TEMPO.CO, Surabaya - Pelatih
Persebaya Surabaya, Djadjang Nurdjaman, meminta pemainnya mengawasi pergerakan Ferinando Pahabol dan Patrich Wanggi saat timnya bertemu Kalteng Putra dalam laga lanjutan Liga 1 2019 di Stadion Gelora Bung Tomo, Selasa, 21 Mei 2019.
"Pasti kami akan awasi," kata Djanur, sapaan Djadjang Nurdjaman, saat konferensi pers, Senin, 20 Mei 2019.
Menurut Djanur, Pahabol adalah pemain yang memiliki kemampuan mencetak gol. Hal itu dibuktikan saat timnya berhasil mempercundangi tuan rumah PSIS Semarang 2-1.
Dia pun berharap Ruben Sanadi dan kawan-kawan sudah hafal dengan pergerakan keduanya, terutama Pahabol yang musim lalu berseragam Persebaya.
"Begitu juga Wanggai. Saya pikir dia termasuk striker lokal terbaik," kata Djanur.
Sementar itu Pahabol mengaku senang bisa kembali bermain di Stadion Gelora Bung Tomo meski berstatus pemain lawan. Sebagai pemain profesional, dia tentu akan bermain untuk klub barunya tersebut dan berkerja keras mengalahkan Persebaya.
Pahabol menilai saat ini Persebaya merupakan tim besar. Meskipun demikian, dia menyatakan bahwa Kalteng Putra tak gentar dengan nama besar skuad Bajul Ijo, julukan Persebaya. "Kami tidak mau kalah," katanya.
Dia pun berjanji tak akan melakukan selebrasi jika mencetak gol dengan alasan, "Masih ada Bonek yang masih sayang saya."
Selain Pahabol, ada dua pemain Kalteng Putra yang musim lalu bermain untuk Persebaya. Mereka adalah kiper Dimas Galih dan gelandang OK John. Pelatih Gomes de Oliviera pun pernah menjadi asisten pelatih Persebaya musim 2009/2010.
Di tangan Gomes, Kalteng Putra memulai kompetisi
Liga 1 2019 dengan hasil positif dengan mengalahkan tuan rumah PSIS Semarang 2-1. Sebaliknya, bermain di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Persebaya dipaksa mengakui keunggulan Bali United 1-2.