TEMPO.CO, JAKARTA - Derby Manchester sudah usai, Ahad lalu, dengan kemenangan 2-1 yang diraih Manchester City atas Manchester United (MU). Namun, cerita soal pertandingan ini, termasuk keributan yang terjadi setelah laga di Old Trafford itu usai, terus jadi perhatian media dan netizen.

Asosiasi sepak bola Inggris (FA) kini dikabarkan akan menyelidiki keributan yang terjadi antara kedua tim seusai pertandingan tersebut. Sanksi pun mungkin dijatuhkan dalam insiden yang melibatkan hingga 30 pemain dan staf pelatih kedua klub itu.

Saat itu diberitakan bahwa Jose Mourinho pergi menuju ruang ganti City untuk menegur mereka yang sedang melakukan perayaan. Namun beberapa pemain City dan staff tidak terima dengan hal itu, sampai terjadilah saling lempar botol antara kedua tim Manchester tersebut.

Berikut kronologinya, menurut Daily Mail :

- Jose Mourinho yang berada di ruang ganti United geram dengan perayaan yang dilakukan City di ruang gantinya. Ia lalu menuju ruang ganti City. Di lorong menuju tuang ganti ia mengucapkan, “Kalian tidak punya rasa hormat.”

- Morinho yang tiba di ruang ganti City pun bersitegang dengan penjaga gawang, Ederson Moraes. Meraka saling melempar kata kasar memakai bahasa Portugal dan Inggris.

- Kemudian Mourinho terkena lemparan botol plastik dari salah satu pemain City. Staff Mouriho pun mengatakan. “Dia (Mourinho) diserang dengan botol.”

- Mendengar hal itu, Marcos Rojo bergegas menuju ruang ganti City. Antonio Valencia ikut menuju ke sana.

- Pemain United lain, seperti Marcus Rashford, Ander Herrera, Luke Shaw, dan Axel Tuanzebe mengikuti Rojo. bentrokan pun terjadi di lorong dekat ruang ganti City.

- Beberapa pemain City, termasuk Vincent Kompany juga berkumpul untuk menemui mereka. Mereka pun saling melempar pukulan dan botol. Salah satu staff City, Mikel Arteta pun terkena lemparan botol di pelipis matanya.

- Pemain dan staf lain ikut berkumpul saling menunjukkan kekuatan mereka. Kabarnya, saat itu di lorong terdapat 30 orang yang bersitegang, dan seperti pertandingan rugby.

- Pemain United, Michael Carrick datang untuk mendamaikan kedua pihak. Dia menuduh City kurang rasa hormat terhadap United, dan meminta para pemain untuk kembali ke ruang ganti masing-masing.

Salah seorang sumber mengatakan bahwa peristiwa itu terjadi karena City kurang menghormati United sebagai tuan rumah. Ia juga menjelaskan keributan itu terjadi diwarnai saling pukul di antara kedua kubu.

“City merayakan seperti akan memenangi gelar liga. Mereka adalah tim yang lebih baik dan pantas menang, tapi anda tidak bisa mulai bertingkah seperti itu,” ujar salah satu sumber. "Para pemain mendorong satu sama lain ke atas dan ke bawah, dengan semua orang berusaha mencari kesempatan untuk memukul.”

Diberitakan bahwa keributan tersebut berlangsung kurang lebih selama dua menit, sebelum petugas keamanan turun tangan. Seiring meredanya peristiwa tersebut, Mourinho terlihat menuju ruang wasit untuk membahas beberapa keputusan dari wasit, Michael Oliver.

Pelatih United tersebut menuduh pemain City yang melakukan diving saat membangun permainan dan mencap mereka ‘beruntung’. Mourinho merasa tidak senang dengan keputusan wasit tidak memberi penalti atas pelanggaran Nicholas Otamendi terhadap Ander Herrera.

Sementara itu, pemain senior United menyatakan penyesalan bahwa rekan satu tim mereka telah terlibat dalam situasi yang tidak pantas. Mereka percaya lebih baik tidak terlibat, meski juga geram melihat cara pemain City merayakan kemenangan.

Jose Mourinho dan Pep Guradiola diharapkan akan bicara secara terbuka mengenai insiden ini pada Selasa ini. Mereka akan bicara saat konferensi pers menjelang pertandingan mereka masing-masing.

FA akan meminta kedua tim menjelaskan peristiwa tersebut. FA juga akan meminta United untuk menjelaskan bagaimana sebuah suar merah mendarat di dekat pemain pengganti Manchester City, Bernardo Silva.

DAILY MAIL | MIRROR | NAWIR ARSYAD AKBAR