TEMPO.CO, Jakarta - Timnas Indonesia U-19 sangat lekat dengan formasi 4-1-3-1-1 yang mereka gunakan sejak Piala AFF U-18 lalu. Formasi itu juga yang diterapkan Indra Sjafri dalam dua laga awal kualifikasi Piala Asia U-19 melawan Brunei Darussalam dan Timor Leste.

Formasi Garuda ini dikenal sangat agresif. Dua bek sayap timnas Indonesia U-19 kerap naik membantu pertahanan, sehingga di lini belakang hanya menyisakan dua bek tengah.

Pola permainan seperti ini sangat rawan jika diterapkan pada laga melawan Korea Selatan, besok. Skuad Negeri Ginseng dikenal memiliki skill dan kecepatan yang mumpuni.

Dalam wawancara dengan Tempo pada 17 Oktober lalu, Indra menyatakan telah mempersiapkan formasi berbeda dengan yang biasa diterapkan timnas Indonesia U-19. Namun dia tak mau membeberkan seperti apa formasi yang telah dia siapkan itu.

"Saya perlu pembuktian dulu, saya tidak perlu ekspos dulu nama dari formasi saya, filosofi sepak bola saya. Karena sepak bola tak bisa tanpa bukti prestasi. Akhirnya, kalau saya banyak ngomong, saya menjadi pelatih banyak ngomong. Saya perlu bukti dulu,” ujar Indra.

Indra mengatakan bukan tipe pelatih yang terpaku pada satu formasi saja. Di lapangan, menurut dia, para pemain bisa beradaptasi sesuai dengan karakter permainan lawan.

"Formasi itu bukan hal pokok dalam sepak bola. Saya lawan Brunei enggak pakai 4-1-3-1-1. Jadi hal itu tak perlu diperdebatkan. Formasi hanya standar posisi awal pemain," tuturnya.

Lantas, formasi apa yang akan digunakan Indra Sjafri? Jawabannya akan kita saksikan dalam laga timnas Indonesia U-19 lawan Korea Selatan pada Sabtu siang, 4 November 2017, pukul 12.00 WIB.

EGI ADYATAMA