TEMPO.CO, Jakarta - Donny van de Beek, 22 tahun, galau memikirkan masa depannya. Gelandang serang milik Ajax Amsterdam itu dikabarkan ingin mengembangkan kariernya bersama klub yang lebih besar di kancah Eropa.

Sejauh ini, ada tiga tim yang berminat mendatangkan Van de Beek, yakni Manchester United, Juventus, dan Real Madrid. Merujuk pada sejumlah media Inggris, Madrid paling berpeluang mendapatkan tanda tangan pemuda berkebangsaan Belanda itu di jendela transfer musim panas nanti.

Di atas kertas, Van de Beek cocok untuk jadi penerus Luka Modric. Maklum, gelandang energetik asal Kroasia itu sudah berusia 34 tahun. Modric sudah memasuki masa senja bagi pemain di kompetisi papan atas Benua Biru.

"Saya belum mengambil keputusan. Soal Madrid pun saya belum belajar bahasa Spanyol. Saya bisa ke mana saja. Tapi saat ini saya cinta Ajax," kata Van de Beek.

Donny van de Beek (football-oranje.com)

Pemain kelahiran Nijkerkerveen, Belanda, itu sudah membikin 10 gol dan 11 assist dalam 37 laga di semua kompetisi bersama Ajax pada musim ini. Madrid dikabarkan siap menggelontorkan 45 juta euro atau sekitar Rp 774 miliar untuk mendapatkan jasanya.

Sebelumnya, sayap kanan Hakim Ziyech sudah lebih dulu mencapai kata sepakat dengan Chelsea. Pemain berusia 27 tahun itu akan pindah ke Stamford Bridge mulai musim depan. Kabarnya, Ajax dan The Blues sudah sepakat dengan harga 40 juta euro atau sekitar Rp 688 miliar untuk transfer Ziyech.

Ziyech dan Van de Beek adalah dua jagoan muda Ajax yang menjadi perhatian klub-klub top Eropa. Penampilan impresif De Godenzonen di Liga Champions musim 2018/2019 jadi musababnya. Kala itu, Ajax secara mengejutkan lolos sampai babak semifinal sebelum dikalahkan Tottenham Hotspur.

Sebelum Ziyech, tiga bintang Ajax pergi pada jendela transfer musim panas tahun lalu. Mereka adalah gelandang Frenkie de Jong, bek tengah Matthijs de Ligt, dan penyerang Kasper Dolberg.

Pemain Ajax Amsterdam, Hakim Ziyech. (reuters)

De Jong dibeli Barcelona seharga 75 juta euro. Sedangkan De Ligt ditebus Juventus dengan harga 85,5 juta euro. Dolberg hijrah ke Nice dengan biaya 20,5 juta euro. Ajax untung besar dalam penjualan ketiga pemain tersebut.

Musababnya, mereka adalah pemain yang direkrut dari akademi Ajax pada 2016. Dengan kata lain, tak ada duit yang dikeluarkan De Amsterdammers untuk membeli ketiga pemain itu.

Sudah bukan rahasia lagi bahwa Ajax menjadi gudangnya bibit unggul sepak bola. Selain menghasilkan pemain akademi yang jempolan, para pemandu bakat Ajax piawai memilih bibit unggul dari klub lain.

Ibaratnya, Ajax membeli murah pemain muda, lantas menggembleng mereka di kompetisi Eredivisie. Setelah jadi bintang, mereka pun dijual.

Sebut saja nama Luis Suarez, Zlatan Ibrahimovic, Daley Blind, dan Arkadiusz Milik. Mereka adalah pemain hebat yang pernah dikembangkan di Johan Cruyff Arena. Fan dadakan Ajax, yang terpikat oleh penampilan Ajax di Liga Champions musim lalu, sontak sedih mendengar kabar cuci gudang De Ligt cs.

Mereka berpikir Ajax terlalu gegabah menukar keperkasaan tim dengan uang. Tapi hal seperti itu sudah biasa bagi Ajax. Ibarat pepatah patah satu tumbuh seribu. Ajax tinggal memupuk lagi bibit unggul mereka dari akademi atau mencomot milik klub lain.

Penyerang Barcelona Luis Suarez, melakukan selebrasi setelah mencetak gol ke gawang Inter Milan dalam pertandingan Grup F Liga Champions di Camp Nou, Barcelona, 3 Oktober 2019. Barcelona berhasil mengalahkan Inter Milan 2-1. REUTERS/Sergio Perez

Buktinya, Ajax selangkah lagi akan mendapatkan gelandang berusia 14 tahun, Avery Appiah, dari Feyenoord Rotterdam. Appiah, yang sudah lima tahun menimba ilmu di Rotterdam, rela membelot ke Ajax karena tertarik dengan cara tim juara bertahan Eredivisie itu mengembangkan talenta muda.

"Ini cara saya mengembangkan kemampuan lebih jauh sebagai pemain sepak bola," kata pemain keturunan Ghana tersebut.

SPORTSKEEDA | MIRROR | GOAL | INDRA WIJAYA