TEMPO.CO, Jakarta - Pertandingan Barcelona melawan Napoli di Liga Champions Eropa dipastikan akan berlangsung di Camp Nou, Catalonia. Pemerintah Catalonia menjamin kesehatan para pemain meskipun ditemukan semakin banyak kasus Covid-19. Pertandingan kedua babak 16 besar akan diadakan secara tertutup pada 8 Agustus mendatang. "Kami sudah katakan bahwa Barcelona itu aman. Pertanyaan itu diajukan UEFA kepada seluruh kota tempat perhelatan laga itu. Jadi saya terkejut dengan kegaduhan yang ada saat ini," ujar Direktur Kesehatan Catalonia, Josep Argimon, Kamis 30 Juli 2020.

UEFA pun sedang mempelajari situasi semua stadion yang menjadi 16 pertandingan terakhir Liga Champions. Federasi sepak bola Eropa tersebut pun sudah mencari alternatif untuk pengganti Camp Nou apabila ada temuan kasus akibat virus corona secara signifikan. UEFA mempertimbangkan untuk memainkan leg kedua Barcelona melawan Napoli di Lisbon, Portugal.

Rencana itu memantik protes dari Presiden Napoli, Aurelio De Laurentiis. Ia mempertanyakan jaminan kesehatan dan keamanan terhadap timnya yang akan bermain di Camp Nou. "Saya tidak mengerti mengapa kami harus pergi ke kota yang saat ini memiliki masalah besar. Anda mendengar ketakutan besar dari Spanyol dan UEFA mengabaikan masalah itu, saya memperingatkan mereka terus-menerus tetapi memalukan," kata dia.

De Laurentiis menilai bahwa pertandingan Barcelona melawan Napoli harus berada di tempat yang benar-benar steril. Cara itu, kata dia, menjadi cara untuk menekan penyebaran virus corona sekaligus menjaga keamanan untuk para pemainnya. "Anggap saja kami dan Barcelona bisa bermain di Portugal, Jerman atau Swiss, sepertinya kita kembali ke sekolah. Tapi tidak ada orang di UEFA yang tahu cara berbisnis," kata dia.

Barcelona sendiri masih harus menjalani laga kedua babak 16 besar Liga Champions kontra Napoli pada 9 Agustus mendatang. Pada laga pertama di markas Napoli kedua tim hanya bermain imbang 1-1. Berbeda dengan Aurelio de Laurentiis, pelatih Napoli, Gennaro Gattuso enggan memikirkan masalah wabah. "Itu adalah masalah yang harus dipikirkan oleh presiden dan direktur. Sebuah hal normal bahwa adanya kekhawatiran, tetapi itu adalah sesuatu yang akan diselesaikan," kata mantan pelatih AC Milan ini.

ESPN | MARCA