Kisah Sadio Mane yang Sederhana, Orang Tuanya Ingin Ia Jadi Guru
Reporter
Indra Wijaya
Editor
Nurdin Saleh
Sabtu, 15 September 2018 14:45 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Sadio Mane tampil tajam bersama Liverpool di Liga Inggris musim ini. Empat laga awal kompetisi 2018/2019 disambut Mane dengan empat gol. Torehan gol sebanyak itu membuat pemain 26 tahun ini berdiri di atas daftar pencetak gol terbanyak sementara. Namanya masuk bersama penyerang Fulham, Aleksandar Mitrovic.
Baca: Top Skor Liga Inggris: Mane dan Mitrovic Berpacu Lagi
Sejak mendarat di tanah Inggris pada pertengahan 2014 hingga sekarang, penampilan Mane semakin gemilang. Dua musim bersama Southampton—2014-2016—Mane sukses bikin 25 gol dan 14 assist. Dua musim selanjutnya bersama The Reds, Mane bikin 33 gol dan 17 assist.
Mane pun jadi pemain asal Senegal ketiga yang sukses berkarier di kompetisi sepak bola terhebat di dunia, Liga Primer Inggris. Sebelumnya, ada Papa Bouba Dioup dan El-Hadj Diouf.
Baca: Video Viral: Sadio Mane Bersihkan Toilet Mesjid di Liverpool
Jika bicara kampung halaman, Mane selalu teringat masa kecilnya ketika mengenal sepak bola. “Waktu itu orang tua saya menganggap sepak bola hanyalah buang waktu dan tak bisa bikin hidup sukses,” kata Mane.
Orang tua Mane sempat memaksa Mane berfokus belajar demi menjadi guru di masa depan. Di mata orang tua Mane, menjadi guru lebih menjanjikan.
Baca: 5 Hal Menarik Pertandingan Tottenham vs Liverpool
Mantan pemain FC Metz itu pun memilih jalan lain. Dia ngeyel memilih jadi pemain sepak bola. Jika tidak, mungkin Mane saat ini lebih banyak berdiri di depan papan tulis di kampungnya.
“Saya lahir dan tumbuh di kampung, sebuah desa. Tak ada nama pemain sepak bola sukses yang lahir dari desa saya. Itu membuat orang tua di sana tak memprioritaskan sepak bola untuk anaknya,” kata Mane.
Mane kini menikmati manisnya hidup bersama Liverpool. Dibanding gaji guru di Senegal, gajinya tentu lebih besar. Tiap pekan Mane rutin mengantongi bayaran sekitar Rp 1,7 miliar.
Baca: 5 Jadwal Liga Inggris yang Menarik Ditunggu Sabtu Malam Ini
Namun Mane tetaplah Mane, orang kampung yang sederhana dan muslim yang taat. Dia tak ikut-ikutan gaya glamor pesta pora bintang-bintang sepak bola.
Jika libur laga dan latihan, dia lebih memilih menghabiskan waktu bersama keluarga dan kawan dekatnya. Mane lebih pilih gila di lapangan ketimbang di klub malam. “Sejak datang di Liverpool, saya hanya ingin berfokus mengejar kemampuan terbaik,” tuturnya.
Ketajaman Mane bakal diuji kembali dalam laga berat Liverpool Sabtu malam nanti. Liverpool akan bertandang ke markas Tottenham Hotspur di Stadion Wembley. Setelah takluk 1-2 di kandang Watford, dipastikan Spurs ingin menjadikan laga lawan Liverpool sebagai pembuktian kehebatan mereka.
Profil
Nama: Sadio Mane
Lahir: Sedhiou, Senegal, 10 April 1992
Kebangsaan: Senegal
Tinggi: 175 sentimeter
Posisi: Sayap kiri, penyerang
Kekuatan kaki: Kanan
Klub: Liverpool kontrak sampai 30 Juni 2021
Karier:
FC Metz (2011-2012)
main 20, gol 1, assist 1
Red Bull Salzburg (2012-2014)
main 87, gol 45, assist 32
Southampton (2014-2016)
main 75, gol 25, assist 14
Liverpool (2016-sekarang)
main 77, gol 37, assist 17
Tim Nasional Senegal
25 Mei 2012-sekarang: main 56, gol 15.
THE DAILY MAIL | INDRA WIJAYA