Penjual sayuran, mengenakan kostum klub Leicester City dan memasangkan bendera klub Leicester sebagai aksi dukungan mereka kepada Leicester untuk meraih gelar juara Liga Premier Inggris untuk pertama kalinya di sebuah pasar di Leicester, Inggris, 29 April 2016. Untuk menjuarai Liga Premier Inggris, Leicester harus menang satu kali di tiga laga tersisa. (Michael Regan/Getty Images)
TEMPO.CO, Jakarta - Hasil imbang 2-2 laga Chelsea melawan Tottenham Hotspur di Stamford Bridge, Selasa 3 Mei 2016, memastikan trofi juara Liga Primer Inggris musim 2015-2016 dipegang Leicester City. Dengan hasil imbang tersebut, Spurs--sebutan Tottenham--dipastikan tak bisa mengejar poin Leicester di dua sisa pertandingan liga.
Spurs sempat unggul di babap pertama lewat gol Harry Kane dan Kane dan Heung-Min Son, masing-masing di menit 34 dan menit 43. Chelsea pun sempat tertinggal 2-0. Namun, Chelsea berhasil mengejar lewat gol yang tercipta dari tendangan kaki kiri Gary Cahill di menit 58, dan sontekan tajam Eden Hazard ke tiang jauh kiper Tottenham Hugo Lloris, di menit 83.
Babak pertama berakhir dengan keunggulan Spurs lewat sumbangan gol Harry Kane dan Heung-Min Son, masing-masing di menit 34 dan menit 43. Baik babak pertama maupun kedua, pertandingan berlangsung panas dan diwarnai tackle keras dari kedua tim.
Pertandingan pun berkali-kali terpaksa dihentikan untuk melerai para pemain yang nyaris berkelahi. Wasit mengeluarkan 12 kartu kuning, sembilan di antaranya ditujukan kepada Tottenham Hotspur.
Spurs gagal mengakhiri sejarah kelam mereka yang tak pernah menang di Stamford Bridge sejak Liga Primer musim 1989-1990. Hasil seri ini hanya akan membawa Spurs ke persaingan peringkat kedua musim ini.