Gestur pemain Barcelona, Lionel Messi saat berselebrasi setelah menjebol gawang Napoli dalam laga leg kedua 16 besar Liga Champions di Stadion Camp Nou, Spanyol, 8 Agustus 2020. Barcelona berhasil lolos ke perempat final Liga Champions setelah mengalahkan Napoli dengan skor 3-1. REUTERS/Albert Gea
TEMPO.CO, Jakarta - Laga Barcelona vs Bayern Munchen akan tersaji di perempat final LigaChampions, Sabtu dinihari nanti, 15 Agustus 2020. Menjelang laga itu, kubu bayern banyak ditanya soal potensi ancaman dari Lionel Messi.
Namun, Manajer Bayern Hansi Flick mengingatkan laga nanti adalah timnya menghadapi Barcelona, bukan Die Bavarian kontra Lionel Messi. Kendati demikian, Flick tak mengingkari bahwa timnya perlu bermain cermat dan padu untuk bisa menghentikan daya magis Messi.
"Kami sangat menghormati Barcelona, sebab mereka merupakan salah satu tim terbaik di Eropa dalam beberapa dekade terakhir dan Messi adalah pemain terbaik dunia untuk beberapa tahun terakhir, pemain yang luar biasa," kata Hansi Flick dalam jumpa pers pralaga dilansir Reuters, Jumat dini hari WIB.
"Tapi besok bukan Bayern vs Messi, melainkan Bayern vs Barcelona," ujarnya menegaskan.
Messi yang dalam beberapa musim terakhir sendirian memikul beban bernama Barcelona di pundaknya kembali tampil gemilang ketika mengantarkan Las Blaugranas melewati hadangan Napoli di babak 16 besar.
Hal itu disadari oleh Flick bahwa timnya harus bisa mengoptimalkan cara yang tepat untuk menghentikan peran penting Messi.
"Messi adalah pemain kelas dunia dan tentu kami berpikir keras cara menghentikannya," katanya.
"Kami perlu melakukannya bersama-sama. Menghadapinya kami harus bermain cerdas. Memahami ruang yang mungkin terbuka dan memberikan pengawalan ketat dan sebisa mungkin memenangi setiap situasi satu lawan satu," ujar Flick.
Bek kiri Alphonso Davies kemungkinan besar akan mendapat tugas utama mengawal pergerakan Messi dan pemain muda itu mendapat dukungan dari seniornya, Thomas Mueller.
"Walaupun Messi saat ini dalam kondisi luar biasa, Anda tak bisa mengawalnya sendirian," kata Mueller.
"Dari pengalaman saya, hal itu bisa berhasil jika Anda bekerja sebagai sebuah tim. Jika rekan anda tak bisa merebut bola darinya, yang lain harus segera melapisi. Kami harus menghadapi individu berkualitas ini bersama-sama," ujarnya menambahkan.