Langkah Satgas Antimafia Bola Mengubah Wajah Sepak Bola Nasional

Rabu, 18 Desember 2019 06:11 WIB

Dua tersangka pengaturan skor, Priyanto alias Mbah Pri dan Dwi Riyanto alias Mbah Putih digelandang Tim Satgas Antimafia Bola menuju mobil tahanan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu, 10 April 2019. Berkas perkara kasus mafia bola telah dinyatakan lengkap atau P-21 oleh jaksa penuntut umum (JPU). TEMPO/Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Satgas Antimafia Bola Jilid II, Brigadir Jenderal Polisi Hendro Pandowo, mengatakan bakal meningkatkan pengawasan untuk setiap pertandingan di seluruh jenjang kompetisi di Indonesia menjelang berakhirnya musim 2019. Ia menyebutkan seluruh anggota Satgas Antimafia Bola rutin melakukan monitoring dan pengawasan khususnya untuk pertandingan di Liga 1.

"Kami terlibat di persiapan untuk setiap pertandingan," kata Hendro saat dalam wawancara bersama Tempo di Mabes Polri, Jakarta, Senin, 16 Desember 2019.

Menurut dia, anggota satgas lebih intens memberikan peringatan menjelang pengujung kompetisi ke panitia pelaksana, pelatih, dan manajer klub untuk tidak melakukan match fixing. Hendro mengatakan di setiap pertandingan selalu ada anggota satgas yang memantau di pinggir lapangan. "Di samping itu juga ada masukan dari masyarakat melalui call center, ada laporan maka kita tindak lanjuti," katanya.

Temuan terakhir Satgas Antimafia Bola, kata Hendro, yakni ada upaya pengaturan skor laga Persikasi Bekasi melawan Perses Sumedang. Menurut Hendro, enam orang telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus itu. "Tapi indikasinya bisa jadi ada partai lain yang terjadi match fixing," kata dia.

Kepala Satgas Antimafia Bola, Brigadir Jenderal Hendro Pandowo saat temui di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Senin, 16 Desember 2019. TEMPO/Irsyan Hasyim

Hendro berharap supaya seluruh pihak di bidang sepak bola menghentikan seluruh budaya negatif berupa pengaturan skor. Ia mengatakan selain melakukan penangkapan, juga langkah pencegahan supaya klub tidak lagi memberikan uang kepada wasit untuk mempengaruhi hasil pertandingan. "Dengan adanya penangkapan baik oleh Satgas Antimafia Bola jilid I maupun II harus disetop budaya negatif itu," kata dia.

Advertising
Advertising

Ia mengatakan, masa tugas dari Satgas Antimafia Bola bakal berakhir pada 21 Desember 2019. Untuk enam tersangka yang telah ditangkap, kata Hendro, bakal dilakukan pelimpahan berkas ke jaksa penuntut umum. "Penyerahan itu supaya bisa disidangkan," ucap dia.

Menurut Hendro, sebelum masa tugas Satgas Antimafi Bola berakhir, bisa jadi mereka bakal bertemu dengan Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan alias Iwan Bule untuk bisa menyampaikan hasil kerja yang telah dilakukan. Ia mengatakan bisa memberikan data ke PSSI perihal potensi kerawanan dan pos yang perlu diperbaiki untuk mendapatkan kompetisi yang berkualitas. "Sekedar masukan juga tidak ada masalah," kata dia.

Satgas Antimafia Bola, kata dia, hanya berupaya supaya pihak-pihak yang berperan dalam sepak bola, seperti pelatih, pemain, manajer klub, dan wasit tidak lagi terlibat pengaturan skor. Hendro mengaku prihatin prestasi atlet yang dicapai dengan latihan bertahun-tahun raib hanya karena kibaran bendera wasit yang telah mendapatkan uang. "Itu akan membuat motivasi pemain luntur," kata dia.

Meski tugas Satgas Antimafia Bola bakal berakhir, Hendro menegaskan bahwa Polri masih akan terus melakukan pengawasan terhadap kompetisi sepak bola nasional. Ia menyebutkan bahwa Direktur Reserse Umum di setiap Polda yang memiliki peserta Liga sepak bola bakal terus menangkal upaya suap untuk mengubah hasil pertandingan tidak lagi terulang. "Mereka tetap akan monitor, tetap mengawasi, nanti akan kita berikan asistensi," ujar dia.

Ketua Umum PSSI periode 2019-2023 Mochamad Iriawan alias Iwan Bule. TEMPO/Nurdiansah

Ketua Umum PSSI Periode 2019-2023, Mochamad Iriawan alias Iwan Bule, mengatakan bakal mengandeng polisi untuk memberantas mafia bola yang telah lama mengerogoti prestasi sepak bola tanah air. Salah satu langkahnya dengan memberikan akses Satgas Antimafia Bola mengawasi kompetisi di Indonesia.

"Saya polisi, Satgas juga dari polisi. Kalau ada yang macam-macam, ya kami dorong saja ke ranah hukum," ujar Iwan Bola dalam wawancara eksklusif dengan Tempo, Rabu, 6 November 2019.

Iwan Bule mengatakan bahwa dukungan untuk memberantas kejahatan pengaturan skor mendapat dukungan dari Polri. Mantan Kapolda Metro Jaya ini mengatakan selama ini mafia dalam dunia sepak bola sempat tidak tersentuh penegakan hukum. "Kini mafia bola sudah jauh berkurang. Respons masyarakat pun bagus. Sudah ada efek jera bagi pelaku," kata dia.

IRSYAN HASYIM

Berita terkait

Daftar Pemain Naturalisasi Timnas Indonesia Era Shin Tae-yong dan Erick Thohir

15 jam lalu

Daftar Pemain Naturalisasi Timnas Indonesia Era Shin Tae-yong dan Erick Thohir

Gencar memperkuat timnas Indonesia melalui naturalisasi. Sudah berapa pemain naturalisasi di era Shin tae-yong dan Ketua Umum PSSI Erick Thohir?

Baca Selengkapnya

Elkan Baggott Dipanggil untuk Bela Timnas Indonesia Hadapi Guinea, PSSI Tunggu Respons Bristol Rovers

3 hari lalu

Elkan Baggott Dipanggil untuk Bela Timnas Indonesia Hadapi Guinea, PSSI Tunggu Respons Bristol Rovers

PSSI memanggil Elkan William Tio Baggott atau Elkan Baggott untuk memperkuat Timnas Indonesia U-23 pada babak playoff menuju Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Piala Asia U-23 2024 Berakhir, Ini Kata Menpora, Erick Thohir, hingga Shin Tae-yong Usai Laga Indonesia vs Irak

3 hari lalu

Piala Asia U-23 2024 Berakhir, Ini Kata Menpora, Erick Thohir, hingga Shin Tae-yong Usai Laga Indonesia vs Irak

Sejumlah pihak mengomentari hasil pertandingan Timnas Indonesia vs Irak dalam laga perebutan peringkat ketiga Piala Asia U-23 2024 lalu.

Baca Selengkapnya

Mengenal Calvin Verdonk yang sedang Proses Naturalisasi

6 hari lalu

Mengenal Calvin Verdonk yang sedang Proses Naturalisasi

Ketua PSSI Erick Thohir mengatakan, Calvin Verdonk dan Jens Raven menjalani proses naturalisasi

Baca Selengkapnya

Erick Thohir Konfirmasi Proses Naturalisasi Calvin Verdonk dan Jens Raven Sedang Berjalan

7 hari lalu

Erick Thohir Konfirmasi Proses Naturalisasi Calvin Verdonk dan Jens Raven Sedang Berjalan

Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengatakan Calvin Verdonk dan Jens Raven diproyeksikan untuk memperkuat Timnas Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jadwal Timnas U-23 Indonesia vs Irak di Perebutan Posisi 3 Piala Asia U-23 2024 Kamis 2 Mei, Kejar Tiket ke Olimpiade Paris 2024

7 hari lalu

Jadwal Timnas U-23 Indonesia vs Irak di Perebutan Posisi 3 Piala Asia U-23 2024 Kamis 2 Mei, Kejar Tiket ke Olimpiade Paris 2024

Ketua Umum PSSI Erick Thohir memotivasi timnas U-23 Indonesia usai kalah di semifinal Piala Asia U-23 2024 untuk kejar tiket Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Shin Tae-yong Pernah Dilempar Telur di Negaranya Sendiri, Ini Sisi Lain Coach Shin

7 hari lalu

Shin Tae-yong Pernah Dilempar Telur di Negaranya Sendiri, Ini Sisi Lain Coach Shin

Pelatih timnas Indonesia Shin Tae-yong berhasil bawa Garuda Muda ke perempat final Piala Asia U-23 2024. Berikut sisi lain Coach Shin.

Baca Selengkapnya

Fakta Menarik Shin Tae-yong yang Sukses Bawa Timnas U-23 Indonesia ke Semifinal Piala Asia U-23 2024

8 hari lalu

Fakta Menarik Shin Tae-yong yang Sukses Bawa Timnas U-23 Indonesia ke Semifinal Piala Asia U-23 2024

Sejumlah fakta menarik Shin Tae-yong yang sukses bawa timnas U-23 Indonesia ke semifinal Piala Asia U-23 2024.

Baca Selengkapnya

Sukses Timnas Indonesia di Piala Asia U-23, PSSI Diminta Perkuat Peminaan Atlet Usia Muda

9 hari lalu

Sukses Timnas Indonesia di Piala Asia U-23, PSSI Diminta Perkuat Peminaan Atlet Usia Muda

Mantan pemain Timnas Indonesia, Bambang Nurdiansyah, meminta PSSI semakin menggiatkan pembinaan atlet sepakbola usia muda.

Baca Selengkapnya

Piala Asia U-23, Serba-serbi Peluang Timnas Indonesia menuju Final

10 hari lalu

Piala Asia U-23, Serba-serbi Peluang Timnas Indonesia menuju Final

Timnas Indonesia akan menghadapi Uzbekistan laga semifinal Piala Asia U-23, pada Senin, 29 April 2024

Baca Selengkapnya