TEMPO.CO, Balikpapan - Persiba Balikpapan belum bermain menjanjikan kala melawan klub lokal Aliran Jaya Putra. Pelatih Persiba, Eduard Tjong, kecewa berat akan performa anak-anak asuhnya yang sebentar lagi ikut turnamen Piala Presiden pada 30 Agustus 2015. “Permainan tim sekelas Liga Super Indonesia semestinya tidak seperti itu,” kata Eduard mengomentari tim ‘Beruang Madu’, Jumat, 28 Agustus 2015.
Persiba memang sukses memukul tim Aliran Jaya Putra lewat skor 5–1. Namun hasil akhir ini bukan mencerminkan suatu tim dihuni pemain profesional yang sebulan terakhir menjalani latihan rutin.
Eduard berharap timnya mampu menjalankan tempo permainan secara efektif dalam menyerang maupun kala bertahan. Menurut Eduard, masing-masing pemain harus mampu menerapkan kerja sama satu-dua maupun umpan panjang dalam upaya menembus pertahanan lawan.
Namun yang terjadi adalah masing-masing pemain bermain tunggal saat menghadapi tim lawan. Kelemahan terjadi di seluruh sektor pertahanan, gelandang, hingga lini depan. “Banyak yang harus saya perbaiki. Harapan saya harusnya mainnya tidak seperti itu,” papar Eduard.
Eduard menilai timnya tidak mengadopsi taktik, skema, dan cara bermain yang diterapkannya dalam latihan-latihan. Keterampilan maupun kerja sama para pemain tidak terlihat.
Imbas negatif yang terjadi adalah pemain Persiba jadi patah semangat serta gampang tersulut emosinya. Wasit pertandingan terpaksa menjatuhkan tiga kartu kuning berkat permainan keras ditampilkan Persiba.
Kondisi seperti ini, kata Eduard, menjadi masalah besar di saat Persiba menghadapi tim tangguh sekelas Persib Bandung. Menurutnya, Persib akan dengan mudah mengalahkan Persiba jika masih menampilkan permainan seperti kala melawan tim Aliran Jaya Putra. “Lawan tim lokal saja pertahanan Persiba bisa ditembus, apalagi lawan Persib. Bisa habis kami nanti,” sesalnya.
S.G. WIBISONO