Kompetisi Bola Terhenti, Bekas Kiper Persija Jadi 'Masinis'  

Reporter

Selasa, 28 Juli 2015 09:57 WIB

Mantan kiper Pusamania Borneo FC, Galih Sudaryono menjadi operator kereta mini di Karanganyar, Jawa Tengah, Senin, 27 Juni 2015. Galih beralih profesi setelah berhentinya kompetisi sepak bola di tanah air. TEMPO/Ahmad Rafiq

TEMPO.CO, Karanganyar - Berhentinya kompetisi sepak bola di Tanah Air membuat para pemain bola harus putar otak untuk bertahan hidup. Salah satunya adalah bekas pemain di Pusamania Borneo FC dan Persija, Galih Sudaryono. Pria yang biasanya bertugas untuk menjaga gawang itu kini beralih profesi sebagai “masinis”.

Tentu saja dia bukan masinis betulan. Selama beberapa bulan terakhir, Galih bekerja sebagai operator kereta mini, sebuah mainan anak sejenis odong-odong. Dia membuka lapak dari bazar ke bazar yang sering digelar oleh karang taruna di desanya.

Pada Senin malam, 27 Juli 2015, misalnya, Galih membuka lapak di sebuah bazar yang ada di Desa Ngringo, Palur, Karanganyar. Kebetulan bazar itu digelar tidak jauh dari rumahnya. Dengan seperangkat kereta mini yang digerakkan tenaga listrik, dia harus menggaet anak-anak untuk bermain, bersaing dengan aneka wahana permainan lain.

Bazar di tempat itu hanya berlangsung hingga sepekan mendatang. Selanjutnya, Galih harus mencari informasi mengenai desa lain yang kemungkinan akan menggelar bazar.

Tentunya, penghasilan dari bekerja sebagai operator kereta mini itu tidak sebesar gajinya sebagai pemain bola kelas profesional. "Tarif naik kereta mini ini hanya Rp 5.000 per anak," katanya. Apalagi dia harus membagi uang yang diperoleh dengan pemilik mainan tersebut.

Galih menceritakan bahwa pekerjaan baru itu diperoleh dari seorang kawan dekat. "Dia merasa prihatin dengan berhentinya kompetisi sepak bola," ujarnya. Padahal kawannya itu tahu bahwa Galih dan keluarganya hanya mengandalkan penghasilan dari bermain sepak bola untuk menopang hidup.

Alhasil, kawannya yang merupakan pengusaha mainan anak itu meminjamkan seperangkat kereta mini untuknya. "Terserah saya mau setor berapa, dia tidak menentukan," tuturnya. Pertolongan kawan baik itu membuat dapurnya bisa kembali berasap.

"Saya tidak pernah malu melakoni pekerjaan ini," ucapnya. Apalagi penghasilan dari permainan itu juga sudah mampu untuk diandalkan mencukupi kebutuhan keluarganya. "Sembari mengisi waktu dalam menunggu kompetisi dimulai lagi," kata pria yang pernah menjadi kiper Persija tersebut.

Di tengah aktivitas barunya itu, Galih tetap harus berlatih fisik agar kemampuannya bermain bola tidak menurun. "Pagi hari selalu latihan lari," ujarnya. Sesekali, dia ikut bermain bola dengan sebuah klub sepak bola kampus yang berada tidak jauh dari rumahnya.

AHMAD RAFIQ

Berita terkait

Merugi Bersama Pembatalan Piala Dunia U-20 di Indonesia

7 April 2023

Merugi Bersama Pembatalan Piala Dunia U-20 di Indonesia

Berbagai sektor kehilangan peluang meraup cuan karena batalnya Piala Dunia U-20 di Indonesia. Potensi uang yang hilang diperkirakan Rp 150 triliun.

Baca Selengkapnya

Berdirinya PSSI Bermula Semangat Menentang Kolonial Belanda

17 Februari 2023

Berdirinya PSSI Bermula Semangat Menentang Kolonial Belanda

PSSI terbentuk di Yogyakarta pada 19 April 1930

Baca Selengkapnya

Ketum PSSI Iwan Bule Menjawab Soal Desakan Mundur dalam Tragedi Kanjuruhan

14 Oktober 2022

Ketum PSSI Iwan Bule Menjawab Soal Desakan Mundur dalam Tragedi Kanjuruhan

Jawaban Ketum PSSI Iwan Bule Soal Desakan Mundur, Sanksi FIFA, dan Temuan Soal Tragedi Kanjuruhan

Baca Selengkapnya

Kongres PSSI Digelar Sabtu Ini 29 Mei, Bahas Dua Agenda Utama

29 Mei 2021

Kongres PSSI Digelar Sabtu Ini 29 Mei, Bahas Dua Agenda Utama

Kongres biasa PSSI digelar di salah satu hotel di Jakarta, Sabtu, 29 Mei 2021, mulai pukul 14.00 WIB.

Baca Selengkapnya

HUT ke-91 PSSI dan Karangan Bunga di Patung Soeratin Sosrosugondo

19 April 2021

HUT ke-91 PSSI dan Karangan Bunga di Patung Soeratin Sosrosugondo

PSSI menghormati sejarah perjalanan perkembangan federasi persepakbolaan Indonesia dengan meletakkan karangan bunga di patung Soeratin.

Baca Selengkapnya

Begini Jejak kontroversial Nurdin Halid di Kancah Sepak Bola Nasional

11 Februari 2021

Begini Jejak kontroversial Nurdin Halid di Kancah Sepak Bola Nasional

Nurdin Halid mendapat gelar Doctor Honoris Causa Unnes. Begini jejaknya yang kontroversial di sepak bola nasional.

Baca Selengkapnya

PSSI Gelar Rapat Exco Rabu, Putuskan Nasib Kompetisi Liga 1 dan Liga 2

19 Januari 2021

PSSI Gelar Rapat Exco Rabu, Putuskan Nasib Kompetisi Liga 1 dan Liga 2

PSSI akan membahas dua agenda, termasuk nasib kompetisi, dalam rapat Komite Eksekutif (Exco) yang digelar secara virutal pada Rabu.

Baca Selengkapnya

PSSI Akan Gelar Kongres Tahunan Pada 27 Februari 2021

26 Desember 2020

PSSI Akan Gelar Kongres Tahunan Pada 27 Februari 2021

PSSI dijadwalkan akan menggelar kongres tahunan pada 27 Februari 2021 yang akan dilakukan secara virtual.

Baca Selengkapnya

FIFA Datangi PSSI Terkait dengan KLB, Ini Hasilnya

12 April 2019

FIFA Datangi PSSI Terkait dengan KLB, Ini Hasilnya

PSSI berkonsultasi dengan Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) di Jakarta terkait kongres luar biasa (KLB).

Baca Selengkapnya

Andik Sebut Persiapan Timnas Piala AFF 2018 Kurang Panjang

24 November 2018

Andik Sebut Persiapan Timnas Piala AFF 2018 Kurang Panjang

Pemain sayap kawakan, Andik Vermansah, mengatakan persiapan timnas Indonesia untuk Piala AFF 2018 sangat minim sekali.

Baca Selengkapnya