Kisah Bambang Pamungkas, Saat Sang Legenda Gantung Sepatu

Reporter

Antara

Editor

Nurdin Saleh

Rabu, 18 Desember 2019 12:20 WIB

Pesepak bola Persija Jakarta Bambang Pamungkas membawa bunga usai melawan Persebaya Surabaya dalam lanjutan Liga 1 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Selasa 17 Desember 2019. Dalam laga tersebut Bambang Pamungkas mengakhiri karirnya di sepak bola sebagai pemain. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Bambang Pamungkas alias Bepe akhirnya memutuskan untuk pensiun dari dunia sepak bola. Pemain Persija Jakarta itu pamit kepada suporter saat menjalani laga kandang terakhir di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Selasa malam, 17 Desember 2019.

Pemain berusia 39 tahun itu masuk ke lapangan pada menit ke-76. Ketika Bepe menginjakkan kaki di lapangan, layar di SUGBK memunculkan foto-foto dirinya saat memperkuat Persija yang diakhiri dengan kalimat “Terima Kasih Legenda”. Ban kapten yang melingkar di lengan Andritany juga diberikan kepada Bepe.

Laga kandang pamungkas itu berujung kurang manis bagi Bambang. Ia harus menyaksikan timnya kalah 1-2.

Bepe masih akan menjalani satu laga terakhir bersama Persija, saat menghadapi tuan rumah Kalteng Putra pada Ahad, 22 Desember 2019. Setelah itu, pemain yang memulai kariernya pada 1999 itu akan resmi pensiun.

Kenapa memutuskan gantung sepatu? Bepe menyebut faktor usia dan fisik jadi alasan utama. “Harus diakui badan saya tidak bisa merespon lagi. Tahun ini cedera saya paling banyak dalam 10 tahun terakhir,” ujar dia.

Suporter Persija Jakarta membentangkan poster bertuliskan nomor punggung Bambang Pamungkas saat melawan Persebaya Surabaya dalam lanjutan Liga-1 Indonesia di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Selasa 17 Desember 2019. Pertandingan tersebut merupakan terakhir kalinya Bambang Pamungkas bermain dengan hasil akhir Persija Jakarta dikalahkan Persebaya Surabaya dengan skor 1-2. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat

Advertising
Advertising

Menurut Bambang, kondisi badannya berbeda dengan rekan setimnya Ismed Sofyan yang meski sudah berumur 40 tahun tetap mampu bermain penuh satu pertandingan sebagai bek kanan. Itu pulalah yang menjadi alasan mengapa Bepe tidak gantung sepatu bersama-sama dengan Ismed.

“Ismed masih bisa diandalkan. Tadi ketika menuliskan pesan di bajunya, saya buat kalimat, ‘Jangan sedih, Boy. Semoga bisa bermain sampai berumur 50 tahun’,” tutur Bambang.

Pemain bola kelahiran Semarang, Jawa Tengah, tersebut merasa lega dapat menuntaskan perjalanannya sebagai pemain aktif di lapangan hijau.

Bepe pun merasa tidak benar-benar berpisah dengan Persija karena dia selalu merasa mendapatkan dukungan dari warga Jakarta dan suporter klub The Jakmania. “Melihat sambutan The Jakmania, saya merasa dicintai dan saya mencintai tim ini. Terima kasih kepada semua yang telah mendukung saya selama ini,” tutur dia.

Bambang Pamungkas adalah salah satu legenda hidup sepak bola Indonesia. Ia pernah jadi andalan Timnas Indonesia dengan menorehkan 86 tampilan dan menyumbang 38 gol. Di level klub, selain di Persija ia juga eprnah berkiprah di klub Malaysia, Selangor FA.

Selanjutnya: Pujian buat Sang Legenda

<!--more-->
Pujian buat Sang Legenda

Kiper sekaligus kapten Persija Jakarta Andritany Ardhiyasa mengatakan akan kehilangan Bepe. “Saya akan kehilangan. Dia teman sekamar saya di mes dan saya sering mendapatkan masukan dari dirinya,” kata dia.

Andritany juga tak bisa melepaskan Bepe dari perjalanan hidupnya karena Bepe yang memotivasi dia ketika berada pada posisi terpuruk dalam kariernya.

Seperti pada 2012 ketika Andritany dan Bambang sempat meninggalkan Persija karena masalah gaji. Dalam situasi demikian, Bepe yang membesarkan hati Andritany.

“Dia mengatakan kepada saya bahwa suatu saat kami akan kembali ke Persija dan menjadi juara bersama. Pada tahun 2018, kami berhasil mewujudkan kampiun Liga 1. Saya tidak bisa melupakannya,” kata dia.

Suporter Persija Jakarta, The Jakmania selebrasi perpisahan dengan pemain Persija Jakarta sekaligus Legenda Persija Jakarta, Bambang Pamungkas di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Selasa, 17 Desember 2019. Pertandingan melawan Persebaya merupakan pertandingan terakhir Bambang Pamungkas setelah menyatakan pensiun Persija Jakarta sebagai pemain sepak bola profesional. TEMPO/Hilman Fathurrahman W

Sementara itu, Pelatih Persebaya Aji Santoso menyebut Bambang Pamungkas sebagai profesional sejati dan pantas menjadi contoh untuk para pesepak bola lain.

“Dia seorang pribadi yang sangat pintar mengatur dirinya. Seorang yang benar-benar profesional,” kata Aji.

Menurut Aji, pemain yang akrab disapa Bepe itu juga memiliki sikap yang santun. Tutur bicaranya juga dinilai sopan dan tidak segan membagikan ilmu serta pengalamannya kepada para pemain muda.

“Meski sudah tidak banyak bermain, dia selalu memberikan dukungan kepada para pemain muda. Dia orang yang baik,” kata Aji.

Bek Persebaya Ruben Sanadi juga menyebut bahwa Bepe layak menjadi acuan pesepak bola Indonesia dalam mengejar prestasi. “Dia akan selalu menjadi panutan baik di dalam maupun di luar lapangan,” tutur Ruben.

Selanjutnya: Jejak panjang karier Bepe
<!--more-->

Jejak Karier

"Tetap semangat dan sukses selalu". Kalimat motivasi itu kerap dibubuhkan penyerang Persija Jakarta Bambang Pamungkas saat melakukan aktivitas di media sosial. Sosok yang akrab disapa Bepe itu memang kerap menularkan nuansa optimisme saat berada di ruang publik.

Di lapangan hijau, jejak kariernya bisa dilacak ke Diklat Salatiga. Ia mulai menunjukkan ketajamannya saat memperkuat tim Jawa Tengah pada Piala Haornas (Hari Olahraga Nasional) 1996. Kala itu ia berhasil membawa timnya menjadi kampiun sekaligus terpilih sebagai pemain terbaik.

Keahlian olah bola Bepe membuat dirinya dilirik tim nasional Indonesia untuk tampil pada pertandingan persahabatan melawan Lithuania pada Juli 1999. Laga yang menjadi awal dari rangkaian panjang pengabdiannya untuk skuat Garuda.

Tampil ciamik di timnas membuat Bepe diminati oleh Persija yang memasuki masa pencerahan. Klub ibukota yang sempat terseok-seok saat kompetisi perserikatan dan Galatama dilebur tersebut sedang bangkit dari tidur panjangnya, dan telah memiliki sederet pemain bintang di skuadnya.

Suporter Persija Jakarta membawa tas bergambar Bambang Pamungkas saat melawan Persebaya Surabaya dalam lanjutan Liga 1 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Selasa 17 Desember 2019. Dalam laga tersebut Bambang Pamungkas mengakhiri karirnya di sepak bola sebagai pemain. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat

Orang-orang kerap berkata bahwa prestasi bukan hanya dapat diraih karena kemampuan seseorang semata, namun juga nasib baik. Bepe termasuk sosok yang bernasib baik itu, ia bergabung di Persija saat klub tersebut diperkuat sejumlah nama besar tanah air seperti Luciano Leandro, Budiman, Anang Ma'ruf, dan Widodo Cahyono Putro.

Bepe resmi mulai membela Macan Kemayoran sejak 1999. Tidak butuh waktu lama bagi dia untuk menjadi pemain idola para penggemar Persija, The Jakmania. Pada musim 2000, ia merupakan pencetak gol terbanyak Liga Indonesia dengan 24 gol, sayang Persija belum mampu diantarkan menjadi juara.

Setelah musim debutnya di Indonesia itu, Bepe sempat bergabung dengan klub divisi tiga Belanda EHC Norad. Namun, sejumlah kendala yang dihadapi membuat Bepe kembali dipinjamkan klub itu ke Persija.

Bepe akhirnya meraih trofi perdananya di sepak bola profesional saat mengantarkan Persija menjuarai Liga Indonesia musim 2001. Pada pertandingan final, ia menyumbang dua gol untuk Persija yang mengamankan kemenangan 3-2 atas PSM Makassar.

Bepe terus membela Persija sampai 2005 meski klub itu belum mampu meraih trofi apapun. Setelah kesuksesan pada 2001 tersebut, berbagai masalah menghinggapi klub ibukota yang membuat penampilannya merosot.

Pada 2005 Bepe mendapatkan tawaran kontrak dari klub Malaysia Selangor FA. Di negeri jiran, nama Bambang Pamungkas kembali berkibar. Ia bukan hanya menjadi pencetak gol terbanyak di Liga Malaysia dengan torehan 22 gol, namun ia juga berandil besar dalam mengawinkan gelar Liga Malaysia dan Piala Malaysia bagi klub berjuluk Raksasa Merah tersebut.

Petualangan Bepe di Malaysia berakhir pada 2007, dan pada tahun itu pula ia kembali membela Persija.

Pindah ke kota seberang

Kepulangan Bepe ke Jakarta tidak otomatis membuat klub itu segera bertabur gelar juara. Persija tetap berstatus tim elit nirgelar.

Setelah sepak bola profesional Indonesia mengharamkan kucuran dana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) pada 2011, banyak klub yang terpukul dengan peraturan tersebut, tidak terkecuali Persija.

Masalah keterlambatan gaji pada akhirnya turut menghinggapi klub ibukota, para pemain pun gerah dengan situasi tersebut.

Bepe termasuk sosok yang vokal menyuarakan masalah utang gaji kepada para pemain. Ia beberapa kali menyuarakan hal tersebut melalui media sosial pribadinya serta melalui media.

Pemain Persija Jakarta Bambang Pamungkas (kanan) saat berlaga di babak delapan besar Piala Indonesia 2018 melawan Bali Untied, di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Ahad, 5 Mei 2019. ANTARA /Risky Andrianto

Pada akhir 2012, Bepe mengambil tindakan kontroversial dengan bergabung ke timnas Indonesia untuk Piala AFF 2012. Saat itu para pemain klub-klub Indonesia Super League (ISL) dilarang bergabung ke tim nasional bentukan PSSI.

Langkah Bepe tersebut semakin memanaskan hubungannya dengan manajemen Persija. Puncaknya pada akhir 2013, Bepe memutuskan teken kontrak dengan klub dari kota seberang, Pelita Bandung Raya (PBR).

Dalam kiprahnya yang hanya setahun di PBR, Bepe memberi bukti bahwa ketajamannya sama sekali belum pudar. Ia bahkan mencetak gol ke gawang mantan klubnya itu saat Persija menjamu PBR di Gelora Bung Karno, Jakarta, pada Agustus 2014.

Kembali ke "rumah"

Pada penghujung 2014, Bepe resmi kembali ke "rumahnya" Persija. Tetapi meski masih tetap diandalkan, sedikit demi sedikit peran pemain yang identik dengan nomor 20 itu di lapangan mulai dikurangi sampai pada musim 2018 praktis ia lebih banyak tampil sebagai pemain pengganti.

Namun, pada musim lalu juga Persija mengakhiri puasa gelar juara Liga Indonesia mereka. Bepe tercatat sebagai satu-satunya pemain yang turut membawa Macan Kemayoran menjuarai Liga Indonesia pada 2001, dan kembali merebut gelar yang sama 17 tahun kemudian.

Tanpa gelar di timnas

Sayang kesuksesan Bepe membawa klub meraih gelar gagal dilakukannya saat membela timnas. Dari total 77 penampilan dan 36 gol yang disumbangkannya untuk tim Garuda dari 1999 sampai 2013, tidak ada satu pun trofi prestisius, setidaknya level Asia Tenggara, yang dapat dibanggakan.

Saat diperkuat Bepe, Indonesia memang pernah menjadi juara turnamen Piala Kemerdekaan pada 2000 dan 2008, namun jelas gengsi turnamen itu kalah jauh dari Piala AFF atau bahkan SEA Games.

Bepe pun tidak malu mengakui bahwa ia merupakan bagian dari generasi yang gagal, gagal menghadiahkan prestasi untuk timnas.

"Pada akhirnya saya memang harus menerima kenyataan, bahwa tidak ada satu gelar bergengsi yang mampu saya berikan untuk Indonesia. Dan oleh karena itu seperti yang pernah saya janjikan, maka di akhir artikel ini saya akan berteriak dengan lantang, jika Saya Adalah Generasi Yang Gagal," tulis Bepe dalam artikel di blog pribadinya.

Selanjutnya: Rencana Usai pensiun
<!--more-->

Rencana Seusai Pensiun

Pelatih Persija, Edson Tavares, berharap, setelah pnsiun Bepe mendapatkan tempat di manajemen klub. “Saya berharap manajemen bisa mencarikan posisi baru untuk dia karena citra dan sikapnya sangat bagus,” ujar Edson, Senin lalu.

Juru taktik asal Brasil itu mengaku sangat senang bisa bekerja sama dengan Bambang Pamungkas di tim berjuluk Macan Kemayoran.

Pertama kali Edson mengenal Bepe sekitar tahun 2001. Kemudian, pada tahun 2004, pria berusia 63 tahun itu bersua dengan Bepe saat dirinya melatih Vietnam di Piala AFF.

Suporter Persija Jakarta, The Jakmania menunjukkan spanduk bertuliskan saat perpisahan dengan pemain Persija Jakarta sekaligus Legenda Persija Jakarta, Bambang Pamungkas di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Selasa, 17 Desember 2019. Pertandingan melawan Persebaya merupakan pertandingan terakhir Bambang Pamungkas setelah menyatakan pensiun Persija Jakarta sebagai pemain sepak bola profesional. TEMPO/Hilman Fathurrahman W

Saat itu, Bepe yang memperkuat timnas Indonesia membawa skuatnya menang 3-0 atas Vietnam. Dari semua perjumpaan itu, Edson merasa Bepe memang pantas menjadi legenda yang harus diberikan penghormatan tinggi ketika memutuskan untuk pensiun.

Lalu, apa rencana Bambang Pamungkas sendiri?
Ketika ditanya, dia belum memberi jawaban pasti. “Lihat nanti mau ke mana. Namun mungkin tidak jauh atau tidak terlalu dekat dengan sepak bola,” ujar dia.

Bepe itu juga belum terpikir untuk mengambil lisensi pelatih seperti beberapa rekannya. Ia mengaku masih ingin menikmati awal-awal masa gantung sepatunya dari dunia lapangan hijau. “Beberapa bulan ini saya mau bangun siang dahulu, lalu menikmati secangkir teh,” kata Bambang Pamungkas.

Berita terkait

Duo Persija Jakarta Bertekad Tingkatkan Kemampuan Usai Tampil Bersama Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024

7 jam lalu

Duo Persija Jakarta Bertekad Tingkatkan Kemampuan Usai Tampil Bersama Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024

Pemain Persija Jakarta Rayhan Hannan dan Dony Tri Pamungkas etik pelajaran berharga usai tampil bersama Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024.

Baca Selengkapnya

Jadwal Championship Series Liga 1: Bali United vs Persib Bandung pada 14 Mei, Alberto Rodriguez Tak Sabar Mau Main

1 hari lalu

Jadwal Championship Series Liga 1: Bali United vs Persib Bandung pada 14 Mei, Alberto Rodriguez Tak Sabar Mau Main

Dalam pertandingan semifinal Championship Series Liga 1 ini, Bali United lebih dulu main di kandang sebelum bertandang ke Persib Bandung.

Baca Selengkapnya

Jadwal Championship Series Liga 1 2023-2024 Sudah Ditetapkan, Dimulai 14 Mei

2 hari lalu

Jadwal Championship Series Liga 1 2023-2024 Sudah Ditetapkan, Dimulai 14 Mei

Jadwal Championships Series Liga 1 2023-2024 sudah dirilis. Leg pertama digelar 14 dan 15 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

RANS Nusantara FC Terdegradasi ke Liga 2, Ini Profil Klub Sepak Bola Raffi Ahmad

4 hari lalu

RANS Nusantara FC Terdegradasi ke Liga 2, Ini Profil Klub Sepak Bola Raffi Ahmad

Setelah pertandingan pekan ke-34, RANS Nusantara FC terdegradasi ke Liga 2 di musim berikutnya. Ini profil klub milik Raffi Ahmad.

Baca Selengkapnya

Cerita Ayah dan Anak, Maman Abdurahman dan Rafa Abdurrahman, Bermain Bersama saat Persija Hadapi PSIS Semarang di Liga 1

5 hari lalu

Cerita Ayah dan Anak, Maman Abdurahman dan Rafa Abdurrahman, Bermain Bersama saat Persija Hadapi PSIS Semarang di Liga 1

Bek veteran Persija Jakarta Maman Abdurahman bersyukur mendapat kesempatan bermain bersama putranya, Rafa Abdurrahman, pada pertandingan Liga 1.

Baca Selengkapnya

Top Skor, Rekap Hasil, dan Klasemen Akhir Liga 1: Madura United ke Championship Series, RANS Terdegradasi

6 hari lalu

Top Skor, Rekap Hasil, dan Klasemen Akhir Liga 1: Madura United ke Championship Series, RANS Terdegradasi

Seluruh rangkaian Reguler Series Liga 1 telah berakhir. Setelah pertandingan pekan ke-34, Madura United menjadi tim terakhir ke Championship Series.

Baca Selengkapnya

Hasil Liga 1: RANS Nusantara FC Jadi Tim Terakhir yang Terdegradasi, Susul Persikabo 1973 dan Bhayangkara FC

6 hari lalu

Hasil Liga 1: RANS Nusantara FC Jadi Tim Terakhir yang Terdegradasi, Susul Persikabo 1973 dan Bhayangkara FC

RANS Nusantara FC dipastikan terdegradasi dari Liga 1 setelah kalah 2-3 dari tuan rumah PSM Makassar pada pekan ke-34, Selasa, 30 April 2024.

Baca Selengkapnya

Hasil dan Klasemen Liga 1: Madura United Raih Tiket Terakhir ke Championship Series Usai Seri Lawan Arema FC

6 hari lalu

Hasil dan Klasemen Liga 1: Madura United Raih Tiket Terakhir ke Championship Series Usai Seri Lawan Arema FC

Madura United meraih satu tiket tersisa untuk melangkah ke babak Championship Series Liga 1 2023-2024. Bagaimana rekap hasil pekan terakhir?

Baca Selengkapnya

Jadwal Live dan Prediksi 4 Laga Liga 1 Pekan Terakhir, Empat Tim Berusaha Hindari Zona Degradasi

6 hari lalu

Jadwal Live dan Prediksi 4 Laga Liga 1 Pekan Terakhir, Empat Tim Berusaha Hindari Zona Degradasi

Empat tim masih berjuang menghindari zona degradasi pada pekan terakhir fase reguler Liga 1 2023-2024.

Baca Selengkapnya

Hasil Liga 1: Persebaya Surabaya Kalahkan Persik Kediri 2-1

8 hari lalu

Hasil Liga 1: Persebaya Surabaya Kalahkan Persik Kediri 2-1

Persebaya Surabaya berhasil menutup perjalanan di Liga 1 2023-2024 dengan kemenangan atas Persik Kediri.

Baca Selengkapnya