Sejumlah penggemar berkumpul saat mengenang kematian legenda Argentina Diego Maradona di depan stadion Diego Armando Maradona di Buenos Aires, Argentina, 25 November 2020. REUTERS/Martin Villar
TEMPO.CO, Jakarta - Diego Maradona baru saja berpulang. Legenda sepak bola Argentina itu selalu dilekatkan dengan istilah gol "Tangan Tuhan". Apakah sebenarnya istilah itu?
Semuanya bermula pada 22 Juni 1986. Hari itu menjadi pembaptisan gol Tangan Tuhan sekaligus menjadi hari yang paling dibenci --bahkan sangat membekas-- bagi masyarakat Inggris.
Kala itu Argentina bertemu Inggris di perempatfinal Piala Dunia Meksiko. Tensi pertandingan berjalan panas sebab kedua kesebelasan ingin sama-sama menahbiskan diri sebagai tim terbaik kala itu.
Paruh pertama berjalan skor imbang tanpa gol tetap bertahan. Maradona kemudian tampil melakukan aksinya yang terus dikenang hingga hari ini.
Pada menit ke-51, Maradona coba melakukan penetrasi dari sisi kiri. Ia lalu mengirim umpan ke arah Jorge Valdano dan kemudian bergerak maju memasuki kotak penalti.
Valdano gagal mendapat bola karena Steve Hodge sukses memotong aliran bola itu. Namun upaya Hodge membuang bola justru malah membuat bola mengarah ke mulut gawang.
Penyerang Argentina Diego Maradona, mengangkat tropi Piala Dunia setelah timnya berhasil mengalahkan Jerman Barat 3-2 dalam pertandingan final Piala Dunia 1986 di Meksiko, 29 Juni 1986. Selama Maradona membela Argentina, dirinya berhasil mencetak 34 gol dari 91 penampilannya. REUTERS/Gary Hershorn/File Photo
Maradona ada di tempat yang tepat. Namun, Peter Shilton yang berpostur hampir 20 cm lebih tinggi dari Maradona tentu punya keunggulan, termasuk menggunakan tangannya.
Tetapi dalam momen yang cepat itu, Maradona sukses mengantar bola masuk ke dalam gawang. Maradona langsung bersorak dan berlari ke pinggir lapangan, diikuti rekan-rekannya yang lain.
Para pemain Inggris langsung berlarian memprotes keras gol tersebut, namun wasit Ali Bin Naser teguh terhadap keputusannya mengesahkan gol Maradona.
"Sebagian karena kepala Maradona dan sisanya dibantu tangan Tuhan," kata Maradona mengomentari golnya itu.
Gol kontroversial tersebut kemudian tajuk utama koran-koran saat itu bahkan popularitasnya tetap terjaga hingga hari ini. Gol tersebut juga menjadi kejadian paling ikonik yang dikenang dari Piala Dunia 1986 ketimbang gelar juara yang diraih Argentina.
Gol Tangan Tuhan itu pula yang membuka jalan Argentina sebagai kampiun Piala Dunia 1986 setelah di final mengalahkan Jerman Barat dengan kedudukan akhir 3-2.
Saat gol tangan Tuhan tercipta dan menjadi arsitek kemenangan di final, sebagian penduduk di Argentina kemudian menasbihkan Maradona sebagai Tuhan.