Gianyar dan Malang Calon Tuan Rumah 8 Besar Piala Sudirman
Editor
Sapto yunus koran
Selasa, 24 November 2015 06:17 WIB
TEMPO.CO, Makassar - Direktur Mahaka Sports and Entertaiment, Hasani Abdulgani, mengatakan belum ada tim yang mendaftarkan diri untuk menjadi tuan rumah babak perempat final Piala Jenderal Sudirman, yang rencananya digelar pada 12 Desember 2015.
Namun, kata dia, Mahaka selaku promotor sejak awal telah menetapkan bahwa babak delapan besar akan digelar di dua kota, yaitu Gianyar, Bali dan Malang, Jawa Timur. “Kecuali kalau tim tuan rumah tidak melaju ke perempat final," kata Hasani melalui pesan WhatsApp, Senin, 23 November 2015.
Menurut dia, babak delapan besar akan menggunakan sistem home tournament seperti babak penyisihan. Delapan tim yang lolos akan dibagi ke dalam dua grup. Masing-masing grup berisi empat tim, yang ditentukan melalui pengundian.
Hasani mengatakan tim yang akan menjadi tuan rumah babak perempat final nantinya bakal kembali mendapat anggaran sebesar Rp 350 juta. Sedangkan delapan tim yang lolos tetap akan memperoleh match fee, seperti menang di waktu normal sebesar Rp 125 juta per pertandingan, tim yang kalah mendapat Rp 75 juta. Tim yang menang adu penalti memperoleh Rp 110 juta, dan yang kalah Rp 90 juta.
“Masing-masing klub peserta bertanggung jawab atas akomodasi dan transportasinya pada babak perempat final,” tuturnya.
Adapun Direktur Klub PSM, Sumirlan, mengatakan pihaknya belum memikirkan untuk mengajukan diri sebagai tuan rumah. Tapi, jika tim Juku Eja lolos ke perempat final, maka manajemen PSM bakal mengajukan diri sebagai tuan rumah. “Saat ini fokus dulu di sisa laga terakhir. Lolos dululah dipikirkan,” kata dia.
Dia mengatakan pihaknya sangat antusias untuk menjadi tuan rumah babak perempat final, setelah gagal menjadi tuan rumah babak penyisihan Grup B.
Sumirlan berjanji, jika PSM lolos ke perempat final dan permintaan menjadi tuan rumah disetujui oleh Mahaka Sports, pihaknya bakal berkoordinasi dengan aparat keamanan agar kericuhan yang terjadi pada Piala Presiden lalu tak terulang lagi.
DIDIT HARIYADI