TEMPO.CO, Surabaya - Panita pelaksana pertandingan
Persebaya meminta PT Liga Indonesia Baru selaku operator kompetisi Liga 1 memajukan waktu
kick-off laga derbi Jawa Timur antara Persebaya Surabaya kontra Arema FC. Mereka beralasan laga itu rawan gesekan antara suporter kedua tim.
"Itu yang membuat pihak kepolisian juga berpikir dua kali kalau laga melawan Arema nanti harus tetap berlangsung malam hari," kata Ketua Panpel Persebaya, Whisnu Sakti Buana, seperti dikutip dari laman resmi klub, Kamis, 26 April 2018.
Sesuai jadwal, laga sarat gengsi ini akan berlangsung pukul 18.30 di Stadion Gelora Bung Tomo pada Ahad, 6 Mei 2018.
"Jadi, tidak ada pilihan lain selain harus memajukan waktu kick-off," kata pria yang juga menjabat sebagai Wakil Wali Kota Surabaya itu.
Secara resmi, pihaknya sudah berkirim surat ke PT LIB. Dalam surat tersebut, panpel meminta kick-off dimajukan menjadi sore hari. "Intinya, kami ingin pertandingan dimajukan dari pukul 18.30 ke pukul 15.30 WIB meski harinya tidak berubah."
Polrestabes Surabaya sebelumnya secara tertulis telah menyampaikan keberatan dengan terselenggaranya laga Persebaya melawan Arema FC pada malam hari. Alasannya, laga tersebut akan melibatkan massa lebih dari 10 ribu orang.
Dengan melibatkan massa ribuan orang, polisi menilai potensi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat sangat tinggi. Sebagai solusi, polisi menyarankan agar panpel memajukan jadwal kick-off agar izin pertandingan bisa diberikan.
Persebaya dan
Arema FC merupakan dua tim asal Jawa Timur dengan rivalitas tinggi. Rivalitas tersebut tak hanya terjadi di lapangan, namun juga di luar stadion yang melibatkan dua suporter fanatik merek, yakni Bonek dan Aremania.