5 Bekas Pemain Real Madrid Jadi Bos Klub
Reporter
Terjemahan
Editor
Choirul Aminuddin
Rabu, 14 November 2018 09:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Real Madrid, salah satu raksasa bola di Spanyol, sepertinya tak ingin kehilangan "darah dagingnya" untuk menangani klub. Setelah terpuruk di La Liga dan berbagai kompetisi internasional, Los Blancos mulai berbenah, salah satunya dengan memecat pelatih dan menggantinya dengan orang yang dianggap mumpuni. Siapa saja pelatih yang diambil dari lingkungan dalam?
1. Santiago Solari, 2018
Pria Argentina berusia 42 tahun itu diputuskan sebagai pelatih tetap Real Madrid setelah dianggap menunjukkan prestasai gemilang dengan menyumbangkan empat kali kemenangan.
Prestasi ini dianggap bagus sehingga manajemen klub memandang dia pantas dikontrak hingga 2021 untuk menangani tim ibu kota Spanyol. Sebelumnya, dia menjadi pelatih sementara menggantikan Julen Lopetegui yang dipecat gara-gara membuat Real Madrid terpuruk.
Baca: Santiago Solari Bakal Dipertahankan di Real Madrid
Solari pernah memperkuat Real Madrid sebanyak 150 kali sebagai pemain pada awal 2000-an. Selanjutnya, dia kembali ke klub pada 2013 sebagai pelatih tim yunior.
2. Julen Lopetegui, 2018
Bekas penjaga gawang Real Madrid ini ditunjuk menjadi pelatih hanya 138 hari menyusul keterpurukan klub di arena kompetisi baik di La Liga maupun kompetisi internasional.
Puncak kekesalan manajemen klub tatkala Real Madrid digebuk tanpa ampun oleh rivalnya, Barcelona, dengan skor telak 5-1. Kekalahan ini untuk ketiga kalinya dari Barca.
Pemecatan ini boleh dibilang menyesakkan dada Lopetegui. Bayangkan, dalam setahun tahun dia harus mengalami peristiwa tak mengenakkan. Sebelumnya, dia dipecat sebagai pelatih tim nasional Spanyol pada Piala Dunia 2018. Setelah itu, dia disingkirkan dari Real Madrid akibat prestasinya dianggap buruk oleh klub.<!--more-->
3. Zinedine Zidane, 2016-18
Zinedine Zidane salah satu manajer Real Madrid paling sukses membawa prestasi klub. Zidane membawa sembilan kali kemenangan untuk Real dengan presentase 70 persen.
Dia memilih mengundurkan diri hanya beberapa hari setelah sukses mempersembahkan juara Liga Champions ketiga kalinya dengan menumbangkan wakil dari Inggris, Liverpool.
Bekas gelandang tengah Prancis ini selain berprestasi di Liga Champions juga memenangkan piala La Liga sekali, piala Super Cup Spanyol, dua kali Super Cup UEFA dan dua kali juara dunia antarklub FIFA.
Baca: Zinedine Zidane Mundur dari Real Madrid
Zidane menghabiskan waktunya selama lima tahun sebagai pemain Real Madrid setelah bergabung dengan klub Italia, Juventus, dengan rekor transfer sebesar 77,5 juta euro atau setara dengan Rp 1,3 triliun.
4. Vicente del Bosque, 1994, 1996, 1999-2003
Vicente del Bosque dianggap sukses membawa Real Madrid dalam 11 musim kompetisi, termasuk menyumbangkan tujuh tropi juara dalam waktu empat tahun.
Mantan manajer tim nasional Spanyol ini ditunjuk menjadi bos caretaker Real Madrid dua kali, pada 1994 dan 1996, saat dia menangani tim yunior Real, sebelum dia menjadi pelatih tetap pada 1999.
Ketika menangani Real Madrid, del Bosque dikenal cakap meramu klub termasuk memadukan skill tinggi pemain bintang antara lain David Beckham, Zidane, Luis Figo dan Ronaldo.
Del Bosque pernah bermain untuk Real Madrid sebanyak 450 kali pada 1974-1984 sebagai gelandang bertahan. Semasa memperkuat Los Blancos, dia menyumbangkan lima kali juara La Liga, empat kali Copa del Rey.
5. Alfredo Di Stefano, 1982-84, 1990-91
Penyerang Argentina ini ditunjuk menjadi manajer Real Madrid dengan prestasi bagus, menyumbangkan dua kali tropi juara.
Di Stefano ini juga mempersembahkan Piala Super Spanyol kedua kalinya bagi klub yang bermarkas di Bernabeu. Selama menangani klub pada 1980-an, Real berada di posisi ketiga di Liga Spanyol, dikalahkan oleh Aberdeen di Liga Eropa dan tiga kali kalah di final Piala Super Spanyol, Piala Liga Spanyol dan Copa del Rey.
Selama menjadi pemain Real Madrid, Di Stefano mencetak 216 gol dalam 262 pertandingan yang diikuti. Ketika bermain untuk barisan depan, Di Stefano selalu dipasangkan dengan Ferenc Puskas dan pernah meraih penghargaan Ballon d’Or dua kali.