Everton vs Liverpool, Ketika Pohon Natal Menantang Gegenpressing

Reporter

Terjemahan

Editor

Febriyan

Sabtu, 17 Oktober 2020 11:09 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Laga Liga Inggris antara Everton vs Liverpool malam ini akan menyajikan pertarungan dua maestro taktik, Carlo Ancelotti dan Jurgen Klopp. Kedua manajer dikenal dengan gaya permainannya masing-masing.

Carlo Ancelotti yang kini menangani Everton dikenal dengan formasi pohon natal (4-3-2-1) yang pernah membawanya sukses ketika menangani AC Milan pada 2001-2009. Dengan formasi itu, dia sukses memberikan AC Milan satu gelar juara Liga Champions pada musim 2006-2007 serta gelar juara Piala Super Eropa dan Piala Dunia Antar Klub.

Formasi pohon natal sebenarnya sempat digandrungi di Liga Inggris ketika digunakan oleh Terry Venables dan Christian Gross kala menukangi Tottenham Hotspur di era 80-an, namun pola permainan ini kehilangan popularitasnya karena dianggap menampilkan sepak bola negatif yang tak enak untuk ditonton.

Secara sekilas, formasi ini memang cenderung bertahan. Hal itu terlihat jelas dari bagaimana penempatan tiga gelandang bertahan sekaligus di depan empat bek sejajar. Akan tetapi di tangan Ancelotti, formasi permainan pohon cemara ini bisa menghasilkan permainan ciamik yang mengundang decak kagum serta menghasilkan banyak gol.

Lihat saja performa Everton saat ini. Everton saat ini memuncaki klasemen sementara Liga Inggris setelah menyapu bersih 12 angka dari empat laga.

Advertising
Advertising

The Toffees juga tercatat sebagai salah satu tim dengan produktivitas gol tertinggi saat ini dengan telah mencetak 12 gol. Penyerang Dominic Calvert-Lewin pun tercatat memuncaki daftar pencetak gol terbanyak Liga Inggris dengan telah mencetak 6 gol.

Taktik ala Carlo Ancelotti ini memang membiarkan pemain lawan leluasa untuk menguasai bola. Tujuannya agar lawan masuk ke lapangan permainan Everton dan meninggalkan sedikit orang di lini belakang.

Ketika Everton merebut bola, mereka akan mengalirkannya dengan cepat ke lini depan, entah melalui sisi sayap atau pun langsung ke dua gelandang serang di belakang penyerang.

<!--more-->

Keberhasilan Everton memboyong James Rodriguez dari Real Madrid merupakan kunci sukses Ancelotti menerapkan skema pohon natal itu. Pasalnya musim lalu dia kesulitan mencari sosok gelandang serang yang cocok untuk memainkan formasi ini meskipun memiliki Gylfi Sigurdsson.

Kini, Rodriguez dan Richarlison yang dipaksa bermain di belakang penyerang, sukses memainkan peran sebagai penyuplai bola kepada Calvert-Lewin. Keduanya sama-sama telah mencetak dua assist sejauh ini.

Calvert-Lewin pun tak menutupi adanya romantisme Ancelotti terhadap sukses formasi pohon natal tersebut. Dia sempat mengaku diminta pria asal Italia itu meniru permainan mantan penyerang AC Milan, Filippo Inzaghi.

Calvert-Lewin diminta belajar bagaimana pergerakan Inzaghi di lapangan sehingga bisa berada dalam posisi yang tepat saat menyambut umpan dari rekannya. Dia juga diminta belajar bagaimana mencetak gol hanya dengan satu kali sentuhan bola saja, seperti yang biasa dilakukan Inzaghi.

Sigurdsson yang berposisi asli sebagai gelandang serang justru dimainkan Ancelotti jauh di belakang. Pemain asal Islandia itu bermain layaknya Andrea Pirlo sebagai deep playmaker saat ditangani Ancelotti di AC Milan.

Dua gelandang bertenaga, Tom Davies dan Abdoulaye Doucoure, bertugas sebagai penghambat serangan lawan sekaligus perebut bola seperti duet Gennaro Gattuso dan Masimmo Ambrosini di era kejayaan AC Milan.

Keberadaan tiga gelandang di depan pertahanan itu juga membuat dua bek sayap Everton leluasa merangsek ke depan. Ancelotti memanfaatkan kecepatan yang dimiliki Seamus Coleman dan Lucas Digne untuk membantu serangan di sisi sayap.

Coleman dan Digne mengingatkan akan sosok Marek Jankulovski dan Cafu yang menjadi andalan Ancelotti di AC Milan.

<!--more-->

Masalah bagi Everton adalah karena mereka tak memiliki dua bek tengah yang cukup tangguh. Duet Michael Keane dan Yerry Mina masih kerap kedodoran sehingga mereka saat ini sudah kebobolan lima gol dari empat laga.

Padahal di AC Milan Ancelotti memiliki duet bek super tangguh dalam diri Paolo Maldini dan Alessandro Nesta. Ditambah dengan kepiawaian penjaga gawang Dida, formasi pohon cemara Ancelotti sempat menggegerkan Eropa saat itu.

Everton memang belum mendapatkan lawan kuat pada awal musim ini. Dari empat laga yang telah mereka lakoni, praktis hanya Crystal Palace bisa dianggap lawan sepadan.

Karena itu, laga kontra Liverpool akan menjadi ujian bagi Everton. Pohon natal Carlo Ancelotti akan ditantang oleh agresifitas gegenpressing racikan Jurgen Klopp.

Istilah gegenpressing ini sendiri tercipta ketika Jurgen Klopp menangani Borussia Dortmund, sebelum dia hengkang ke Liverpool. Istilah ini diambil dari bahasa Jerman yang jika diartikan secara bebas adalah mendesak lawan.

Gegenpressing pada hakikatnya adalah permainan dengan intensitas tinggi dimana setiap pemain memiliki tugas yang sama pentingnya dalam menyerang atau pun bertahan. Ketika menguasai bola, Liverpool akan mendorong lini belakangnya hingga garis tengah lapangan untuk membantu lini serang.

Dua bek sayap Liverpool, Trent Alexander-Arnold dan Andy Robertson bahkan tak jarang maju hingga ke tepi kotak penalti lawan.

Begitu pun saat bertahan. Para penyerang Liverpool diharuskan segera menekan lawan yang menguasai bola. Tujuannya tentu saja agar mereka kembali mendapatkan bola dan melakukan serangan cepat.

Transisi yang cepat dan kolektifitas tinggi menjadi jantung permainan Gegen Pressing ini. Setiap pemain harus cepat menempati posisinya ketika terjadi perubahan dalam penguasaan bola. Setiap pemain juga harus sama-sama menekan setiap pemain lawan yang menguasai bola sekaligus menjaga pemain lainnya yang melakukan pergerakan tanpa bola.

Aliran bola yang cepat dengan satu dua sentuhan menjadi andalan Liverpool ala Jurgen Klopp untuk membongkar lini pertahanan lawan.

Permainan dengan intensitas tinggi seperti itu jelas membutuhkan setiap pemain dalam kondisi terbaiknya di setiap laga.

<!--more-->

Masalahnya, Liverpool dianggap tak memiliki kedalaman skuad yang mumpuni. Ketika satu atau dua pemain bermain buruk atau pun mengalami cedera, Klopp tak memiliki pilihan untuk melakukan pergantian dengan kualitas pemain yang memadai.

Kekalahan 2-7 pada laga kontra Aston Villa awal bulan lalu contohnya. Hilangnya penjaga gawang Alisson Becker karena cedera membuat gawang mereka sangat mudah kebobolan. Villa juga sukses mengeksploitasi pertahanan sayap Liverpool yang kerap ditinggal oleh Alexander-Arnold dan Robertson.

Empat dari tujuh gol Villa pada laga itu tercipta lewat sisi sayap yang ditempati Alexander-Arnold. Satu gol lainnya tercipta berkat kesalahan penjaga gawang Adrian sementara dua gol lainnya tercipta lewat skema bola mati.

Alisson dipastikan akan absen pada laga Everton vs Liverpool karena belum pulih dari cedera. Jurgen Klopp juga harus mengantisipasi faktor kelelahan karena banyak dari para pemainnya baru pulang membela negara masing-masing pada laga internasional.

Sadio Mane dan Thiago Alcantara juga diragukan cukup bugar setelah baru kembali berlatih pada Rabu kemarin pasca menjalani isolasi mandiri karena divonis positif Covid-19.

Selain itu Klopp juga harus menyimpan tenaga anak asuhnya karena pada Kamis pekan depan mereka akan bertandang ke markas Ajax Amsterdam pada laga Liga Champions.

Sementara Carlo Ancelotti praktis tak memiliki masalah serumit Jurgen Klopp. Tak ada masalah cedera yang dialami skuad Everton. Jadwal mereka pun tak sepadat Liverpool karena tak berlaga di kompetisi Eropa.

Karena itu, tak berlebihan rasanya jika Everton dianggap akan memberikan perlawanan lebih keras kepada Liverpool ketimbang laga-laga sebelumnya. Sebagai catatan, dalam tiga pertemuan terakhir di Goodison Park, Everton mampu menahan imbang rival sekotanya tersebut.

Yang pasti, duel taktik pohon natal vs gegenpressing akan sangat menarik untuk disaksikan pada laga malam ini. Laga Liga Inggris antara Everton vs Liverpool akan berlangsung pada Sabtu malam pukul 18.30 WIB. Laga ini akan disiarkan secara langsung oleh MolaTV.

LIVERPOOL ECHO| GOAL | DREAM TEAM FC| TOTAL FOOTBALL ANALYSIS

Berita terkait

Arsenal Kalahkan Tottenham Hotspur 3-2, Mikel Arteta: Kami Harus Lebih Baik

11 jam lalu

Arsenal Kalahkan Tottenham Hotspur 3-2, Mikel Arteta: Kami Harus Lebih Baik

Kemenangan Arsenal atas Tottenham Hotspur pada pekan ke-35 Liga Inggris menjaga peluang The Gunners meraih gelar Liga Inggris.

Baca Selengkapnya

Hasil, Top Skor, Klasemen Liga Inggris Pekan Ke-35: Arsenal dan Manchester City Menang, Perebutan Juara Tetap Ketat

16 jam lalu

Hasil, Top Skor, Klasemen Liga Inggris Pekan Ke-35: Arsenal dan Manchester City Menang, Perebutan Juara Tetap Ketat

Rangkaian pertandingan pekan ke-35 Liga Inggris 2023/24 telah berakhir. Simak rekap hasil dan klasemennya.

Baca Selengkapnya

Hasil Liga Inggris: Tekuk Nottingham 2-0, Manchester City Hanya Terpaut Satu Poin dari Arsenal

16 jam lalu

Hasil Liga Inggris: Tekuk Nottingham 2-0, Manchester City Hanya Terpaut Satu Poin dari Arsenal

Manchester City berhasil mengalahkan Nottingham Forest 2-0 dalam lanjutan pekan ke-35 Liga Inggris 2023/24

Baca Selengkapnya

Hasil Liga Inggris: Arsenal Kalahkan Tottenham Hotspur, Skor 3-2

22 jam lalu

Hasil Liga Inggris: Arsenal Kalahkan Tottenham Hotspur, Skor 3-2

Arsenal berhasil mengalahkan Tottenham Hotspur dalam pekan ke-35 Liga Inggris.

Baca Selengkapnya

Prediksi Nottingham Forest vs Manchester City di Liga Inggris: Jadwal, H2H, Kondisi Tim, Perkiraan Formasi

1 hari lalu

Prediksi Nottingham Forest vs Manchester City di Liga Inggris: Jadwal, H2H, Kondisi Tim, Perkiraan Formasi

Duel Nottingham Forest vs Manchester City akan tersaji pada laga pekan ke-35 Liga Inggris musim 2023-2024.

Baca Selengkapnya

Prediksi Tottenham Hotspur vs Arsenal di Liga Inggris: Jadwal, H2H, Berita Terkini Tim, Perkiraan Formasi

1 hari lalu

Prediksi Tottenham Hotspur vs Arsenal di Liga Inggris: Jadwal, H2H, Berita Terkini Tim, Perkiraan Formasi

Duel Tottenham Hotspur vs Arsenal akan tersaji pada pekan ke-35 Liga Inggris 2023-2024. The Gunners butuh kemenangan untuk jaga peluang.

Baca Selengkapnya

Liga Inggris: Manchester United Ditahan Burnley lalu Diejek Suporter, Erik ten Hag Minta Maaf

1 hari lalu

Liga Inggris: Manchester United Ditahan Burnley lalu Diejek Suporter, Erik ten Hag Minta Maaf

Erik ten Hag meminta maaf kepada pendukung tim setelah Manchester United ditahan Burnley di pekan ke-35 Liga Inggris.

Baca Selengkapnya

Liga Inggris: Liverpool Ditahan West Ham 2-2, Mohamed Salah dan Jurgen Klopp Berselisih di Pinggir Lapangan

1 hari lalu

Liga Inggris: Liverpool Ditahan West Ham 2-2, Mohamed Salah dan Jurgen Klopp Berselisih di Pinggir Lapangan

Hasil seri 2-2 yang diderita Liverpool di kandang West Ham pada Liga Inggris pekan ke-35 diwarnai perselisihan Mo Salah dan Jurgen Klopp.

Baca Selengkapnya

Hasil, Top Skor, Klasemen Liga Inggris Pekan Ke-35: Liverpool, Manchester United, dan Chelsea Seri; Sheffield United Terdegradasi

1 hari lalu

Hasil, Top Skor, Klasemen Liga Inggris Pekan Ke-35: Liverpool, Manchester United, dan Chelsea Seri; Sheffield United Terdegradasi

Hasil Liga Inggris pekan ke-35: Liverpool, Manchester United, dan Chelsea bermain seri. Sedangkan Sheffield United kalah dan terdegradasi.

Baca Selengkapnya

Hasil Liga Inggris: Ditekuk Newcastle, Sheffield Jadi Tim Pertama yang Terdegradasi

1 hari lalu

Hasil Liga Inggris: Ditekuk Newcastle, Sheffield Jadi Tim Pertama yang Terdegradasi

Sheffield United dipastikan menjadi tim pertama yang terdegradasi dari Liga Inggris (Premier League) musim 2023/24.

Baca Selengkapnya