Chelsea Juara Liga Europa, Ini 3 Taktik Kunci untuk Bekuk Arsenal
Reporter
Indosport
Editor
Nurdin Saleh
Kamis, 30 Mei 2019 10:16 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Chelsea terbilang sukses menghadirkan taktik yang membuatnya bisa menang telak atas Arsenal di pertandingan final Liga Europa, Kamis dinihari WIB, 30 Mei 2019. Mereka menjadi kampiun setelah menghempaskan perlawanan The Gunners dengan skor 4-1 di partai final.
Keempat gol Chelsea dibukukan oleh Olivier Giroud, Pedro dan brace Eden Hazard. Sementara, gol semata wayang Arsenal dicetak pemain sepak bola berkebangsaan Nigeria, Alex Iwobi.
Lalu, apakah rahasia di balik kesuksesan Chelsea membantai Arsenal dalam laga final Liga Europa 2018/19 itu? Berikut analisis singkatnya:
Peran Vital Olivier Giroud
Pelatih Chelsea, Maurizio Sarri, tentu mengerti betul bahwa kehadiran Olivier Giroud di skuadnya akan memberi keuntungan dalam laga kontra Arsenal. Maklum saja, Giroud dahulu pernah membela Arsenal selama enam tahun, tepatnya 2012 hingga 2018.
Baca: Final Liga Eropa, Hazard Ungkap Rahasia Chelsea Bungkam Arsenal
Keuntungan yang didapat Sarri lantas dapat dimanfaatkan secara maksimal. Giroud yang dipasang sebagai penyerang utama Chelsea sejak menit pertama, berhasil menjadi mimpi buruk untuk Arsenal.
Giroud pada babak pertama memang kurang bisa mendapatkan ruang. Pergerakannya masih bisa dihalau lini belakang Meriam London yang dikomandoi Laurent Koscielny.
Akan tetapi, pemain Prancis itu mampu memperbaiki penampilannya saat laga memasuki paruh kedua. Menit ke-49, Giroud sukses memperdayai Koscielny hingga bisa menjebol gawang Arsenal yang dijaga Petr Cech.
Giroud juga berperan pada gol dua gol Chelsea lainnya yang dicetak Hazard. Gol penalti Hazard pada menit ke-65, sebelumnya didahuli oleh pergerakan Giroud yang membuat bek Arsenal harus melakukan kesalahan.
Baca: Sarri Hormati Keputusan Eden Hazard Untuk Hengkang dari Chelsea
Giroud juga mengambil peran ketika Hazard mencetak gol kedua pada menit ke-72. Giroud memberikan umpan yang memudahkan Hazard untuk merobek jala gawang Arsenal.
Selanjutnya: 2 Taktik Kunci Lain
<!--more-->
Mengeksploitasi Bek Muda Arsenal
Chelsea sukses memenangkan laga final kontra Arsenal berkat kejeniusan taktik Maurizio Sarri. Pelatih sepak bola asal Italia itu tahu betul Arsenal menurunkan pemain muda bernama Ainsley Maitland-Niles di posisi bek sayap kanan, yang masih minim jam terbang dan kurang tenang saat menghadapi tekanan.
Baca: Jadi Top Skor Liga Eropa, Olivier Giroud: Itu Bonus
Sarri pun sepertinya sengaja menginstruksikan anak asuhnya terus memanfaatkan kelemahan Ainsley Maitland-Niles tadi. Buktinya, tiga dari empat gol Chelsea serangannya berawal dari pergerakan di sisi kanan pertahanan Arsenal yang ditempati Ainsley Maitland-Niles.
Bahkan, pada proses gol penalti Hazard, Ainsley Maitland-Niles juga melakukan kesalahan. Ainsley Maitland-Niles jadi pelaku yang menjatuhkan Giroud di kotak terlarang hingga wasit menunjuk titik putih.
Menutup Pergerakan Sayap Arsenal
Chelsea pada babak pertama sebenarnya cukup tertekan menghadapi perlawanan Arsenal. The Blues sempat kesulitan meladeni pola serangan Arsenal yang banyak bermain lewat sisi sayap kiri.
Sarri, sebagai pelatih Chelsea, ternyata bisa menyadari hal tersebut. Menurut Sportskeeda, Sarri kemudian menginstruksikan agar pemainnya, Pedro, untuk lebih berani menekan bek sayap kiri Arsenal yang ditempati Sead Kolasinac.
Hasilnya pun efektif, serangan Arsenal yang banyak dari sisi sayap kiri lama kelamaan mengendur. Bahkan, Pedro juga jadi bisa lebih mendapatkan ruang hingga bisa mencetak gol keempat Chelsea pada menit ke-60.
INDOSPORT