Anggota Komite Eksekutif (Exco ) PSSI, Gusti Randa mengomentari soal Satgas Anti Mafia Bola di JCC Senayan, Jakarta, Rabu, 21 Agustus 2019. TEMPO/Irsyan Hasyim
TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Gusti Randa, mengapresiasi terbentuknya Satgas Antimafia Bola jilid II di daerah. Ia mengatakan kehadiran Satgas akan membantu kinerja federasi mengawasi jalannya pertandingan di kompetisi Liga Indonesia.
Menurut Gusti, wilayah kerja Satgas bisa menutupi area yang tidak bisa dikerjakan oleh PSSI. "Dengan adanya Satgas, kira-kira ini akan menguntungkan PSSI," ujar dia di Jakarta Convention Centre Senayan, Jakarta, Rabu, 21 Agustus 2019.
Ia memberikan contoh kasus pengaturan skor yang melibatkan wasit. Pria berusia 54 ini menyampaikan dalam setiap pertandingan Liga 1, wasit harus sudah berada di lokasi atau kota pertandingan dua hari sebelum kick off. "Katakanlah di daerah tertentu. Siapa sekarang yang bisa memantau (wasit) atau PSSI punya alat kah," sebut Gusti.
Gusti menjelaskan federasi sepak bola Indonesia belum mampu mendeteksi wasit apakah tidak bertemu dengan manajemen klub atau tim tuan rumah. Menurut dia, modus kecurangan atau lobi pengaturan skor terjadi melalui jamuan makan malam kepada wasit.
"Siapa yang bisa memantau. Satgas pasti punya alat seperti itu, minimal sadap telepon. Jadi dalam konteks ini PSSI terbantukan," kata Gusti.
Kepolisian mengaktifkan lagi Satgas Antimafia Bola jilid II. Sebelumnya, Satgas dibentuk untuk menyelidiki kasus suap yang melibatkan petinggi federasi dengan peserta Liga 3 dan Liga 2 Indonesia. Kali ini, Satgas Antimafia bola akan memperluas kerjanya dengan membentuk sub Satgas di 13 provinsi.