TEMPO.CO, Jakarta - Ibarat mesin diesel, Ante Rebic butuh waktu lama untuk panas dan nyetel bersama AC Milan. Pemain berusia 26 tahun itu tiba di San Siro sejak awal September 2019. Rebic merupakan senjata anyar Milan yang dipinjam dari klub Jerman, Eintracht Frankfurt, hingga Juni 2021.

Sejak September hingga Desember lalu, Rebic melakoni tujuh pertandingan di Seri A dengan hasil tanpa gol dan assist. Tapi, sejak Januari lalu, ketajaman penyerang berkebangsaan Kroasia itu muncul lagi.

Tercatat dalam delapan laga di Seri A dan Coppa Italia, Rebic mampu mengemas lima gol dan satu umpan. Paling baru, Rebic sukses mencetak satu gol ke gawang Juventus dalam laga leg pertama semifinal Coppa Italia di San Siro, Kamis pekan lalu. Laga tersebut berakhir imbang 1-1 setelah Cristiano Ronaldo membalas gol Rebic lewat sepakan penalti.

Sebelumnya, Rebic sukses mencetak satu gol ke gawang Inter Milan dalam Derby Della Madonnina, Senin pekan lalu. Sayangnya, gol Rebic dan Zlatan Ibrahimovic dibalas empat gol oleh kubu Inter. Milan keok 2-4 oleh rival sekota tersebut.

Manajer Milan Stefano Pioli memuji Rebic sebagai pemain yang tahan banting dan pandai beradaptasi. Pelatih berusia 54 tahun itu menyebut Rebic mampu memberikan warna baru dalam pola serangan Milan. "Dia punya kecepatan yang menguntungkan kami. Dia piawai membuka ruang dan peluang," kata Pioli.

Performa apik Rebic rupanya membikin petinggi Milan gembira. Sejumlah media Italia melaporkan bahwa bos-bos Milan membuka peluang untuk mempermanenkan status Rebic. Kabarnya, dua direktur Milan, yakni Paolo Maldini dan Zvonimir Boban, akan menjadwalkan pertemuan dengan wakil Eintracht Frankfurt dan agen Rebic dalam waktu dekat.

Maldini dan Boban akan membuka kemungkinan transfer Rebic pada jendela transfer musim panas nanti. Belum jelas berapa nilai uang yang akan ditawarkan Milan kepada Frankfurt. Tapi, melihat harga pasar, pemain lulusan akademi RNK Split itu bisa saja bernilai 30 juta euro atau sekitar Rp 456 miliar.

Transfer ini akan semakin gampang jika Frankfurt juga bersedia membeli Andre Silva, penyerang yang dipinjam dari Milan. Pada bursa transfer musim panas lalu, kedua klub bersepakat menukar Rebic dan Silva dengan skema peminjaman.

Sejauh ini penampilan Silva di Frankfurt lumayan tajam. Tercatat dalam 13 laga di Bundesliga, penyerang berkebangsaan Portugal itu sanggup menciptakan empat gol dan dua assist. Tapi, hingga sekarang, kelanjutan karier Silva bersama Eintracht belum jelas.

Sejenak melupakan gosip transfer, kini Milan harus bersiap melakoni pertandingan berikutnya di Serie A menjamu Torino, dinihari nanti. Di atas kertas, laga nanti bakal berjalan ketat. Milan saat ini bertengger di posisi ke-10 klasemen sementara Seri A. Sedangkan Torino berada di posisi ke-13.

Sejumlah media Italia dan lembaga statistik sepak bola memprediksi Rebic bakal dimainkan lagi sebagai pemain sayap kiri saat melawan Torino. Bekas pemain Fiorentina itu diyakini bisa menjadi pelapis Ibrahimovic dalam menggempur kotak penalti Torino.

Lagi pula, jika Rebic bisa mempertahankan permainan tajamnya, petinggi Milan akan semakin bersemangat untuk membelinya dari Frankfurt. Secara gengsi, tentu Milan lebih menarik bagi Rebic.

Milan merupakan klub yang punya nama besar di Eropa. Selain itu, kompetisi Seri A dianggap lebih tinggi dibanding Bundesliga Jerman.

Untuk laga versus Torino, kubu Milan harus ekstra waspada menghadapi il Toro alias Si Banteng. Sebab, Torino punya daya serang cukup merepotkan. Salah seorang pemain andalan mereka adalah penyerang Andrea Belotti yang saat ini sudah mencetak sembilan gol di Seri A musim ini.

Laga melawan AC Milan juga akan menjadi arena pembuktian manajer anyar Torino, Moreno Longo. Pelatih berusia 44 tahun itu belum genap dua pekan menangani Torino setelah menggantikan pelatih sebelumnya, Walter Mazzarri.

FOOTBALL ITALIA | SKY SPORTS | INDRA WIJAYA