Menjelang El Clasico, Zinedine Zidane Harus Belajar dari 5 Kesalahan Ini

Reporter

Terjemahan

Editor

Febriyan

Jumat, 23 Oktober 2020 13:48 WIB

Pelatih Real Madrid, Zinedine Zidane melihat timnya berlatih bersama di Madrid, Spanyol, 1 April 2016. Sebagai mantan pemain Real Madrid, ini merupakan laga perdana Zidane bawa timnya bertanding di pertandingan bergengsi "El Clasico". AP Photo

TEMPO.CO, Jakarta - Pertaruhan posisi Zinedine Zidane sebagai pelatih Real Madrid disebut akan dimulai dari laga El Clasico di kandang Barcelona pada akhir pekan ini. Zidane dianggap bisa dipecat jika Real Madrid kembali menelan kekalahan.

Pada dua laga sebelumnya, Real Madrid dibungkam oleh tim lemah Cadiz di Liga Spanyol dan Shakhtar Donetsk di Liga Champions. Kekalahan dari Shakhtar dianggap paling memukul karena Real Madrid sempat tertinggal 0-3 sebelum akhirnya mencetak dua gol balasan.

Media Spanyol Marca pun menyoroti setidaknya ada lima kesalahan yang dilakukan Zinedine Zidane pada laga kontra Shakhtar Donetsk. Berikut 5 kesalahan itu:

1. Eksperimen Gagal Zidane

Absennya sejumlah pemain kunci plus padatnya jadwal Real Madrid hingga awal bulan membuat Zidane melakukan rotasi terhadap pemainnya.

Advertising
Advertising

Masalahnya Zidane saat ini tak lagi memiliki kedalam skuad seperti sebelumnya setelah Real Madrid melepas James Rodriguez ke Everton, Gareth Bale dan Sergio Reguillon ke Tottenham Hotspur serta Achraf Hakimi ke Inter Milan.

Alhasil, Zidane disebut melakukan rotasi dengan bereksperimen terhadap sejumlah pemain yang dia sendiri ragukan kemampuannya seperti Luka Jovic, Marcelo serta Eder Militao. Ketiganya dianggap sebagai pemain yang paling buruk penampilannya dalam laga kontra Shakhtar Donetsk.

Untuk menghadapi El Clasico, Zidane dipastikan tak boleh lagi melakukan eksperimen. Dia dipastikan harus menurunkan seluruh pemain terbaik yang dia punya. Pasalnya, kubu lawan saja hingga saat ini tak banyak melakukan rotasi pemain dan dipastikan akan menurunkan seluruh pemain terbaiknya.

<!--more-->

2. Lemahnya Lini Serang.

Keputusan Zinedine Zidane memainkan Luka Jovic pada laga kontra Shakhtar Donetsk dianggap mengejutkan. Pasalnya pada bursa transfer lalu dia sempat menyatakan membuka pintu lebar untuk Jovic hengkang.

Yang paling fatal adalah karena Zidane disebut tak mengerti apa kemampuan terbaik penyerang asal Serbia tersebut. Jovic bukan lah pemain yang jelek, tetapi pola permainan Zidane yang diterapkan Zidane tak cocok dengan gaya permainannya.

Jovic, menurut Marca, memiliki karakter yang sangat berbeda dari Karim Benzema. Dia bukanlah tipe penyerang yang bisa membawa bola sendirian kemudian menciptakan peluang dan mencetak gol seperti Benzema.

Eks pemain Eintracht Frankfrut itu adalah adalah contoh seorang penyerang klasik yang membutuhkan umpan-umpan matang di depan gawang.

Akan tetapi Zidane gagal mengeluarkan kemampuan terbaik Jovic dalam laga kontra Shakhtar Donetsk. Marco Asensio, Rodrygo serta Luka Modric tampak tak memahami bola seperti apa yang diinginkan Jovic.

Zidane harus memastikan bahwa para pemainnya memiliki kesepahaman satu sama lainnya pada laga El Clasico. Kekompakan tim terbukti menjadi salah satu kunci Real Madrid ketika harus berhadapan dengan musuh bebuyutannya itu.

Pada laga musim lalu, faktor kekompakan tersebut yang dinilai membuat Real Madrid meraih kemenangan 2-0.

3. Pertahanan yang lemah tanpa Sergio Ramos

Masa Sergio Ramos di Real Madrid diperkirakan tak lama lagi dengan usia si pemain yang sudah 34 tahun. Namun kekalahan dari Shakar Donetsk semakin memperjelas bahwa pertahanan Los Blancos ini bahkan tidak dapat berfungsi tanpa kehadiran si kapten.

Real Madrid mungkin telah memiliki Raphael Varane yang dianggap sebagai salah satu bek muda paling cemerlang di Eropa saat ini, akan tetapi Varane membutuhkan tandem yang bisa membuat dia tenang.

Eder Militao jelas bukan sosok itu. Bek asal Brasil itu dianggap sebagai pemain terburuk pada laga kontra Shakhtar Donetsk dan bertanggung jawab pada dua dari tiga gol lawan.

Menghadapi Barcelona, hal ini jelas harus menjadi perhatian serius dari Zidane. Pasalnya kubu lawan justru tengah menikmati Indahnya menjebol gawang lawan. Kemenangan 5-1 pada laga Ferencvaros merupakan buktinya.

<!--more-->

4. Kesalahan Taktik

Banyak orang menganggap bahwa Zidane adalah pelatih bergelar master soal taktik, tetapi kekalahan dari Cadiz dan Shakhtar Donetsk mengatakan sebaliknya.

Zidane berkeras bahwa timnya harus selalu memberikan tekanan pada pemain lawan yang menguasai bola sejak lapangan permainan lawan. Tak ada yang salah dengan taktik itu, tetapi ada syarat penting yang dilupakan Zidane, yaitu: seluruh skuadnya harus seimbang dan memiliki kekompakan.

Taktik itu adalah sistem yang menolerir adanya kesalahan individu melawan tim yang memiliki kecepatan dalam serangan balik. Garis pertahanan yang tinggi dapat dengan mudah ditembus melalui umpan-umpan udara seperti yang terjadi pada Cadiz dan Shakhtar.

Kedua tim juga memiliki pemain cepat seperti Marlon dan Tete yang akhirnya membuat Zidane harus menyaksikan taktiknya berantakan di lapangan.

Barcelona juga memiliki semua persyaratan untuk melukai Real Madrid seperti itu. Ansu Fati, Lionel Messi dan Antoine Griezmann, semuanya memiliki kecepatan untuk membangun serangan balik mematikan. Plus pengumpan akurat seperti Frenkie de Jong, Sergio Busquet dan Philippe Coutinho, Barcelona akan dapat dengan mudah meniru gol Cadiz dan Shakhtar.

5. Ketidakpercayaan terhadap Vinicius Jr

Dengan absenya Eden Hazard dalam jangka waktu yang masih panjang, Zidane dinilai harus memberikan kepercayaan lebih kepada Vinicius Junior. Penyerang asal Brasil itu dianggap sudah cukup matang setelah tiga tahun bersama Real Madrid.

Golnya ke gawang Shakhtar membuktikan bahwa dia siap menjadi pemain yang bisa menentukan jalannya pertandingan. Masuk pada babak kedua, Vinicius hanya butuh 15 detik untuk mencetak gol. Lini serang Real Madrid juga dinilai lebih hidup dengan pemuda berusia 20 tahun itu.

Satu gol yang dia ciptakan pada laga El Clasico musim lalu juga dianggap sebagai bukti bahwa Vinicius Jr siap menjalani laga-laga besar bersama Real Madrid.

Laga El Clasico antara Barcelona vs Real Madrid akan berlangsung pada Sabtu malam 24 Oktober 2020. Laga ini akan disiarkan secara langsung oleh beIN Sports.

Berita terkait

Real Madrid Juara Liga Spanyol 2023/2024, Carlo Ancelotti Lewati Catatan Zidane dan Incar Rekor Miguel Munoz

9 jam lalu

Real Madrid Juara Liga Spanyol 2023/2024, Carlo Ancelotti Lewati Catatan Zidane dan Incar Rekor Miguel Munoz

Carlo Ancelotti berhasil mengantar Real Madrid menjuarai Liga Spanyol 2023-2024. Incar rekor setelah lewati catatan Zidane.

Baca Selengkapnya

Jadwal Liga Champions Leg Kedua Semifinal: Bayern Munchen Kehilangan 2 Bek Jelang Sambangi Real Madrid

11 jam lalu

Jadwal Liga Champions Leg Kedua Semifinal: Bayern Munchen Kehilangan 2 Bek Jelang Sambangi Real Madrid

Jadwal Liga Champions akan memasuki leg kedua semifinal. Bayern Munchen mendapat pukulan menjelang tampil di markas Real Madrid.

Baca Selengkapnya

Bersiap Hadapi Real Madrid di Leg 2 Semifinal Liga Champions, Begini Kondisi Skuad Bayern Munchen

17 jam lalu

Bersiap Hadapi Real Madrid di Leg 2 Semifinal Liga Champions, Begini Kondisi Skuad Bayern Munchen

Bek Bayern Munchen Raphael Guerreiro diragukan tampil pada pertandingan leg kedua semifinal Liga Champions melawan Real Madrid pada Rabu nanti.

Baca Selengkapnya

Begini Kata Xavi Hernandez setelah Barcelona Kalah Bersaing dan Real Madrid Menjadi Juara Liga Spanyol 2023/2024

1 hari lalu

Begini Kata Xavi Hernandez setelah Barcelona Kalah Bersaing dan Real Madrid Menjadi Juara Liga Spanyol 2023/2024

Barcelona dipastikan tanpa gelar musim ini setelah Real Madrid menjuarai La Liga 2023/2024 dengan empat laga tersisa. Apa kata Xavi Hernandez?

Baca Selengkapnya

Real Madrid Juarai Liga Spanyol 2023/2024, Ini 5 Faktor Kunci Penentu Keberhasilan Mereka

1 hari lalu

Real Madrid Juarai Liga Spanyol 2023/2024, Ini 5 Faktor Kunci Penentu Keberhasilan Mereka

Real Madrid berhasil merebut gelar juara Liga Spanyol (La Liga) ke-36, Sabtu, 4 Mei 2024. Ini lima faktor kunci penentu keberhasilan mereka.

Baca Selengkapnya

Real Madrid Jadi Juara La Liga Spanyol 2023/2024 setelah Barcelona Kalah 2-4 dari Girona

1 hari lalu

Real Madrid Jadi Juara La Liga Spanyol 2023/2024 setelah Barcelona Kalah 2-4 dari Girona

Real Madrid dipastikan menjadi juara La Liga Spanyol 2023/2024 setelah Barcelona kalah 2-4 dari Girona dalam dalam laga ke-34.

Baca Selengkapnya

Bursa Transfer: Real Madrid Bidik Wonderkid Argentina Franco Mastantuono

1 hari lalu

Bursa Transfer: Real Madrid Bidik Wonderkid Argentina Franco Mastantuono

Klub raksasa Liga Spanyol, Real Madrid, kembali dikaitkan pemain muda berbakat (wonderkid), yakni Franco Mastantuono asal Argentina.

Baca Selengkapnya

Harry Kane Kecewa dengan Imbang Bayern Munchen vs Real Madrid di Leg 1 Semifinal Liga Champions

4 hari lalu

Harry Kane Kecewa dengan Imbang Bayern Munchen vs Real Madrid di Leg 1 Semifinal Liga Champions

Penyerang Bayern Munchen, Harry Kane, mengungkapkan kekecewaannya setelah timnya hanya bermain imbang di leg pertama semifinal Liga Champions.

Baca Selengkapnya

Real Madrid Tahan Bayern Munchen 2-2 di Leg 1 Semifinal Liga Champions, Carlo Ancelotti Sebut Timnya Lembek

5 hari lalu

Real Madrid Tahan Bayern Munchen 2-2 di Leg 1 Semifinal Liga Champions, Carlo Ancelotti Sebut Timnya Lembek

Real Madrid mampu menahan imbang Bayern Munchen dengan skor 2-2 leg pertama semifinal Liga Champions. Carlo Ancelotti kecewa dengan permainan timnya.

Baca Selengkapnya

Hasil 2-2 di Leg 1 Semifinal Liga Champions Dianggap Menguntungkan Real Madrid, Apa Kata Pelatih Bayern Munchen Thomas Tuchel?

5 hari lalu

Hasil 2-2 di Leg 1 Semifinal Liga Champions Dianggap Menguntungkan Real Madrid, Apa Kata Pelatih Bayern Munchen Thomas Tuchel?

Bayern Munchen menjadi korban dari efisiensi mematikan Real Madrid dalam hasil imbang 2-2 dalam pertandingan leg pertama semifinal Liga Champions.

Baca Selengkapnya