TEMPO.CO, Jakarta - Mantan bintang Barcelona, Michael Laudrup, menilai langkah Barcelona memboyong Philippe Coutinho merupakan upaya jangka panjang dari klub itu untuk menggantikan peran Lionel Messi. Coutinho diharapkan akan bisa menjadi pemimpin baru skuad Barcelona jika Messi memutuskan hengkang.

Laudrup menyatakan bahwa Barcelona telah banyak kehilangan pemain pentingnya dalam beberapa tahun belakangan. Namun mereka selalu gagal mencari pengganti para pemain tersebut.

"Dalam beberapa tahun terakhir, Barcelona telah kehilangan pemain penting seperti Xavi Hernandez, Neymar dan lainnya seperti Carles Puyol. Jadi, mereka harus mempersiapkannya meskipun saat ini mereka berada di puncak karena suatu saat nanti akan ada masa Messi tak berada di sana," katanya.

Lionel Messi sendiri saat ini sudah berusia 30 tahun. Dia masih terikat kontrak dengan Barcelona hingga 2021 mendatang. Namun Si Kutu, julukan Messi, sempat menyatakan bahwa dirinya ingin kembali ke klub lamanya, Newell's Old Boys sebelum gantung sepatu.

Laudrup meragukan anggapan bahwa Coutinho didatangkan untuk menggantikan Andres Iniesta sebagai jenderal lapangan tengah Barcelona. Menurut dia, Coutinho merupakan pengganti ideal untuk Neymar Jr yang memutuskan hengkang ke PSG pada bursa transfer musim panas lalu.

"Saya meragukan bahwa dia bisa menggantikan Iniesta karena dia lebih ofensif ketimbang Iniesta saat ini," ujarnya. "Iniesta memang ofensif pada masanya dan terus menurun hingga saat ini dia lebih berperan sebagai gelandang. Saya melihat Coutinho lebih kepada posisi Neymar."

"Coutinho adalah pemain yang bagus dan dia akan cocok bermain di Barcelona," lanjutnya.

Philippe Coutinho akhirnya berlabuh ke Barcelona sejak Sabtu kemarin. La Blaugrana harus merogoh kocek hingga 142 juta pound sterling atau sekitar Rp 2,58 triliun. Dengan nilai itu Coutinho berhak menyandang gelar pemain termahal kedua di dunia.

AS