Liga Inggris Tinggal 10 Laga, Liverpool, Man City atau Tottenham
Reporter
Terjemahan
Editor
Febriyan
Jumat, 1 Maret 2019 12:22 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Liga Inggris musim ini tinggal menyisakan 10 laga lagi dengan Liverpool dan Manchester City masih terus bersaing ketat di puncak papan klasemen. Kedua tim dianggap memiliki peluang terbesar menjadi juara meninggalkan rival-rivalnya seperti Tottenham Hotspur, Chelsea, Arsenal dan Manchester United.
Melihat klasemen saat ini, secara matematis tinggal delapan tim teratas yang berpeluang meraih gelar juara. Watford dan Wolverhampton Wanderers yang sama-sama mengantongi 40 angka masih bisa mengejar Liverpool yang berada di puncak klasemen dengan 69 angka. Namun hal itu memang sangat mustahil.
Kemungkinan menjadi juara secara realistis memang bisa dibilang hanya dimiliki oleh Liverpool, Manchester City dan Tottenham. Manchester City hanya berjarak satu angka dari Liverpool sementara Tottenham berjarak sembilan angka.
Tottenham bisa dianggap masih berpeluang besar karena memiliki keunggulan ketimbang Manchester City. Tottenham saat ini praktis hanya berlaga di Liga Inggris dan Liga Champions sementara rivalnya itu juga masih berlaga di Piala FA. Artinya, Pochettino bisa memberikan waktu istirahat yang lebih banyak kepada anak asuhnya ketimbang yang bisa dilakukan Pep Guardiola, manajer Manchester City.
Akan teapi dalam 10 laga terakhir, Tottenham harus menghadapi lawan yang tak mudah. Mereka masih harus meladeni Arsenal, Manchester City serta Liverpool sebagai penghuni papan atas dan West Ham, Everton dan Bournemouth sebagai penghuni papan tengah sementara empat tim lainnya adalah penghuni papan bawah.
Berikut jadwal lengkap 10 laga terakhir Tottenham:
Tottenham vs Arsenal - 2 Maret
Southampton vs Tottenham - 9 Maret
Tottenham vs Crystal Palace - Belum Ditentukan
Liverpool vs Tottenham - 31 Maret
Tottenham vs Brighton - 7 April
Tottenham vs Huddersfield Town - 13 April
Manchester City vs Tottenham - 20 April
Totenham vs West Ham - 27 April
Bournemouth vs Tottenham - 4 Mei
Totenham vs Everton - 12 Mei
Laga kontra Manchester City dan Liverpool akan menjadi penentuan nasib skuad asuhan Mauricio Pochettino. Pasalnya, tak hanya menambah angka, mereka juga berpeluang untuk memperpendek jarak secara langsung pada dua laga tersebut.
Masalahnya, Tottenham justru seperti kehabisan bahan bakar saat balapan memasuki tikungan terakhir. Dua kekalahan beruntun dari Burnley dan Chelsea membuat banyak pihak meragukan kemampuan Harry Kane cs untuk menginjak gas pol di trek lurus menuju finish. Apalagi mereka harus melakoni laga tandang kontra Manchester City dan Liverpool.
<!--more-->
Manchester City memiliki masalah karena mereka masih melaju di tiga trek berbeda. Guardiola pada awal musim ini telah menegaskan bahwa tim seperti Manchester City baru akan dianggap hebat jika berprestasi di Liga Champions.
Pernyataan Guardiola itu seakan-akan mengisyaratkan bahwa mereka tak akan mengutamakan Liga Inggris apalagi Piala FA. Namun dengan status sebagai juara bertahan Liga Inggris, Manchester City tak akan menyerah begitu saja.
Dalam 10 laga terakhir Manchester City sebenarnya mendapatkan lawan yang relatif lebih mudah ketimbang rival-rivalnya. Lima dari sepuluh lawan terakhir Manchester City adalah penghuni papan bawah: Brighton, Fulham, Cardiff, Burnley dan Crystal Palace. Praktis mereka hanya memiliki dua laga berat, yaitu kontra Tottenham dan rival sekotanya, Manchester United.
Berikut jadwal 10 laga terakhir Manchester City:
Bournemouth vs Manchester City - 2 Maret
Manchester City vs Watford - 10 Maret
Fulham vs Manchester City - 30 Maret
Manchester City vs Cardiff City - 6 April
Crystal Palace vs Manchester City - 14 April
Manchester City vs Tottenham - 29 April
Manchester United vs Manchester City -25 April
Burnley vs Manchester City - 28 April
Manchester City vs Leicester City - 4 Mei
Brighton vs Manchester City - 12 Mei
Dengan jadwal seperti itu, Manchester City memang menjadi kandidat kuat meraih gelar juara. Mereka tinggal berharap Liverpool bermain imbang pada satu atau dua laga maka gelar juara Liga Inggris akan bisa mereka pertahankan. Kuncinya adalah Guardiola harus bisa mengatur nafas para pemainnya dengan jadwal yang super padat.
<!--more-->
Liverpool sebagai pemuncak klasemen mendapatkan laga yang sedikit kurang menguntungkan. Mereka masih harus melakoni tiga laga berat yang dimulai dengan derby Merseyside akhir pekan ini.
Meskipun Everton secara kelas berada di bawah mereka, namun bukan berarti Liverpool bisa menang dengan mudah. Pada pertemuan pertama di Stadion Anfield saja mereka harus menunggu hingga menit ke-96 untuk menang tipis 1-0 atas rival sekotanya itu.
Dua lawan berat lainnya yang menanti Liverpool adalah Tottenham dan Chelsea plus Wolves yang saat ini masuk ke jajaran tujuh besar klasemen Liga Inggris. Pasukan rubah juga merupakan tim yang menyingkirkan Liverpool dari ajang Piala FA.
Berikut 10 laga terakhir Liverpool di Liga Inggris musim ini:
Everton vs Liverpool - 3 Maret
Liverpool vs Burnley - 10 Maret
Fulham vs Liverpool - 17 Maret
Liverpool vs Tottenham - 31 Maret
Southampton vs Liverpool - 6 April
Liverpool vs Chelsea - 14 April
Cardiff vs Liverpool - 21 April
Liverpool vs Huddersfield - 27 April
Newcastle vs Liverpool - 4 Mei
Liverpool vs Wolves - 12 Mei
Skuad asuhan Jurgen Klopp harus ekstra hati-hati dalam 10 laga terakhir. Dengan jadwal yang juga lumayan padat karena masih berlaga di Liga Champions, Klopp harus benar-benar memperhatikan badai cedera yang mungkin akan mereka alami.
Pada beberapa laga terdahulu, Liverpool sempat limbung setelah lini belakangnya dilanda badai cedera. Mereka mendapatkan rentetan hasil buruk dengan ditahan imbang Leicester City, West Ham dan Manchester United.
Klopp harus benar-benar berhitung jika ingin mempersembahkan gelar juara Liga Inggris yang terakhir kali diraih Liverpool pada 1990. Jika memang sangat dibutuhkan, Liverpool sebaiknya tak tampil all out di Liga Champions ketimbang harus kehilangan gelar juara Liga Inggris yang sudah di depan mata.
Kopties, julukan untuk suporter Liverpool, tentu tak ingin kejadian seperti musim 2013-2014 kembali terulang. Saat itu Liverpool kehilangan puncak klasemen setelah menelan kekalahan dari Chelsea 0-2 dan bermain imbang dengan Crystal Palace 3-3 dalam dua dari tiga laga terakhir mereka. Manchester City pun meraih gelar juara musim itu. Musim yang tak ingin diingat oleh kapten Liverpool saat ini, Jordan Henderson.