Cerita Limpahan Dana PSG yang Akhirnya Berbuah Final Liga Champions

Reporter

Antara

Editor

Nurdin Saleh

Minggu, 23 Agustus 2020 21:19 WIB

Pemain PSG, Neymar mengikuti latihan di Estadio da Luz, Lisbon, Portugal, 22 Agustus 2020. Pool via REUTERS/Miguel A. Lopes

TEMPO.CO, Jakarta - Tampilnya Paris Saint-Germain (PSG) di final Liga Champions, melawan Bayern Munchen, Senin dinihari, adalah buah suntikan dana besar yang efeknya dinilai agak terlalu lama dirasakan.

Penampilan pertama klub ini dalam final kompetisi antarklub elite Eropa tersebut terjadi pada bulan ketika mereka merayakan hari jadi ke-50, namun titik awalnya adalah 30 Juni 2011.

Saat itulah Qatar Sports Investments (QSI) membeli PSG di mana saat itu presidennya Nasser al-Khelaifi berjanji mengubah klub itu sebagai "tim hebat dan brand yang kuat di kancah internasional".

Tidak ada keraguan QSI telah mencapai hal itu, bahkan pada saat mereka yang mengkritik Qatar mempertanyakan motivasi negara kecil kaya gas dari tanah Arab itu.

Baca Juga: Prediksi Wayne Rooeny untuk Final Liga Champions

PSG baru-baru ini menjuarai liga Prancis yang ketujuhnya dalam delapan musim terakhir dan treble domestik keempat dalam enam tahun terakhir.

Pemain PSG, Neymar mengikuti latihan di Estadio da Luz, Lisbon, Portugal, 22 Agustus 2020. Dalam laga final Liga Champions, PSG akan berhadapan dengan Bayern Muchen. Pool via REUTERS/Miguel A. Lopes


Kini, setelah beberapa kali tampil mengecewakan di panggung Eropa mereka melenggang ke pertandingan antarklub terbesar dan paling bergengsi dari semua laga yang ada.

"Sejak kami tiba di sini, Liga Champions telah menjadi impian kami, dan kami hampir memenuhi impian kami saat ini," kata Khelaifi setelah timnya mengalahkan RB Leipzig dalam semifinal.

PSG sudah besar sebelum QSI -di bawah kepemilikan raksasa TV berbayar Prancis Canal Plus pada 1990-an, dengan bintang-bintang seperti George Weah, mereka menjuarai liga pada 1994 dan mencapai semifinal Liga Champions setahun kemudian.

Mereka mengangkat satu-satunya trofi Eropa yang bisa mereka raih, Cup Winners' Cup, pada 1996.

Situasi sulit

Tetapi pada 2011 klub ini dihadapkan kepada situasi sulit. Mereka baru saja finis keempat dalam Ligue 1 tetapi setahun sebelumnya menempati urutan ke-13.

Penonton di Stadion Parc des Princes berkurang setelah klub ini berhenti menjual tiket kepada anggota dua kelompok pendukung yang saling bersaing karena masalah hooliganisme.

Di bawah kepemilikan Khelaifi, sosok yang dihormati di Qatar, PSG seketika menjadi klub yang sama sekali lain.

Para pemain PSG mengikuti latihan di Estadio da Luz, Lisbon, Portugal, 22 Agustus 2020. Pool via REUTERS/Miguel A. Lopes


Mereka hanya butuh dua tahun untuk naik ke posisi kelima dalam Football Money League Deloitte. Pendapatan mereka yang pada musim 2012-2013 hanya di bawah 400 juta euro (Rp 6,9 triliun), melonjak empat kali lipat dalam waktu singkat setelah ditangani QSI.

Hanya Real Madrid, Barcelona, Bayern Muenchen dan Manchester United yang mengalahkan mereka dalam urusan finansial ini.

Musim itu PSG kembali ke Liga Champions setelah delapan tahun absen dan menjuarai Ligue 1 pertamanya di era Qatar.

Mereka mendatangkan megabintang David Beckham. Kesepakatan komersial besar diteken dengan Otoritas Pariwisata Qatar dan penyedia mobile Qatar, Ooredoo.

Angka terakhir Deloitte menempatkan mereka pada urutan kelima lagi dengan pendapatan 635,9 juta euro (Rp 11 triliun).

PSG melakukan dua transfer termahal dalam sejarah ketika mendatangkan Neymar dari Barcelona seharga 222 juta euro (Rp 3,8 triliun) dan Kylian Mbappe dari Monaco seharga 180 juta euro (Rp 3,1 triliun), pada 2017.

Klub sudah menghabiskan total 1,3 miliar euro (Rp22,6 triliun) untuk biaya transfer saja dalam sembilan tahun terakhir ini.

Manfaat politis

Dalam istilah sepak bola, ini semua tentang memberikan kesuksesan di lapangan. Tetapi tujuan QSI, dan motivasi di balik keterlibatan Qatar, jauh lebih dalam.

Situs web QSI sendiri berbicara soal visi "diakui secara internasional sebagai perusahaan investasi olahraga, rekreasi dan hiburan terkemuka di Qatar dan luar negeri."

Memilih PSG, yang berbasis di salah satu kota terbesar dan paling glamor di Eropa, adalah cara Qatar untuk membangun brand-nya menyusul keberhasilannya menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022.

Pelatih PSG, Thomas Tuchel. (uefa.com)


"Ini semua tentang branding, tentang menghubungkan diri Anda dengan turnamen-turnamen penting dan bergengsi di satu sisi, dan klub yang glamor dan sukses di sisi lain," kata Nicholas McGeehan, direktur Fair Square Projects, yang merupakan penyelidik dan pembela hak-hak terkemuka pekerja migran di Teluk, kepada AFP.

Piala Dunia dan kepemilikan Qatar atas PSG telah menyoroti perlakuan negara ini terhadap pekerja migran, tetapi manfaat reputasi sepertinya lebih besar ketimbang biaya yang dikeluarkan.

"Pada akhirnya ini tentang politik, kekuasaan dan pengaruh, bukan sepak bola," kata McGeehan.

Di jalanan Doha, perhatian lebih tersita kepada Liga Premier Inggris daripada pada PSG, sekalipun minat mulai membesar.

Toko PSG di mal Villaggio di Doha pekan ini dihiasi dengan poster bertuliskan "WE ARE PARIS - LISBOA 2020" yang menutupi separuh bagian depan toko itu.

"Jika mereka menang, mereka pasti akan membuat dua pawai kemenangan, satu di Paris dan satu lagi di sini," kata manajer toko Abdul, yang mengenakan seragam PSG terbaru.

Bukan hanya Paris, Qatar Airways memiliki kesepakatan sponsor dengan Bayern dan beralih ke Twitter guna menyebut laga final sebagai #Qlassico.

Bagi McGeehan, keberhasilan Paris Saint-Germain akan berdampak positif terhadap Qatar dan Emir Sheikh Tamim bin Hamad Al-Thani, terutama dalam konteks krisis Teluk yang telah menyebabkan Arab Saudi, Uni Emirat Arab dan negara-negara tetangga lainnya memutuskan hubungan diplomatik, ekonomi, dan perjalanan ke dan dari Doha.

"Dalam soal gengsi Emir, ini adalah keuntungan politik yang sangat besar bagi dia. Modal politiknya akan melambung tinggi di kalangan rakyat Qatar," kata dia.

"Brand mereka tersebar di pertandingan sepak bola terbesar yang terjadi setiap tahun di Eropa. Mereka akan menggelar turnamen sepak bola terbesar di dunia dalam beberapa tahun. Tak ada hasil kerja yang lebih bagus dari pencapaian itu."

Berita terkait

Jadwal Liga Champions Leg Kedua Semifinal: Bayern Munchen Kehilangan 2 Bek Jelang Sambangi Real Madrid

14 jam lalu

Jadwal Liga Champions Leg Kedua Semifinal: Bayern Munchen Kehilangan 2 Bek Jelang Sambangi Real Madrid

Jadwal Liga Champions akan memasuki leg kedua semifinal. Bayern Munchen mendapat pukulan menjelang tampil di markas Real Madrid.

Baca Selengkapnya

Bersiap Hadapi Real Madrid di Leg 2 Semifinal Liga Champions, Begini Kondisi Skuad Bayern Munchen

21 jam lalu

Bersiap Hadapi Real Madrid di Leg 2 Semifinal Liga Champions, Begini Kondisi Skuad Bayern Munchen

Bek Bayern Munchen Raphael Guerreiro diragukan tampil pada pertandingan leg kedua semifinal Liga Champions melawan Real Madrid pada Rabu nanti.

Baca Selengkapnya

Girona Lolos ke Liga Champions Musim Depan, Michel: Kami Telah Mencetak Sejarah

1 hari lalu

Girona Lolos ke Liga Champions Musim Depan, Michel: Kami Telah Mencetak Sejarah

Pelatih Michel Sanchez memuji para pemain Girona yang telah mencetak sejarah karena untuk pertama kalinya berhasil lolos ke Liga Champions.

Baca Selengkapnya

Borussia Dortmund dan Marco Reus Sepakat Berpisah Akhir Musim Ini

2 hari lalu

Borussia Dortmund dan Marco Reus Sepakat Berpisah Akhir Musim Ini

Borussia Dortmund telah mengumumkan bahwa Marco Reus akan meninggalkan klub akhir musim ini dan berstatus bebas transfer.

Baca Selengkapnya

Liga Champions: PSG Kalah 0-1 di Markas Dortmund, Luis Enrique Masih Optimistis Bisa Lolos

4 hari lalu

Liga Champions: PSG Kalah 0-1 di Markas Dortmund, Luis Enrique Masih Optimistis Bisa Lolos

Paris Saint-Germain (PSG) kalah 0-1 dalam leg pertama semifinal Liga Champions. Luis Enrique masih optimistis bisa lolos.

Baca Selengkapnya

Liga Champions: Borussia Dortmund Kalahkan PSG 1-0 di Leg Pertama Semifinal, Edin Terzic Tetap Waspada

4 hari lalu

Liga Champions: Borussia Dortmund Kalahkan PSG 1-0 di Leg Pertama Semifinal, Edin Terzic Tetap Waspada

Pelatih Borussia Dortmund Edin Terzic tetap waspada setelah timnya mengalahkan PSG 1-0 dalam pertandingan leg pertama semifinal Liga Champions.

Baca Selengkapnya

Hasil Liga Champions Leg 1 Semifinal: Borussia Dortmund Kalahkan PSG 1-0 Berkat Gol Niclas Fullkrug

4 hari lalu

Hasil Liga Champions Leg 1 Semifinal: Borussia Dortmund Kalahkan PSG 1-0 Berkat Gol Niclas Fullkrug

Borussia Dortmund menang tipis 1-0 atas Paris Saint-Germain (PSG) dalam laga leg pertama semifinal Liga Champions 2023/24.

Baca Selengkapnya

Harry Kane Kecewa dengan Imbang Bayern Munchen vs Real Madrid di Leg 1 Semifinal Liga Champions

4 hari lalu

Harry Kane Kecewa dengan Imbang Bayern Munchen vs Real Madrid di Leg 1 Semifinal Liga Champions

Penyerang Bayern Munchen, Harry Kane, mengungkapkan kekecewaannya setelah timnya hanya bermain imbang di leg pertama semifinal Liga Champions.

Baca Selengkapnya

Prediksi Borussia Dortmund vs PSG di Leg 1 Semifinal Liga Champions Malam Ini

5 hari lalu

Prediksi Borussia Dortmund vs PSG di Leg 1 Semifinal Liga Champions Malam Ini

Duel Borussia Dortmund vs PSG di leg pertama semifinal Liga Champions pada malam ini diperkirakan bakal menghibur dengan kedua tim bermain menyerang.

Baca Selengkapnya

Real Madrid Tahan Bayern Munchen 2-2 di Leg 1 Semifinal Liga Champions, Carlo Ancelotti Sebut Timnya Lembek

5 hari lalu

Real Madrid Tahan Bayern Munchen 2-2 di Leg 1 Semifinal Liga Champions, Carlo Ancelotti Sebut Timnya Lembek

Real Madrid mampu menahan imbang Bayern Munchen dengan skor 2-2 leg pertama semifinal Liga Champions. Carlo Ancelotti kecewa dengan permainan timnya.

Baca Selengkapnya