Skenario Kebangkitan AC Milan di Bawah Arahan Marco Giampaolo

Reporter

Indosport

Editor

Nurdin Saleh

Sabtu, 22 Juni 2019 16:06 WIB

Marco Giampaolo. (skysports)

TEMPO.CO, Jakarta - AC Milan sudah menunjuk Marco Giampaolo sebagai pelatih baru untuk menyongsong Liga Italia musim 2019/2020. Mantan pelatih Sampdoria itu dikontrak selama dua musim hingga 30 Juni 2021 mendatang dengan opsi perpanjangan kontrak satu tahun.

Keputusan AC Milan mengontrak Giampaolo mendapat sorotan dari para fans. Sebab, pelatih ini bukanlah nama favorit yang dijagokan para milanisti. Selain belum pernah meraih trofi, pelatih berusia 51 tahun itu lebih sering melatih klub medioker.

Namun, Milan telah menetapkan pilihannya pada Giampaolo sebagai upaya untuk membangkitkan klub. Lalu, seperti apa skenario kebangkitan Rossoneri di bawah pelatih baru itu. Ini beberapa poin yang penting:

2 Striker Jadi Kunci

Milan dipastikan sudah memiliki parameter yang membuat mereka memutuskan memilih Giampaolo. Salah satunya disebutkan tak lain daru gaya sepak bola menyerang dengan dua striker di depan.

Advertising
Advertising

Nama Giampaolo mulai diperhitungkan saat ia melatih klub Empoli musim 2015/16. Di musim perdananya, ia sanggup membawa Empoli ke posisi 10.

Walau gagal di musim selanjutnya, gaya melatihnya mendapat pujian. Di tengah formasi 4-3-3 jadi primadona dalam sepak bola modern, ia setia pada pakem klasik 4-3-1-2.

Ia pun tak butuh waktu lama untuk dapat pekerjaan baru. Pada awal musim 2017/18 ia ditunjuk menjadi allenatore Sampdoria. Di Luigi Ferraris, namanya lebih berkibar dengan membawa Sampdoria finis di posisi 10 dan 9 secara beruntun.

Selama menangani Sampdoria, ia berhasil mengalahkan klub-klub besar seperti Juventus, Inter, maupun Milan lebih dari sekali.

Baru-baru ini, mantan Presiden Legendaris Milan, Silvio Berlusconi, mengaku telah naksir dengan Giampaolo sejak 2016. Alasannya tak lain karena kesukaanya pada formasi dua striker milik Giampaolo. Maklum, kesuksesan besar yang diraih Milan di bawah era Berlusconi memang berkat formasi dua striker. Bahkan bisa dibilang Milan sudah melekat dengan gaya ini, entah itu dalam pakem 4-4-2 atau 4-3-1-2.

Pada era The Dream Team 90-an yang nyaris tak terkalahkan, Milan memasang duet Van Basten dan Ruud Gullit dalam balutan 4-4-2. Cara ini berlanjut di saat menduetkan Massaro dan Savicevic.

Hasilnya? Milan menguasai Eropa dan dunia dengan seabrek gelar scudetto serta Liga Champions. Di akhir 90-an, Milan merubah formasi dengan 4-3-1-2 menempatkan Boban (kini jadi petinggi Milan) sebagai penyerang lubang di belakang duet Bierhoff dan Weah. Cara ini kembali membuahkan gelar scudetto untuk Milan.

Seakan berjodoh, ketika merih Liga Champions 2003 di bawah Ancelotti Milan juga main dengan dua striker (4-3-1-2) memasangkan duet Inzaghi dan Shevchenko yang disokong oleh Rui Costa. Berlanjut pada scudetto 2004 dengan duet Shevchenko - Jon Dahl Tomasson.

Perlu bukti lain? Saat menjuarai Liga Champions 2007, Ancelotti memasang Kaka dan Inzaghi di lini depan dalam formasi 4-4-2. Bahkan, scudetto terakhir yang diraih Milan (2011) juga digapai dengan memasangkan duet striker Ibrahimovic dan Robinho.

Kemampuan maksimalkan Potensi Pemain

Selain penganut formasi legendaris Milan, Marco Giampaolo juga memiliki kelebihan lain yang tengah dibutuhkan Rossoneri, yakni kemampuannya memaksimalkan potensi pemain. Saat ini Milan dihuni oleh pemain-pemain muda potensial. seperti Andrea Conti, Davide Calabria, Krzysztof Piatek, Gianluigi Donnarumma, Lucas Paqueta, Patrick Cutrone, dll.

Kebetulan, Giampaolo memiliki rekam jejak baik saat menangani anak-anak muda. Dengan modal pemain muda, ia bisa membawa klub meraih prestasi maksimal. Ia antara lain membawa Empoli ke posisi 10 dan Sampdoria yang disegani dua tahun belakangan. Giampaolo adalah pelatih yang memaksimalkan bakat pemain muda seperti Duvan Zapata (kini Atalanta), Riccardo Saponara (Fiorentina), Patrick Schick (AS Roma), Lucas Torreira (Arsenal), sampai Mario Rui (Napoli).

Teranyar, tangan dingin Giampaolo mampu mengorbitkan Joachim Andersen dan Denis Praet di Sampdoria. Kedua pemain itu kini tengah diburu klub-klub besar Inggris.

Tak hanya menangani pemain muda, menariknya, Giampaolo juga terbukti sanggup memaksimalkan pemain tua!
Di bawah Giampaolo, striker gaek Empoli, Maccarone, sanggup mencetak 13 gol. Yang paling fenomenal tentu saja Fabio Quagliarella.

Striker 36 tahun itu jadi top skor Serie A dengan 26 gol dan 8 assist menyisihkan Cristiano Ronaldo dan Piatek. Semusim sebelumnya, Quagliarella juga mencetak sampai 19 gol.

Catatan ini tentu jadi nilai plus Milan yang tengah dalam masa keterbatasan usai disanksi Financial Fair Play.

Skema 4-3-1-2 di Bawah Marco Giampaolo

Lalu, bagaimana 4-3-1-2 yang dimiliki AC Milan di bawah Marco Giampaolo? Milan memang baru mendatangkan Rade Krunic di bursa tranfer kali ini. Namun, dari sekian rumor yang ada, kita sudah bisa meraba seperti apa 4-3-1-2 di bawah Giampaolo.

Untuk barisan empat bek, Milan kemungkinan besar menempatkan Andrea Conti atau Davide Calabria di fullback kanan. Sementara untuk bek tengah, nama Alessio Romagnoli masih tak tergantikan.

Milan saat ini tengah mencari rekan duet sempurna Romagnoli. Zapata dan Musacchio hampir pasti dijual. Mattia Caldara memiliki potensi tapi rentan cedera. Milan sepertinya bakal mendatangkan pemain baru, salah satu yang masuk kandidat adalah Mancini (Italia U-21).

Bergeser ke fullback kiri, nama Ricardo Rodriguez dan Diego Laxalt masih belum aman. Keduanya bisa dijual dan diganti dengan pemain baru. Salah satu yang dirumorkan adalah Mykolenko (Dynamo Kiev).

Yang menarik adalah di lini tengah dan depan. Pada gelandang, kemungkinan hanya tiga pemain yang bakal bertahan, yakni Lucas Paqueta, Suso, dan Franck Kessie.

Media-media di Italia melaporkan, Giampaolo ingin mencoba Suso sebagai trequartista yang bermain di belakang dua striker.

Posisi Suso disokong oleh Kessie dan Paqueta atau pemain baru lain seperti Barella (Cagliari) dan Ceballos (Real Madrid).

Di lini depan, Piatek jadi pilihan nomor satu. Nama Andre Silva difavoritkan menjadi rekan duet Piatek usai kembali dari masa peminjaman di Sevilla.

Jika Siva urung dipasang, maka akan ada striker baru di skuat AC Milan. Nama bomber Kroasia, Andrej Kramaric, tengah dikait-kaitkan dengan Rossoneri.

INDOSPORT

Berita terkait

Jadwal Bola Sabtu 18 Mei 2024: Persib vs Bali United di Semifinal Liga 1, Juga Ada Liga Jerman dan Liga Italia

1 hari lalu

Jadwal Bola Sabtu 18 Mei 2024: Persib vs Bali United di Semifinal Liga 1, Juga Ada Liga Jerman dan Liga Italia

Jadwal bola pada Sabtu, 18 Mei 2024, akan menampilkan Championship Series Liga 1, Liga Italia, dan Liga Jerman.

Baca Selengkapnya

Juventus Pecat Massimiliano Allegri Sehari setelah Juarai Coppa Italia 2023/2024

1 hari lalu

Juventus Pecat Massimiliano Allegri Sehari setelah Juarai Coppa Italia 2023/2024

Juventus telah resmi memecat pelatih Massimiliano Allegri hanya selang sehari setelah mereka menjadi juara Coppa Italia 2023/2024.

Baca Selengkapnya

Daftar Trofi Carlo Ancelotti, Pemilik Gelar Liga Champions Terbanyak dalam Sejarah

1 hari lalu

Daftar Trofi Carlo Ancelotti, Pemilik Gelar Liga Champions Terbanyak dalam Sejarah

Carlo Ancelotti menjadi satu-satunya pelatih yang memenangkan Liga Champions sebanyak empat kali. Simak capaian selengkapnya.

Baca Selengkapnya

Daftar 5 Klub Pemilik Gelar Liga Champions Terbanyak, Real Madrid Dominan

1 hari lalu

Daftar 5 Klub Pemilik Gelar Liga Champions Terbanyak, Real Madrid Dominan

Siapa saja daftar klub paling banyak gelar Liga Champions sepanjang sejarah?

Baca Selengkapnya

Klasemen Liga Italia Pekan Ke-36: Juventus Raih Tiket Liga Champions, Siapa Lagi yang Lolos?

6 hari lalu

Klasemen Liga Italia Pekan Ke-36: Juventus Raih Tiket Liga Champions, Siapa Lagi yang Lolos?

Juventus dipastikan lolos ke Liga Champions musim depan meski bermain imbang 1-1 saat menjamu Salernitana dalam pekan ke-36 Liga Italia.

Baca Selengkapnya

Hartono Bersaudara, Sosok Penting di Balik Kesuksesan Como 1907 Promosi ke Serie A Italia

7 hari lalu

Hartono Bersaudara, Sosok Penting di Balik Kesuksesan Como 1907 Promosi ke Serie A Italia

Bagaimana Hartono Bersaudara bisa berperan penting dalam keberhasilan Como 1907 promosi ke Serie A Italia?

Baca Selengkapnya

Cesc Fabregas Minta Pemain Como 1907 Langsung Latihan Sehari Setelah Promosi ke Liga Serie A Italia

7 hari lalu

Cesc Fabregas Minta Pemain Como 1907 Langsung Latihan Sehari Setelah Promosi ke Liga Serie A Italia

Asisten pelatih Como 1907 Cesc Fabregas mengingatkan para pemain untuk tak terlena dengan keberhasilan mereka promosi ke Liga Serie A Italia 2024-2025.

Baca Selengkapnya

Jatuh Bangun Como 1907 yang Dimiliki Konglomerat Indonesia: Sempat Hampir Bangkrut hingga Promosi ke Serie A Liga Italia

7 hari lalu

Jatuh Bangun Como 1907 yang Dimiliki Konglomerat Indonesia: Sempat Hampir Bangkrut hingga Promosi ke Serie A Liga Italia

Keberhasilan Como 1907 promosi ke Serie A Liga Italia diraih dengan perjalanan panjang yang tak mudah.

Baca Selengkapnya

Como 1907 Dampingi Parma Promosi ke Serie A Liga Italia, Venezia yang Diperkuat Jay Idzes Harus Jalani Playoff

8 hari lalu

Como 1907 Dampingi Parma Promosi ke Serie A Liga Italia, Venezia yang Diperkuat Jay Idzes Harus Jalani Playoff

Como 1907 mendampingi Parma untuk promosi secara otomatis ke Serie A Liga Italia. Venezia yang diperkuat Jay Idzes harus jalani playoff.

Baca Selengkapnya

Pemain Timnas Indonesia Jay Idzes Tampil saat Venezia Menang dan Dekati Tiket Promosi ke Serie A Liga Italia

13 hari lalu

Pemain Timnas Indonesia Jay Idzes Tampil saat Venezia Menang dan Dekati Tiket Promosi ke Serie A Liga Italia

Pemain timnas Indonesia Jay Idzes kembali tampil saaat timnya, Venezia, mengalahkan Feralpi Salo 2-1 pada pekan ke-37 Serie B Liga Italia.

Baca Selengkapnya