Bayern Munchen Juara Bundesliga, Begini Peran Kunci Hansi Flick
Reporter
Terjemahan
Editor
Febriyan
Rabu, 17 Juni 2020 09:20 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Pelatih Bayern Munchen, Hansi Flick, layak mendapatkan pujian selangit setelah membawa timnya menjuarai Bundesliga dengan mengalahkan Werder Bremen 1-0 pada laga dini hari tadi. Sejak ditangani Flick pada November lalu, performa Bayern Munchen berubah 180 derajat.
Pada awal musim, Munchen yang ditangani Niko Kovac sempat terseok-seok di Bundesliga. Hanya memenangkan lima laga dalam sepuluh laga awal, Munchen sempat hanya bercokol di posisi keempat klasemen.
Puncaknya adalah ketika Thomas Muller cs dibungkam Eintracht Frankfrut 1-5. Petinggi Munchen langsung memecat Kovac dan menunjuk Flick sebagai pelatih sementara.
Sejak hari pertama menangani Munchen, Flick langsung melakukan perombakan terhadap gaya bermain Munchen. Dia menilai Munchen di era Kovac bermain terkotak-kotak antara lini serang dan lini pertahanan.
Hal itu yang menjadi titik perubahan Flick. Dia ingin semua pemain berperan serta baik dalam menyerang maupun bertahan.
"Kami akan membuat perubahan yang ganjil. Gol-gol yang kami derita tidak seperti gol yang biasanya dialami Bayern," kata dia saat itu.
"Bagi saya, sangat penting setiap pemain dalam tim proaktif. Kami harus bertahan sejak dari depan dan memenangkan bola secepat mungkin ketika kehilangan. Itu adalah poin yang akan kami laksanakan."
<!--more-->
Ucapan Flick terbukti. Dalam empat laga awalnya, Bayern MUnchen tampil menggila. Olympiakos menjadi korban pertama Munchen ditangan Flick. Mereka membungkam tim asal Yunani itu di ajang Liga Champions dengan skor 2-0.
Tiga laga berikutnya, Munchen semakin superior. Borussia Dortmund dan Fortuna Dusseldorf mereka hantam 4-0 dan terakhir Red Star Belgrade menjadi korban dengan skor 6-0.
Enam belas gol dan tak kebobolan sekali pun dalam empat laga menjadi awal yang sempurna bagi Flick.
Pujian pun membanjiri Flick, dukungan terhadapnya datang dari para punggawa Bayern Munchen. Penyerang Robert Lewandowski misalnya. Dia memuji pengetahuan Flick meskipun si pelatih belum pernah sekali pun menangani tim besar seperti Bayern Munchen.
"Pengetahuan taktik dan sepak bolanya berada di level yang sangat tinggi," kata Lewandowski.
Bek kiri Benjamin Pavard pun menyatakan bahwa empat kemenangan itu membuat para pemain yakin Flick bisa mengembalikan kejayaan Bayern Munchen.
"Kami memiliki rasa saling mengerti dengan pelatih. Semua pemain yakin dengan visinya," kata Pavard.
Dukungan juga datang dari eks Pelatih Bayern Munchen, Jupp Heynckes. Pria yang pernah mempersembahkan treble winner pada musim 2012-2013 untuk FC Hollywood itu menilai Flick adalah sebuah permata yang harus dipertahankan Munchen.
"Dalam waktu singkat, dia membuat tim tampak berbeda. Bermain lebih atraktif dan memainkan sepak bola secara tim," tulis Heynckes di media Jerman, Kicker.
"Dia membuat semua pemain merasa penting. Bahkan seorang pemain super membutuhkan sedikit rasa sayang, dan pelatih membutuhkan empati tingkat tinggi seperti itu, yang dimiliki oleh Flick."
<!--more-->
Sayangnya rekor kemenangan itu sempat ternoda. Bayern Munchen menelan dua kekalahan beruntun dari Bayer Leverkusen dan Borussia Moenchengladbach. Kekalahan yang membuat Bayern Munchen merosot ke peringkat ketujuh klasemen.
Di titik inilah kemampuan Flick kembali diuji. Dia sukses mengangkat lagi moral timnya hingga terus meraih kemenangan hingga akhir musim. Total, Munchen saat ini mengantongi 23 kemenangan dalam 24 laga terakhir mereka di semua kompetisi, satu laga lainnya berakhir imbang.
Hansi Flick juga dianggap sebagai pelatih yang sangat jeli melihat performa anak asuhnya. Saat Lewandowski tampak tumpul, dia sukses mengorbitkan penyerang muda Joshua Zirkzee. Pesepakbola asal Belanda itu pun sempat menjadi pahlawan kemenangan Munchen pada laga kontra Freiburg dan Wolfsburg meskipun masuk sebagai pemain cadangan.
Pelatih berusia 55 tahun itu juga sukses mengembalikan performa Thomas Muller yang sempat meredup di bawah asuhan Niko Kovac. Di tangan Flick, Muller mendapatkan peran lebih sebagai penyuplai bola kepada Lewandowski. Alhasil, 20 assist telah diberikan pesepakbola berusia 30 tahun itu di Bundesliga saja.
Di lini belakang, Flick melakukan perubahan cukup ekstrim. Dia menempatkan David Alaba sebagai bek tengah untuk bertandem dengan Jerome Boateng. Padahal Alaba sebelumnya kerap bermain sebagia bek sayap kiri atau pun sebagai gelandang kiri.
Perubahan posisi Alaba itu tak lepas dari analisa si pelatih bahwa Bayern Munchen membutuhkan bek dengan kecepatan yang mumpuni. Pasalnya saat itu bek Lucas Hernandez yang baru mereka datangkan dari Atletico Madrid mengalami cedera, begitu juga dengan Niklas Sule.
Untuk mengisi posisi Alaba, Flick mempercayakannya kepada Alphonso Davies. Pemain berusia 19 tahun asal Kanada itu pun membayar kepercayaan Flick dengan penampilannya yang impresif.
<!--more-->
Davies tak hanya kuat dalam bertahan tetapi juga sukses menunjukkan kemampuannya dalam membantu lini serang. Alhasil, Davies kini disebut sebagai salah satu bek kiri muda terbaik di dunia.
Alaba pun mendapat banyak pujian. Flick menilai pesepakbola asal Austria itu sebagai pemimpin sejati di lini belakang.
"Dia bisa mengambil inisaiatif, mengambil peran penting," kata Flick soal Alaba.
"Anda bisa mendengat dia berbicaara kepada semua pemain. Dia merupakan pemain yang sangat cerdas dan perkembangannya sebagai bek tengah sangat fenomenal."
Tak hanya di dalam lapangan, Flick juga disebut memiliki pendekatan yang sangat bagus kepada para pemainnya. Dia bahkan tak pernah membeda-bedakan pemain bintang atau pun pemain cadangan.
"Dia adalah pelatih yang sangat dekat dengan para pemain, baik itu pemain di tim inti maupun para pemain cadangan," kata Benjamin Pavard.
Kemampuannya yang komplit akhirnya membuat para petinggi Bayern Munchen memberikannya kontrak permanen pada Desember lalu. Hansi Flick diikat hingga 2023.
Kini harapan tinggi pun tergantung pada eks asisten Pelatih Timnas Jerman Joachim Low itu. Hansi Flick diharapkan bisa mempersembahkan dua trofi lagi musim ini karena Bayern Munchen masih berlaga di Piala Jerman dan Liga Chamnpions.
BUNDESLIGA