TEMPO.CO , Makassar:Tiga turnamen antarkampung menanti para pemain Liga Super Indonesia untuk berlabuh memperkuat tim amatir. Diantaranya, Piala Wali Kota yang rencananya digelar di Lapangan Hasanuddin Makassar pada 18 Oktober-11 November 2015.
Disusul Piala Habibie dilaksanakan pada 28 Oktober-10 November 2015 di Kota Pare-pare dan Dirgantara Cup di Lapangan Lanud Makassar pada 30 Oktober 2015. "Turnamen ini bisa jadi alternatif pemain untuk mencari nafkah dan menjaga kondisi fisiknya," ujar Sekretaris panitia Piala Wali Kota, Syarif Lili, Jumat 9 Oktober 2015.
Syarif memastikan jika turnamen antar kampung ini bakal ramai seperti Liga Ramadan lalu. Karena klub amatir yang ikut dalam turnamen ini diperkuat para pemain bertaraf nasional.
Apalagi, lanjut Syarif, turnamen tersebut digelar setelah Piala Presiden berakhir. "Kompetisi Liga Super Indonesia juga belum ada kepastian," tutur Syarif.
Namun, ia menjelaskan jika perbedaan turnamen Piala Wali Kota dan Liga Ramadan tersebut yakni total hadiahnya. "Piala Wali Kota hadiahnya Rp 75 juta, sedangkan di Liga Ramadan hanya Rp 39 juta," tambahnya.
Menurut Syarif, pertandingan yang bakal digelar tersebut bersifat terbuka untuk umum. Berbeda dengan Piala Habibie yang sifatnya hanya mewakili daerahnya masing-masing. "Kami buka pendaftaran terbuka untuk klub-klub amatir," ucap Syarif.
Sementara untuk regulasinya, kata Syarif, pihaknya tetap sama ketika menggelar liga Ramadan. Yakni setiap klub berhak menambah pemain sampai partai puncak. Dengan catatan, pemain tambahan yang masuk tidak pernah memperkuat klub lain di turnamen tersebut. " Durasi setiap partainya juga beda, lebih lama yakni 2x45 dibandingkan Liga Ramadan hanya 2x25 menit," ia menambahkan.
Apalagi, ia mengaku pihaknya juga telah mendapat konfirmasi dari 24 klub peserta Piala Wali Kota dan sejumlah klub unggulan siap memakai pemain ISL dan Divisi Utama.
Sementara, Sekretaris Panitia Pelaksana Piala Habibie, Ibrahim Manisi menuturkan bahwa diturnamen ini ada 12 tim yang memastikan ambil bagian. Diantaranya tuan rumah Persipare, PSM, Gasma Enrekang, Persiban Bantaeng, ASA FC Sulbar, Sandeq Polman, Gaswa Wajo, Sidrap United, Persibone, Persin Sinjai, Persipal Japfa, dan juara bertahan Persim Maros. " Saat ini kami sementara urus izin-izin dikepolisian dan perangkat pertandingannya," ujar Ibrahim.
Ibrahim mengatakan bahwa para pemain berkualitas kemungkinan bakal meramaikan turnamen ini. Sebab, ia mengakui jika aturan dalam turnamen tersebut diperbolehkan menggunakan dua pemain asing dan tidak membatasi pemain nasional. "Tapi harus juga diingatkan tim, jika ajang ini untuk mencari bibit pemain," tutur dia.
Sehingga, tim yang ikut harus memberikan peluang kepada pemain lokal. "Kami inginkan sepak bola tetap hidup, meskipun kompetisi tidak jelas," ia menambahkan.
DIDIT HARYADI