TEMPO.CO, Jakarta - Nama Dani Olmo diprediksi akan menjadi perbincangan pada laga semifinal Euro 2020 antara Italia vs Spanyol. Olmo mengemban beban berat untuk menggantikan Pablo Sarabia yang absen karena cedera.

Sarabia mengalami cedera pada laga perempat final kontra Swiss. Padahal pemain klub PSG itu merupakan bagian penting dalam skuad asuhan Luis Enrique. Dia telah menyumbangkan dua gol dan dua assist bagi Tim Matador di Euro 2020.

Olmo diprediksi akan menggantikan Sarabia. Dia sebenarnya sempat menjadi pilihan utama Enrique pada dua laga awal, akan tetapi performanya kurang apik sehingga kemudian dicadangkan pada laga kontra Slovakia.

Pemain yang kini memperkuat RB Leipzig itu baru kembali diturunkan pada laga babak 16 besar kontra Kroasia. Masuk menggantikan Sarabia pada menit ke-38, Olmo menjadi aktor penting bagi terciptanya dua gol Spanyol pada babak tambahan. Dua umpan silangnya membuat Alvaro Morata dan Mikel Oyarzabal mencetak gol sehingga Tim Matador menang 5-3.

Pada laga kontra Swiss, Olmo juga turun sebagai pengganti Sarabia. Sayangnya, meskipun mendapatkan beberapa peluang, pesepakbola berusia 23 tahun itu gagal mencetak gol dan laga harus ditentukan lewat drama adu penalti.

Dani Olmo lahir di Kota Terrassa, bagian dari Provinsi Barcelona, Spanyol, pada 7 Mei 1993. Dia awalnya bermain untuk akademi Espanyol sebelum menyebrang ke La Masia pada 2007.

Di sana, Olmo disebut sebagai salah satu pemain muda terbaik yang dimiliki Barcelona sana. Mantan pelatihnya, Denis Silva Puig, menyatakan Olmo memiliki bakat mencetak gol sejak lahir.

"Dia adalah seorang penyerang dengan kemampuan menyelesaikan peluang dengan sangat baik. Dia mencetak gol di semua kategori umur dan tentu saja, itu hal pertama yang anda lihat dari dia sebagai penyerang," kata Silva Puig kepada laman Bleacher Report.

"Dia selalu mencetak banyak gol. Dia memiliki pemahaman akan ruang yang baik sehingga dia bisa menemukan celah untuk mencetak gol. Dia adalah pencetak gol alami."

<!--more-->

Selama di akademi itu, Olmo menjadi pencetak gol terbanyak dalam empat dari enam musim. Masa depannya pun dianggap sangat cerah saat itu.

Akan tetapi kehadiran dua pemain asal Korea Selatan, Kyeol-heui Jang dan Lee Seung-woo, pada 2011 mengubah arah nasib Olmo. Dia disebut kalah bersaing dengan keduanya di tim Barcelona U-16 dan U-18 hingga akhirnya memutuskan hengkang ke Dinamo Zagreb pada 2014.

"Dia tak mendapatkan banyak jatah bermain. Lee dan Jang bermain lebih banyak. Mereka memaksanya keluar. Keduanya memiliki reputasi besar, media berada di belakang mereka. Itu membuat Olmo tak betah. Saya yakin karena itu dia kemudian memutuskan untuk hengkang," kata Silva Puig.

Silva Puig sempat heran dengan keputusan Olmo ke Zagreb. Menurut dia, banyak klub elit Eropa sebenarnya tertarik untuk memboyongnya. Apalagi Zagreb dinilai memiliki kultur yang sangat berbeda.

Meskipun demikian, dia menyatakan akhirnya bisa memahami keputusan Olmo itu. Dia membutuhkan waktu bermain yang lebih banyak untuk menggali lebih dalam bakatnya yang terpendam.

Di Zagreb, Olmo yang saat itu masih berusia 16 tahun awalnya langsung masuk ke tim senior. Akan tetapi dia gagal menjadi pilihan utama sehingga musim berikutnya bermain di divisi dua bersama tim cadangan Dinamo Zagreb.

Hanya butuh satu musim bagi Olmo untuk kembali ke tim senior Dinamo Zagreb. Performanya di tim cadangan dinilai apik. Salah satu kelebihan lain Olmo adalah dia bisa bermain di semua posisi di lini serang meskipun lebih sering dipasang sebagai sayap kiri. Hal itu tak lepas dari kemampuan kedua kakinya yang sama baik.

<!--more-->

Jurnalis media Telesport asal Kroasia, Juraj Vrdoljak, menyatakan Olmo membalikkan prediksi semua orang di sana dengan performanya. Bahkan, Olmo kemudian dibanding-bandingkan dengan mantan pemain mereka yang kini berseragam Real Madrid, Luka Modric.

"Dia masih sangat muda. Suporter Zagreb sempat berkata, 'Hei, mungkin dia tidak terlalu berbakat sehingga Barcelona melepaskannya dengan mudah dan dia memutuskan untuk pergi ke liga Kroasia,' terlepas dari kenyataan bahwa Dinamo memiliki sejarah menjual pemain muda dengan harga yang menggiurkan. Tapi begitu dia mulai memberikan dampak di tim utama, orang bertanya-tanya bagaimana bisa bakat seperti ini berhasil dari Barcelona ke Kroasia," kata Vrdoljak.

"Dia menjadi pemain terbaik tim ini, dan bahkan mungkin pemain terbaik Dinamo di era modern. Orang-orang membandingkannya dengan Luka Modric, yang memulai sebagai gelandang serang. Anda dapat menarik kesamaan di antara mereka—sebagai pemain hebat berikutnya yang bahkan mengalahkan waktu Modric di Dinamo."

Bermain di skuad utama Dinamo Zagreb membuat Olmo kemudian dipanggil ke Timnas Spanyol U-21 untuk mengikuti kejuaraan Euro U-21 pada musim panas 2019. Di bawah asuhan Luis de la Fuente, Olmo membawa Timnas Spanyol U-21 menjuarai kejuaraan tersebut.

Tak hanya itu, dia juga menyumbangkan tiga gol dan satu assist di turnamen itu. Salah satu golnya memastikan Tim Matador muda menang 2-1 pada partai final kontra Timnas Jerman U-21.

Liverpool dan AC Milan disebut sempat tertarik memboyong Olmo setelah kejuaraan itu. Akan tetapi kedua klub itu mundur karena nilai 40 juta euro yang dipatok Zagreb dinilai terlalu mahal untuk pemain berusia 21 tahun.

Nama Olmo kembali mencuri perhatian seluruh Eropa pada laga Liga Champions musim 2019-2020. Meskipun tak mencetak gol, Olmo dinilai bermain sangat apik saat Dinamo Zagreb mengalahkan Atalanta 4-0 pada laga pertama babak penyisihan Grup C. Dia juga mencetak satu gol saat Zagreb menjamu Manchester City, meskipun mereka kalah 1-4.

<!--more-->

Pada bursa transfer Januari 2020, masalah keuangan yang dialami Zagreb akhirnya membuat mereka menerima pinangan RB Leipzig. Klub asal Jerman itu resmi membeli Dani Olmo dengan mahar 22 juta euro saja, jauh dari nilai pasarannya saat itu yang diprediksi bisa mencapai 35 juta euro.

Perjalanan Olmo di Liga Champions musim itu pun berlanjut, tetapi kali ini dia bermain untuk RB Leipzig. Olmo cukup berperan penting membawa skuad asuhan Julian Nagelsman ke partai semifinal. Dia mencetak satu dari dua gol kemenangan RB Leipzig ke gawang Atletico Madrid pada babak perempat final. Sayangnya petualangan Leipzig dihentikan PSG.

Musim lalu, dia pun tampil cukup apik. Dani Olmo tercatat mengemas total tujuh gol dan 12 assist dalam 46 laga di semua kompetisi. Performa yang kemudian membuat Luis Enrique memberinya kepercayaan untuk mengenakan kostum nomor 10 di Timnas Spanyol.

Apalagi Olmo pada tahun ini telah menunjukkan kemampuannya pada tiga laga babak kualifikasi Piala Dunia 2022. Dia mencetak dua gol dari tiga laga.

Kini Olmo kembali mendapatkan kesempatan untuk menunjukkan kualitasnya. Cederanya Sarabia, bisa menjadi berkah bagi pemain yang berasal dari keluarga pemain sepak bola tersebut.

Dapatkah Dani Olmo kembali menjadi pahlawan bagi Timnas Spanyol? Jawabannya akan tersaji pada laga semifinal Euro 2020 antara Italia vs Spanyol Rabu dinihari 7 Juli 2021 pukul 02.00 WIB. Laga ini akan disiarkan secara langsung oleh RCTI, iNews dan MolaTV.

UEFA|BLEACHER REPORT|MARCA|TRANSFERMARKT

Baca: Prediksi Italia vs Spanyol di Semifinal Euro 2020