Pelatih Atletico Madrid, Diego Simeone merekam para pendukung saat merayakan keberhasilan timnya meraih Piala Super Spanyol di Stadion Vicente Caldron, Madrid. Denis Doyle/Getty Images
TEMPO.CO, Jakarta - Pelatih Atletico Madrid, Diego Simeone, kerap menyebut anak asuhnya bermain dengan "Cholo" sehingga bisa tampil baik musim ini. Cholismo, begitu filosofi Simeone biasa disebut.
Cholo sendiri dalam literatur Spanyol bisa memiliki banyak arti, tergantung konotasi orang yang menggunakannya. Kata itu juga memiliki banyak arti sepanjang sejarah Spanyol dan kolonialisasinya ke Amerika Latin.
Namun, menurut Koke, Cholo atau Cholismo bagi Simeone adalah sebuah filosofi pantang menyerah dan selalu fokus bekerja sepanjang waktu.
“Itu adalah filosofi yang kami pegang setiap harinya di klub. Semuanya tentang fokus secara total, tak pernah kehilangan konsentrasi, bahkan satu detik saja, memiliki semangat, dan selalu haus akan kemenangan,” ucapnya.
Filosofi Cholismo itulah yang akan digunakan Atletico Madrid untuk meredam Real Madrid dalam laga final Liga Champions, Ahad dinihari nanti. Dia mengatakan timnya tak menyiapkan strategi khusus untuk laga final itu.
Dia pun menilai, pengalaman Simeone sebagai pelatih bisa membawa keuntungan bagi Atletico untuk memenangkan trofi Liga Champions musim ini.
“Kami akan melakukan segala hal untuk membawa pulang Trofi itu. Zidane baru 5 bulan melatih, sedangkan Simeone 5 tahun. Karena itu, saya kira kami memiliki keunggulan,” tuturnya.