TEMPO.CO, Bandung - Pelatih kepala Persib Bandung, Roberto Carlos Mario Gomez, mengatakan penyebab kekalahan 1-0 anak asuhnya oleh PSM Makassar adalah performa pemain pada babak kedua. Kekalahan di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Kota Bandung, Jumat, 26 Januari 2018, itu membuat Persib tersingkir dari Piala Presiden.

"Di babak pertama, kami sudah bermain bagus. Meski kami kehilangan tiga-empat peluang, di babak kedua, lawan kehilangan pemain dan mendapat satu peluang yang menjadi gol. Sebaliknya, kami malah tidak bermain cukup bagus," ujar Gomez seusai laga.

Persib memang bermain cukup meyakinkan pada babak pertama. Dari beberapa peluang yang ditorehkan tim itu, ada satu peluang emas yang sebetulnya bisa menjadi gol.

Peluang itu terjadi pada menit ke-18 melalui Febri Hariyadi yang sudah berhadapan dengan kiper PSM, Rivky Mokodompit. Namun keputusan Febri menahan bola membuatnya kehilangan bola itu, yang direbut bek lawan.

"Kami masih suka kehilangan bola dan sekarang kami kalah. Kami buat peluang dan hanya perlu mencetak satu gol. Tapi, di babak pertama, kami kehilangan empat peluang. Tentu itu tak bagus. Jika saja kami cetak satu gol, mungkin kami bisa menang dua gol atau lebih," ucap Gomez.

Gomez menuturkan pekerjaan rumah menanti skuad berjulukan Maung Bandung itu agar bisa lebih solid lagi saat melakoni pertandingan. "Kami harus tingkatkan itu," katanya.

Turnamen Piala Presiden sejak awal memang bukan target utama Persib. Turnamen ini menjadi ajang untuk melihat perkembangan tim sebelum berkiprah di Liga 1 musim depan.

"Piala Presiden ini penting. Namun, bagi kami, ini dijadikan latihan seperti biasa. Bagi saya, ini dijadikan untuk melihat pemain mana yang bisa dipakai di (posisi) sini atau sana. Kami sedang mempersiapkan diri ke Liga 1 nanti," ucap pelatih asal Argentina itu.

Gomez mengaku akan terus melakukan pembenahan skuad Persib agar bisa lebih baik lagi. Masih ada waktu sekitar satu bulan bagi Gomez untuk terus mempertajam taring Maung Bandung. "Sekarang kami berfokus pada Liga 1," ujarnya.