Persela Lamongan memensiunkan nomor punggung 1 setelah Choirul Huda meninggal. (perselafootball.com)
TEMPO.CO, Jakarta - Manajemen klub Liga 1, Persela Lamongan, secara resmi memensiunkan nomor punggung 1 yang biasa dikenakan "Sang Legenda" Choirul Huda. Keputusan itu diambil sebagai apresiasi dedikasi dan loyalitas Choirul Huda selama 18 tahun berkarier di Persela.
Predikat Choirul Huda yang merupakan One Man One Club, dengan hanya membela Persela Lamongan hingga meninggal, menunjukkan Ia merupakan kiper dengan loyalitas tinggi bagi tim Persela Lamongan.
Terbukti, Choirul Huda yang pernah bergabung dalam Tim Nasional (Timnas) Indonesia itu, belum pernah sekalipun membela klub lain selain Laskar Joko Tingkir julukan Persela sejak 1999-2017. Huda membela Persela sejak klub kebanggaan LA Mania dan Curva Boys 1967 ini masih bermain di Divisi II. Berkat ketangguhannya, secara bertahap, Ia membawa Persela naik ke kasta tertinggi.
Kini, kiper senior itu sudah berpulang dalam usia 38 tahun. Bukan hanya Persela yang kehilangan, tapi juga insan sepak bola tanah air yang berduka atas meninggalnya Huda usai laga menjamu Semen Padang, Minggu sore 15 Oktober 2017.
Pengabdian “Sang Legenda” yang menghabiskan seluruh karier sepak bola di Persela, diganjar dengan tak akan ada lagi pemain yang memakai nomor 1 di masa depan. Klub resmi memensiunkan nomor punggung yang pernah dipakai Choirul Huda.
Menurut Yunan Achmadi, Manajer Persela, sosok Huda memang layak mendapatkan penghormatan dari klub. “Nomor punggung 1 resmi dipensiunkan. Alasannya dedikasi di Persela tidak diragukan lagi. Sebagai bentuk penghormatan manajemen Persela terhadap loyalitas Huda,” ungkapnya, Senin (16/10/2017).
Choirul Huda memang layak disandingkan dengan legenda sepakbola dunia yang nomor punggungnya di pensiunkan oleh klub-klub yang pernah di bela. Seperti, Franco Baresi (6) Paulo Maldini (3) dari AC Milan, Johan Cruyff (14) dari Ajax Amsterdam, Diego Maradona (10) dari Napoli, Gianfanco Zola (25) dari Chelsea.
