TEMPO.CO, Jakarta - Laga Liga Italia antara AC Milan vs Lazio pada Kamis dini hari tadi berakhir dengan skor 3-2. Pelatih AC Milan, Stefano Pioli, mengakui dirinya sempat salah menerapkan strategi sehingga mereka terkejar setelah unggul 2-0.

AC Milan unggul cepat pada menit ke-10 lewat sundulan Ante Rebic. Hakan Calhanoglu memperbesar keunggulan Rossonerri lewat titik putih tujuh menit berselang.

Akan tetapi Lazio memperkecil kedudukan setelah mendapatkan hadiah penalti pada menit ke-27. Penjaga gawang Gianluigi Donnarumma sebenarnya mampu menepis eksekusi Ciro Immobile, tetapi bola memantul ke tiang gawang dan berhasil dimanfaatkan Luis Alberto.

Pada babak kedua, Ciro Immobile menyamakan kedudukan, tepatnya pada menit ke-59. Lazio nyaris membawa pulang satu angka jika saja Theo Hernandez tak mencetak gol pada masa tambahan waktu.

Stefano Pioli menyatakan bahwa dirinya sempat salah menerapkan taktik setelah timnya unggul 2-0. Dia sempat meminta Alexis Saelemaekers untuk lebih bertahan demi mempertahankan keunggulan.

"Fakta bahwa Lazio mendapatkan lebih banyak penguasaan bola setelah gol kami adalah kesalahan saya. Saya memberi tahu Alexis Saelemaekers untuk bermain lebih ke belakang, tetapi kami seharusnya lebih agresif," kata Pioli usai pertandingan.

“Lazio memiliki kualitas dan kemampuan fisik yang hebat, tetapi kami memiliki peluang untuk memenangkan pertandingan dan kami berhasil. Mereka sangat agresif, gelandang kami memainkan permainan yang intens, itulah yang kami butuhkan dalam pertandingan yang sulit."

Pioli pun sangat senang dengan performa timnya pada laga itu. Dia pun menyoroti peran Hakan Calhanoglu yang menjadi motor serangan AC Milan pada laga tersebut.

“Kami selalu berusaha memenangkan pertandingan, kami melakukannya dan saya sangat senang, saya bangga dengan tim saya, mereka melakukan sesuatu yang luar biasa,” ujarnya.

"Kami memenangkan banyak pertandingan karena memiliki pemain yang kuat, saya tidak akan menukar mereka dengan pemain lain. Calhanoglu memiliki kualitas teknik yang luar biasa, dia adalah pemain fantastis, dia selalu tahu apa yang harus dilakukan, dia murah hati, dia adalah pemain top.”

Hasil itu membuat AC Milan menutup tahun ini dengan berada di puncak klasemen Liga Italia Seri A. Mereka mengumpulkan 34 angka dari 14 laga, unggul satu angka dari Inter Milan yang berada di posisi kedua.

FOOTBALL ITALIA