TEMPO.CO, Jakarta - Arsenal secara resmi meminjamkan bek Sead Kolasinac ke Schalke O4 hingga akhir musim ini. Direktur Teknik Arsenal, Edu Gaspar menyatakan bahwa keputusan itu merupakan yang terbaik untuk semua pihak.

Edu menyatakan bahwa kembalinya Sead Kolasinac ke klub lamanya dikarenakan keinginan si pemain untuk tampil secara reguler. Pesepakbola asal Bosnia-Herzegovina itu memang gagal menjadi pilihan utama Manajer Mikel Arteta setelah Arsenal mendatangkan banyak bek baru pada bursa transfer musim panas 2020.

"Sead perlu bermain secara reguler, jadi kami telah memutuskan secara bersama-sama bahwa pindah kembali ke Jerman dengan Schalke akan menguntungkannya saat ini," kata Edu di laman resmi Arsenal.

"Kami akan terus berhubungan dengan Sead dan kami berharap ia sukses besar untuk sisa musim ini bersama Schalke." kata Edu menambahkan.

Selain itu, Manajer Mikel Arteta sempat menyatakan bahwa mereka harus memangkas jumlah pemainnya demi bertahan di tengah krisis ekonomi karena pandemi Covid-19 saat ini.

Arteta menyatakan bahwa mereka seharusnya sudah menjual sejumlah pemain pada bursa transfer musim panas lalu, tetapi berbagai kendala membuat hal itu tak terwujudkan.

"Kami memiliki skuat yang besar, kami tahu itu. Banyak hal yang seharusnya terjadi pada musim panas. Kami tidak bisa menyelesaikannya karena alasan yang berbeda," ujar pelatih asal Spanyol tersebut.

"Ada beberapa pemain yang akan dipinjamkan, mereka akan pergi, dan itu adalah prioritas saat ini karena kami tidak bisa mempertahankan angka-angka (anggaran gaji) yang kami miliki di posisi tertentu."

Selain itu, Arteta juga menyatakan kemungkinan Arsenal menambah pemain di posisi tertentu. Mereka disebut ingin mencari seorang gelandang kreatif dan penyerang baru pada bursa transfer Januari ini.

"Kami ingin melakukan itu dan kemudian kami akan lihat. Bila kami memiliki peluang yang tepat di posisi yang membutuhkan lebih banyak bantuan, kami bekerja bersama klub untuk berusaha mengatasinya."

Hingga pertengahan musim ini, Arsenal memang belum menunjukkan performa maksimal. Di Liga Inggris mereka hanya meraih enam kemenangan dari 16 laga. Alhasil pasukan Meriam London hanya berada di posisi ke-13 dengan perolehan 20 angka.