Liga 2: Bayar Denda Komdis PSSI, Fans Persik Patungan Rp 2.000
Reporter
Hari Tri Wasono (Kontributor)
Editor
Nurdin Saleh
Rabu, 18 September 2019 12:29 WIB
TEMPO.CO, Kediri – Suporter klub Liga 2 Persik Kediri menggalang donasi untuk membantu manajemen klub membayar denda yang dijatuhkan Komisi Disiplin PSSI. Persik didenda Rp 50 juta akibat bentrok suporter seusai laga vs PSIM Yogyakarta di Kediri, 2 September 2019 lalu.
Keputusan Komdis PSSI itu mengundang kekecewaan suporter. Mereka menilai keputusan itu tidak adil lantaran pemicu kerusuhan tersebut adalah suporter tamu. “Kami membantu meringankan beban denda itu dengan menggalang donasi,” kata Edi, salah satu koordinator Persikmania, Selasa, 17 September 2019.
Uniknya, donasi yang diberikan berupa uang tunai berbentuk pecahan logam dan lebaran Rp 2.000. Sejak dibuka pada tanggal 6 September 2019, telah terkumpul uang senilai Rp 4 juta dari para suporter. Uang tersebut langsung diserahkan kepada manajemen klub sebagai bentuk dukungan.
Meski persik merasa tak bersalah, Komdis PSSI memiliki kesimpulan berbeda. Hasil penyelidikan yang dilakukan di lokasi Stadion Brawijaya Kediri menyebutkan jika Persik juga ikut bersalah. Keputusan tersebut dituangkan dalam surat Komdis PSSI tanggal 5 September 2019, yang menyatakan Persik memulai aksi pelemparan kepada suporter PSIM Yogyakarta dan menyerbu masuk ke dalam lapangan usai pertandingan berakhir.
Akibatnya, Persik diganjar denda sebesar Rp 50 juta, sesuai ketentuan pasal 70 lampiran 1 Kode Disiplin PSSI. Atas putusan tersebut, manajemen Persik menyatakan menerima dan tak akan melakukan banding. “Kami menerima sanksi dan tidak melakukan banding, meskipun sebetulnya sanksi itu memberatkan,” kata Subiyantoro, CEO Persik.
Subiyantoro mengaku terharu atas aksi simpatik Persikmania. Meski jauh dari nilai denda yang harus ditanggung, hal itu menjadi dukungan moral bagi manajemen dan pemain Persik.
Kerusuhan antar suporter di Stadion Brawijaya Kediri pecah usai laga PSIM Yogyakarta kontra Persik Kediri dengan kemenangan tuan rumah. Bentrok yang terjadi di area tribun penonton itu berlanjut hingga ke luar stadion dan menghancurkan fasilitas umum serta kendaraan pribadi.
Tercatat sedikitnya 231 unit sepeda motor rusak parah akibat bentrok ini. Demikian pula mobil yang dihancurkan hingga nyaris tak berbentuk. Kendaraan-kendaraan itu terparkir di area Taman Tirtoyoso yang bersebelahan dengan Stadion Brawijaya.
Kepolisian Resor Kediri Kota telah mengamankan 53 suporter usai bentrok berlangsung. Dari tangan mereka polisi menyita berbagai senjata tajam dan peralatan tawuran. Sebagian juga menjarah onderdil kendaraan dari area parkir Taman Tirtoyoso.
Subiyantoro berharap polisi mampu mengungkap dalang aksi kerusuhan tersebut, dan memprosesnya secara hukum. Harapan yang sama disampaikan suporter Persik Kediri yang berdalih jika mereka hanya melakukan aksi balasan saat bentrok terjadi.
HARI TRI WASONO