5 Catatan dari Kemenangan Atletico dan Man City di Liga Champions

Reporter

Terjemahan

Editor

Nurdin Saleh

Kamis, 21 Februari 2019 16:44 WIB

Reaksi pemain Juventus, Cristiano Ronaldo (tengah), dalam pertandingan Liga Champions melawan Atletico Madrid di Wanda Metropolitano, Madrid, Spanyol, Kamis dinihari, 21 Februari 2019. Tendangan bebas Ronaldo pada babak pertama nyaris membuahkan gol, namun berhasil ditepis kiper Atletico, Jan Oblak. REUTERS/Juan Medina

TEMPO.CO, Jakarta - Atletico Madrid dan Manchester City sama-sama meraih kemenangan dalam pertandingan pertama babak 16 besar Liga Champions, Kamis dinihari WIB, 21 Februari 2019. Atletico menekuk Juventus 2-0, sedangkan Man City menang 3-2 di kandang Schalke.

Berikut sejumlah hal menarik dari dua pertandingan ini:

1. Peluang Juventus Setelah kalah

Pelatih Juventus, Massimiliano Allegri, menilai timnya terbawa permainan yang dikembangkan Atletico saat takluk 0-2. Ia menyebut timnya bermain cukup baik pada babak pertama, namun terbawa dengan tempo lambat yang dikembangkan Atletico Madrid di babak beriktunya.

Ia yakin timnya masih bisa lolos dengan meraih kemenangan dalam pertemuan kedua. "Sekarang kami memiliki kesempatan untuk membalikkan keadaan dan kami harus memiliki kepercayaan terhadap diri kami sendiri."

Allegri meminta anak asuhnya untuk segera melupakan kekalahan atas Atletico tersebut. Dia menegaskan bahwa Juventus memiliki kesempatan untuk membalikkan keadaan pada laga kedua di Turin Maret mendatang.

Advertising
Advertising

"Kami tak habis setelah kekalahan 3-1 di kandang melawan (Real) Madrid musim lalu dan kami belum habis sekarang. Kami harus segera melupakan kekalahan ini dan mencoba bermain lebih baik di Turin karena melawan tim seperti Atletico jika anda melakukan umpan yang gagal maka anda berada dalam masalah," kata dia.

Juventus harus menang dengan minimal selisih tiga gol pada laga kedua babak 16 besar Liga Champions jika ingin lolos ke babak berikutnya. Masalahnya, mereka belum pernah sekali pun mengalahkan Atletico Madrid.

Selanjutnya: Ronaldo Dicemooh dan Membalas
<!--more-->

2. Ronaldo Dicemooh dan Membalas

Suporter Atletico Madrid terus mencemooh Cristiano Ronaldo ketika pemain Portugal itu tampil di Stadion Wanda Metropolitano. Ronaldo, bertahun-tahun menjadi bintang Real Madrid, tetangga sekaligus musuh bebuyutan Atletico Madrid di Liga Spanyol maupun kejuaraan lainnya.

Jadi bisa dipahami “kebencian” yang bersarang di hati sebagian suporter Atletico Madrid ketika menonton tim kesayangannya melawan Ronaldo yang pada hari itu membela Juventus pada pertemuan pertama babak 16 besar Liga Champions.

Ronaldo, 34 tahun, sudah mencetak 21 gol pada semua kompetisi sejak bergabung dengan Juventus pada musim panas lalu, tapi ia baru mencetak satu gol di kejuaraan Eropa.

Pada dinihari di kandang Atletico Madrid, tendangan bebas Ronaldo pada babak pertama nyaris membuahkan gol kalau tidak ditepis kiper Atletico, Jan Oblak, dengan susah-payah.

Namun, tendangan dari dua bek tengah Atletico Madrid, Diego Godin dan Jose Gimenez, pada babak kedua yang menghasilkan gol kemenangan 2-0 meredupkan sinar kebintangan Ronaldo sekaligus menambah semangat suporter Atletico untuk meneriakinya.

Ketika melihat Cristiano Ronaldo terkesan frustrasi setelah Juventus ketinggalan 0-2, teriakan bernada mencemooh senantiasa terdengar dari kubu pendukung Atletico Madrid setiap kali Ronaldo memegang bola.

Ronaldo, yang sudah sembilan tahun bermain untuk musuh Atletico, yaitu Real Madrid, kemudian bereaksi terhadap tekanan suporter tuan rumah tersebut. Ronaldo menggerakkan jari tangan. Ia seperti mengingatkan kepada suporter Atletico Madrid tentang empat trofi Liga Champions yang berhasil dimenanginya bersama Real Madrid dan Manchester United.

Mantan bek Italia, Marco Materazzi, meyakini tekanan kepada Juventus untuk memenangi Liga Champions semakin besar setelah mereka merekrut Cristiano Ronaldo.

“Juventus selalu kuat setiap tahun dan punya obsesi memenangi Liga Champions,” kata Materazzi kepada Eurosport Sweden. “Ketika anda banyak menang di Italia, anda harus melangkah ke tingkat lebih tinggi yang dinamakan Liga Champions,

“Dan, kemudian, tahun ini, mereka mendapatkan seorang pemain (Cristiano Ronaldo) yang tak tertandingi di tingkat Eropa. Jadi saya pikir, piala ini (Liga Champions) adalah target mereka. Sebab di Italia, tak ada yang bisa menghapus Scudetto (gelar juara Seri A Liga Italia) dari Juventus,” Materazzi menambahkan.

Selanjutnya: Selebrasi Menyerempet Porno Diego Simeone
<!--more-->

3. Selebrasi Kontroversial Diego Simeone

Tingkah Diego Simeone jadi sorotan saat merayakan gol Atletico Madrid ke gawang Juventus dalam lanjutan Liga Champions, Kamis dinihari WIB. Ia pun langsung meminta maaf kepada publik.

Dalam laga pertama babak 16 besar itu, Atletico menang 2-0. Simeone memuji timnya. "Kami tampil gemilang ketika melawan Borussia Dortmund. Kami punya pemain penting seperti Koke dan Costa. Dan Kami mampu tampil dengan cerdik melawan tim yang dihuni oleh sejumlah pemain handal," katanya kepada Sky Sport Italia.

Pelatih Atletico Madrid, Diego Simeone, melakukan selebrasi yang kontroversial saat timnya mengalahkan Juventus 2-0 di babak 16 besar Liga Champions, Kamis dinihari WIB, 21 Februari 2019. (marca.com)

Pelatih asal Argentina itu melanjutkan, "Kami mampu memanfaatkan segala situasi, dan kami mampu meraih kemenangan. Ini hasil yang sangat baik."

"Kami tahu bahwa kami melawan tim yang hebat, klub yang besar, dan beberapa kali keluar sebagai juara liga domestik (Liga Italia). Kami tentu saja berharap pada tuah di laga leg kedua," katanya juga.

Selain berkomentar atas kemenangan anak asuhannya itu, Simeone juga kedapatan melakukan selebrasi yang kontroversial, yakni memegang alat kemaluannya.

Selebrasi yang nyerempet porno itu pernah ia lakukan ketika membela Lazio ketika masih berprofesi sebagai pemain, sebagaimana dikutip dari laman Football Italia.

"Saya memang pernah bermain membela Lazio-Bologna. Saat itu saya melakukan selebrasi yang memalukan. Tujuannya, bukan untuk mengejek fans lawan, tetapi lebih ditujukan kepada fans kami saat itu."

Simeone menambahkan, "Tentu saja, selebrasi seperti itu tidak seharusnya saya lakukan. Saya menyadari bahwa selebrasi itu diperlukan, karena kami merasakan pertandingan yang ketat. Kami bertanding dengan sangat bersemangat, dan Diego Costa benar-benar telah bekerja ekstra keras, saat ia justru tidak seratus persen dalam kondisi fit."

"Saya (melakukan selebrasi) seperti itu untuk menunjukkan apa yang sedang saya rasakan," kata Simeone.

"Saya meminta maaf jika ada seseorang (atau fans) tersinggung atas selebrasi itu. Selebrasi itu saya lakukan dari hati terdalam," kata pelatih Atletico Madrid itu.

Selanjutnya: Kontroversi VAR di laga Schalke vs Man City
<!--more-->

4. Kontroversi VAR di laga Schalke vs Man City

Laga babak 16 besar Liga Champions antara Schalke 04 vs Manchester City Kamis dini hari tadi meninggalkan kontroversi. Wasit Carlos del Cerro yang memimpin pertandingan dinilai mengabaikan protokol soal penggunaan Video Assistant Referee (VAR).

Schalke 04 mendapatkan dua tendangan penalti pada babak pertama. Kedua penalti itu dieksekusi oleh Nabil Bentaleb yang membuat mereka sempat unggul 2-1 sebelum turun minum. Sergio Aguero membuka gol pada laga itu saat pertandingan memasuki menit ke-18.

Pemain Manchester City, Raheem Sterling (kanan), mencetak gol ketiga timnya melewati penjaga gawang Schalke 04, dalam pertandingan Liga Champions di Veltins-Arena, Gelsenkirchen, Jerman, Kamis dinihari, 21 Februari 2019. REUTERS/Matthew Childs

Kontroversi terjadi pada penalti pertama. Del Cerro sebelumnya menunjuk sudut lapangan sebagai tanda tendangan pojok setelah bola tendangan pemain Schalke, Danijel Caligiuri, membentur Nicholas Otamendi. Setelah sekitar dua menit Del Cerro berkomunikasi dengan asistennya dia mengubah keputusan itu dan memberikan penalti kepada Schalke karena menilai Otamendi melakukan handball.

Yang menjadi masalah adalah karena Del Cerro tak melihat secara langsung rekaman ulang handball yang dilakukan Otamendi tersebut. Pasalnya, layar di pinggir lapangan yang seharusnya digunakan Del Cerro tak berfungsi.

Media Inggris Mirror menilai keputusan Del Cerro itu tak sah jika mengacu pada protokol penggunaan VAR yang dikeluarkan oleh Asosiasi Sepak Bola Eropa (UEFA). Menurut panduan tersebut, keputusan berdasarkan VAR dibuat harus berdasarkan penglihatan wasit melalui layar yang berada di pinggir lapangan.

Penalti kedua diberikan Del Cerro setelah Fernandinho dinilai melanggar Salif Sane pada akhir babak pertama. Keputusan ini dianggap sah karena kali ini layar untuk melihat rekaman ulang bisa digunakan.

Beruntung bagi Manchester City mereka berhasil membalikkan keadaan pada babak kedua. Eks pemain Schalke yang kini berseragam Manchester City, Leroy Sane dan Raheem Sterling mencetak dua gol pada lima menit akhir pertandingan.

Namun Manchester City dipastikan harus kehilangan Nicolas Otamendi pada laga kedua babak 16 besar Liga Champions di Stadion Etihad Maret mendatang. Otamendi harus melakoni hukuman larangan bermain karena mendapatkan kartu merah pada menit ke-68.

Selanjutnya: Man City Menang, Guardiola Tak Puas
<!--more-->

5. Man City Menang, Guardiola Tak Puas

Laga pertama babak 16 besar Liga Champions antara Schalke 04 vs Manchester City berakhir dengan skor 2-3. Meskipun meraih kemenangan, Manajer Pep Guardiola tak puas dengan performa timnya.

Dalam konferensi pers pasca pertandingan, Guardiola menyoroti dua gol Schalke 04 yang tercipta lewat titik putih. Dia menilai Manchester City memberikan "hadiah" dua gol kepada Schalke 04. Selain itu, dia menyayangkan kartu merah yang didapatkan Nicholas Otamendi.

"Hasil yang bagus. Kami berikan penalti pertama, kami berikan penalti kedua, kami dapat kartu merah, jadi itu tidak bagus," kata Guardiola.

Guardiola menyatakan bahwa Manchester City seharusnya bisa tampil lebih baik dengan tidak kebobolan dua gol seperti itu. Menurut dia, kesalahan-kesalahan yang dibuat Manchester City menunjukkan bahwa mereka belum siap untuk merebut gelar juara Liga Champions.

"Jadi tetap kami belum siap untuk melakoni laga final. Itu kenyataannya. Kami bermain bagus, namun kehilangan bola-bola mudah yang tidak boleh terjadi di kompetisi seperti ini. Dan, kami kebobolan dua penalti."

Pada laga itu Manchester City sebenarnya sempat unggul lewat gol Sergio Aguero pada menit ke-18. Namun Schalke berbalik unggul menjelang akhir babak pertama lewat dua penalti yang dieksekusi oleh Nabil Bentaleb.

Baca juga: Lewat Laga Dramatis Manchester City Menang di Kandang Schalke

Otamendi mendapatkan kartu kuning kedua pada pertengahan babak kedua sehingga membuat Manchester City harus bermain dengan 10 pemain. Beruntung Leroy Sane mampu menyamakan kedudukan lewat tendangan bebas sebelum akhirnya Raheem Sterling menciptakan gol kemenangan mereka pada menit ke-83.

Kemenangan tipis itu belum dapat menjamin Manchester City untuk melaju ke babak perempat final Liga Champions. Mereka masih harus menjamu Schalke pada laga kedua di Stadion Etihad Maret mendatang.

FEBRIYAN | HARI PRASETYO

Berita terkait

Hasil, Top Skor, Klasemen Liga Inggris Pekan Ke-35: Arsenal dan Manchester City Menang, Perebutan Juara Tetap Ketat

2 jam lalu

Hasil, Top Skor, Klasemen Liga Inggris Pekan Ke-35: Arsenal dan Manchester City Menang, Perebutan Juara Tetap Ketat

Rangkaian pertandingan pekan ke-35 Liga Inggris 2023/24 telah berakhir. Simak rekap hasil dan klasemennya.

Baca Selengkapnya

Hasil Liga Inggris: Tekuk Nottingham 2-0, Manchester City Hanya Terpaut Satu Poin dari Arsenal

3 jam lalu

Hasil Liga Inggris: Tekuk Nottingham 2-0, Manchester City Hanya Terpaut Satu Poin dari Arsenal

Manchester City berhasil mengalahkan Nottingham Forest 2-0 dalam lanjutan pekan ke-35 Liga Inggris 2023/24

Baca Selengkapnya

Prediksi Nottingham Forest vs Manchester City di Liga Inggris: Jadwal, H2H, Kondisi Tim, Perkiraan Formasi

16 jam lalu

Prediksi Nottingham Forest vs Manchester City di Liga Inggris: Jadwal, H2H, Kondisi Tim, Perkiraan Formasi

Duel Nottingham Forest vs Manchester City akan tersaji pada laga pekan ke-35 Liga Inggris musim 2023-2024.

Baca Selengkapnya

Fernando Morientes Pajang Trophy Liga Champions di Indonesia, Bicara Fanatisme Suporter Tanah Air

2 hari lalu

Fernando Morientes Pajang Trophy Liga Champions di Indonesia, Bicara Fanatisme Suporter Tanah Air

Fernando Morientes singgung bagaimana kegilaan penggemar sepak bola Indonesia yang rela menonton Laga Liga Champions tengah malam.

Baca Selengkapnya

Hasil, Top Skor, Klasemen Liga Inggris: Manchester City Kalahkan Brighton 4-0, Tempel Ketat Arsenaldi 2 Besar

3 hari lalu

Hasil, Top Skor, Klasemen Liga Inggris: Manchester City Kalahkan Brighton 4-0, Tempel Ketat Arsenaldi 2 Besar

Manchester City menang telak 4-0 saat bertandang ke Brighton dalam laga tunda pekan ke-29 Liga Inggris. Simak klasemen dan top skor terkini.

Baca Selengkapnya

Bawa Inter Milan Raih Scudetto, Karier Simone Inzaghi Lebih Mentereng Dibanding Filippo

4 hari lalu

Bawa Inter Milan Raih Scudetto, Karier Simone Inzaghi Lebih Mentereng Dibanding Filippo

Setelah bawa Inter milan raih Scudetto, karier Simone Inzaghani sebagai pelatih lebih mentereng dibanding Filippo Inzaghi.

Baca Selengkapnya

Juventus Tetap Lolos ke Final Copa Italia 2023/2024 meski Ditekuk Lazio di Leg Kedua

5 hari lalu

Juventus Tetap Lolos ke Final Copa Italia 2023/2024 meski Ditekuk Lazio di Leg Kedua

Juventus lolos ke final Copa Italia 2023/2024 meski kalah 1-2 oleh Lazio dalam laga semifinal leg kedua. Melaju dengan agregat 3-2.

Baca Selengkapnya

PSG Makin Dekat dengan Gelar Ligue 1 Prancis Usai Kalahkan Lyon 4-1, Setelah Pastikan Maju ke Semifinal Liga Champions

6 hari lalu

PSG Makin Dekat dengan Gelar Ligue 1 Prancis Usai Kalahkan Lyon 4-1, Setelah Pastikan Maju ke Semifinal Liga Champions

PSG unggul 11 poin dari tim di bawahnya dengan lima laga tersisa Ligue 1 Prancis yang belum dimainkan musim ini.

Baca Selengkapnya

Jadwal Semifinal Liga Champions 2023-2024 dan Rekor Head to Head Kedua Laga

7 hari lalu

Jadwal Semifinal Liga Champions 2023-2024 dan Rekor Head to Head Kedua Laga

Jadwal Liga Champions 2023-2024 akan memasuki babak semifinal, melibatkan Borussia Dortmund, Paris Saint-Germain, Bayern Munchen, dan Real Madrid.

Baca Selengkapnya

Pengakuan Bos Manchester United Erik ten Hag, Hanya Sekali Punya Tim Terkuat dalam 18 Bulan Terakhir

7 hari lalu

Pengakuan Bos Manchester United Erik ten Hag, Hanya Sekali Punya Tim Terkuat dalam 18 Bulan Terakhir

Menjelang laga semifinal Manchester United melawan Coventry City di semifinal Piala FA, Erik ten Hag mengungkapkan pengakuan mengejutkan.

Baca Selengkapnya