Tragedi Kanjuruhan: Tim Inafis dan Kondisi Tribun Selatan Stadion yang Terdapat Bercak Darah

Selasa, 4 Oktober 2022 10:37 WIB

Anggota Polri menelusuri Stadion Kanjuruhan, Malang, setelah Tragedi Kanjuruhan, Senin, 3 Oktober 2022. TEMPO/Irsyan Hasyim.

TEMPO.CO, Jakarta - Dua hari setelah Tragedi Kanjuruhan, sekitar 20 orang anggota Polri menelusuri Pintu 10 Stadion Kanjuruhan, Malang. Sebagian berbaju warna jingga bertuliskan Inafis atau Indonesia Automatic Fingerprint Identification System Polri. Adapula yang berpakaian biru dongker dengan tulisan di punggung Labfor atau Laboratorium dan Forensik.

Sebelum mereka menelusuri dan mencari berbagai bukti di Pintu 10, tim Inafis dan Labfor Polri ini telah melakukan pengecekan ke beberapa ruangan lain di stadion yang berada di Kabupaten Malang itu. Penelusuran itu dilakukan untuk bisa mengungkap penyebab kematian sebanyak 125 orang suporter Arema (menurut data Polri) usai terjadinya Tragedi Kanjuruhan.

Tragedi itu terjadi setelah pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya di Liga 1. Laga yang berlangsung di Stadion Kanjuruhan, Sabtu malam, 1 Oktober 2022, itu berakhir dengan kekalahan tim tuan rumah 2-3.

Senin siang, tepat pukul 11.05 WIB, tim khusus ini mulai berbagai tugas. Ada yang mengangkat sebuah alat yang menunjukkan angka 14 ketika ditempel ke sudut dinding, lalu diubah ke angka 15 ketika bergeser ke sudut lainnya. Sekitar dua orang bertugas mengambil gambar dengan kamera.

Anggota Polri menelusuri Stadion Kanjuruhan, Malang, setelah Tragedi Kanjuruhan, Senin, 3 Oktober 2022. TEMPO/Irsyan Hasyim.

"Ini ada kode intelejen, karena di pintu ini ada darah," kata salah dari anggota tim tersebut, sambil menunjuk sebuah titik berwarna hitam pada sebuah dinding yang bertuliskan No Justice, No Peace, ACAB, 3 Oktober 2022.

Advertising
Advertising

Dalam melakukan pemeriksaan, Tim Inafis dan Labfor tidak memberikan penjelasan apapun perihal hasil temuannya. Mereka terlihat mulai meninggalkan area Stadion Kanjuruhan sekitar pukul 12.15 setelah melakukan penelusuran dan pemeriksaan sekitar 2 jam.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Tempo, korban meninggal terbanyak berada di antara Pintu 10,11, 12, dan 13. Lokasi ini pun kini dipasangi garis polisi. Khusus di Pintu 10 terdapat ceceran darah yang telah mengering di anak tangga yang menghubungkan antara tribun dan pintu berwarna biru yang terbuat dari besi.

Seperti kesaksian salah satu Aremania, Dito Suryo Prasetyo, yang menuturkan bahwa tembakan gas air mata diarahkan ke sisi Tribun VIP. "Tembakan gas air mata terparah itu di sisi kanan Tribun VIP, itu yang sejajar dengan pintu 10 sampai 13," ujar Dito saat ditemui Tempo di rumahnya di Malang, 2 Oktober 2022.

Pintu 10 Stadion Kanjuruhan, Malang, dua hari setelah Tragedi Kanjuruhan, Senin, 3 Oktober 2022. TEMPO/Irsyan Hasyim

Dito yang berada di Tribun VIP, dapat melihat secara langsung kepanikan yang terjadi di area yang diisi mayoritas oleh kelompok suporter Arema Curva Sud tersebut ketika tragedi terjadi. Pria berusia 34 tahun ini juga menyaksikan penembakan gas air mata juga berlangsung di ribun papan skor yang sebagian besar ditempati oleh Aremania dan Curva Nord. "Kalau di Tribun VIP, kita tidak ditembaki, tapi bau menyebar sampai tribun kami waktu itu," ujarnya.

Ia melanjutkan, Tribun VIP tidak banyak korban karena ada sebuah ruangan tertutup di belakang tribun yang dijadikan ruang evakuasi. Menurut Dito, ketika bau gas air mata mulai menyebar ke seluruh stadion, suporter yang berada di sekitarnya bisa masuk ke ruangan tersebut dan mengakses air bersih yang sedang mengalir dari toilet. "Ruangan itu dan air mengalir yang menyelematkan banyak teman-teman yang berada di Tribun VIP," ujarnya.

Kesaksian Trisman yang sempat menolong korban tetapi tidak bisa diselamatkan.
<!--more-->

Terkait kepanikan yang berada di Tribun Selatan, Trisman, 56 tahun, menuturkan ia sempat menolong salah satu korban, pria berusia sekitar 19 tahun, yang akhirnya meninggal setelah 10 menit mendapat pertolongannya.

Ketika itu, ia yang lagi duduk bersantai melihat salah korban sudah tergelatak di area Tribun Selatan. Ia pun mengendong dan memberikan air tapi nyawa sang korban tidak tertolong setelah 10 menit berselang. "Waktu itu gas warna putih sudah buat sesak dan tidak bisa melihat, jadi sempat saya tolong karena kebetulan saya juga anggota dari SAR Kanjuruhan," kata Trisman kepada Tempo di Stadion Kanjuruhan, 3 Oktober 2022.

Ketika menolong sang korban, Trisman sempat melepaskan sepatu korban dan melonggarkan pakaian untuk melancarkan saluran pernapasan. Setelah tidak berhasil menyelamatkan nyawa korban, Trisman sempat menyimpan sepatu korban yang sempat ditolongnya. "Saya kembali lagi sepatu ini ke Patung Singa (Stadion Kanjuruhan) agar yang bersangkutan bisa tenang walaupun saya kecewa tidak bisa menyelamatkan nyawanya," katanya.

Suporter Persebaya menyalakan lilin saat mengikuti doa bersama di Tugu Pahlawan, Surabaya, Jawa Timur, Senin 3 Oktober 2022. Doa bersama itu untuk para korban tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang. ANTARA FOTO/Didik Suhartono

Meski tribun sisi timur yang dikenal sebagai tribun bawah papan skor tidak mengalami kepanikan seperti di sisi selatan, menurut Frans, 28 tahun, sempitnya jalur evakuasi membuat beberapa orang sempat mengalami sesak napas.

Ia mengatakan pintu tetap terbuka ketika gas air mata sudah meletus ke arah tribun, tapi dengan lebar hanya sekitar 2 meter membuat ribuan suporter yang serentak ingin keluar harus berhimpitan-himpitan. "Itu antara mati dan hidup, susah keluar, pintu juga susah terbuka," kata Frans saat ditemui Tempo di Sekitar Patung Singga, Stadion Kanjuruhan Malang, 23 Oktober 2023.

Pada Senin siang, Tempo berkesempatan memasuki area dalam stadion dan menyusuri tribun, lapangan maupun ruang ganti pemain. Tidak terdapat lagi selongsong gas air mata yang sempat ditembakkan kepada suporter pascakerusuhan usai laga Arema Malang melawan Persebaya Surabaya.

Walaupun di area sekitar tribun sisi selatan, timur, VIP, maupun utara masih berserakan sampah-sampah sisa kerusuhan. Terdapat beberapa batu yang tergelatak di dalam lapangan, air mineral yang hampir terdapat di setiap sudut stadion, sepatu, kaus kaki, dan sendal juga tersebar di beberapa area.

Sehari sebelumnya, tepatnya pada Minggu malam, Tempo sempat melihat pembersihan yang dilakukan oleh aparat keamanan pascakedatangan Kapolri Jenderal Sigit Listyo. Pembersihan dilakukan bersamaan dengan evakuasi beberapa mobil polisi dari dalam lapangan yang sempat dirusak oleh suporter ketika kerusuhan terjadi.

Berdasarkan informasi yang coba dihimpun Tempo, penanganan Tragedi Kanjuruhan ini disinyalir penggunaan gas air mata yang sudah melewati masa kadaluarsa. Dari informasi yang beredar, sempat ditemukan adanya selongsong yang bertuliskan masa kadaluarsa tahun 2019.

IRSYAN HASYIM

Baca Juga: Kronologi dan Alasan Banyaknya Korban Berjatuhan dalam Tragedi Kanjuruhan

Berita terkait

Fernando Morientes Pajang Trophy Liga Champions di Indonesia, Bicara Fanatisme Suporter Tanah Air

5 hari lalu

Fernando Morientes Pajang Trophy Liga Champions di Indonesia, Bicara Fanatisme Suporter Tanah Air

Fernando Morientes singgung bagaimana kegilaan penggemar sepak bola Indonesia yang rela menonton Laga Liga Champions tengah malam.

Baca Selengkapnya

Kehadiran Suporter Timnas Indonesia Jadi Sorotan Jelang Laga Melawan Korea Selatan di Piala Asia U-23

7 hari lalu

Kehadiran Suporter Timnas Indonesia Jadi Sorotan Jelang Laga Melawan Korea Selatan di Piala Asia U-23

Kehadiran ribuan suporter Timnas Indonesia di Piala Asia U-23 2024 menjadi sorotan. Korea Selatan dianggap bakal seperti melakoni laga tandang.

Baca Selengkapnya

Jadwal Timnas Indonesia vs Vietnam di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Kamis Malam, Erick Thohir Berharap Dukungan Maksimal Suporter

45 hari lalu

Jadwal Timnas Indonesia vs Vietnam di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Kamis Malam, Erick Thohir Berharap Dukungan Maksimal Suporter

Timnas Indonesia akan menghadapi Vietnam dalam dua kali pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2026 pada Maret ini, di kandang dan tandang.

Baca Selengkapnya

Ekshumasi, Bongkar Kasus Kematian Brigadir Yosua, Dante Anak Artis Tamara, dan Korban Tragedi Kanjuruhan

10 Februari 2024

Ekshumasi, Bongkar Kasus Kematian Brigadir Yosua, Dante Anak Artis Tamara, dan Korban Tragedi Kanjuruhan

Ekshumasi menguak beberapa kasus kematian antara lain terhadap Brigadir Yosua, korban tragedi Kanjuruhan dan terakhir kematian Dante.

Baca Selengkapnya

Mykhailo Mudryk Tantang Suporter Chelsea Duel Usai Kalah Lawan Wolves di Liga Inggris

5 Februari 2024

Mykhailo Mudryk Tantang Suporter Chelsea Duel Usai Kalah Lawan Wolves di Liga Inggris

Mykhailo Mudryk tak terima dikritik suporter Chelsea dan malah melayangkan tantangan kepadanya.

Baca Selengkapnya

Respons Shin Tae-yong Soal Petisi Suporter Minta Kontraknya di Timnas Indonesia Diperpanjang

3 Februari 2024

Respons Shin Tae-yong Soal Petisi Suporter Minta Kontraknya di Timnas Indonesia Diperpanjang

Shin Tae-yong mengatakan fenomena tersebut ada karena suporter mengapresiasi kerja kerasnya bersama timnas Indonesia.

Baca Selengkapnya

Setahun Sidang Perdana Tragedi Kanjuruhan, Begini Kilas Balik Peristiwa 135 Orang Tewas di Stadion Kanjuruhan

17 Januari 2024

Setahun Sidang Perdana Tragedi Kanjuruhan, Begini Kilas Balik Peristiwa 135 Orang Tewas di Stadion Kanjuruhan

Tragedi Kanjuruhan terjadi pada Sabtu, 1 Oktober 2022. Empat bulan kemudian dilakukan sidang perdana di PN Surabaya yang tertutup.

Baca Selengkapnya

Ingin Tonton Laga Liga 1 Borneo FC di Stadion Batakan Balikpapan, Suporter Difasilitasi Tiket Plus Transportasi Rp 130 Ribu

1 Januari 2024

Ingin Tonton Laga Liga 1 Borneo FC di Stadion Batakan Balikpapan, Suporter Difasilitasi Tiket Plus Transportasi Rp 130 Ribu

Borneo FC akan menjamu Persija Jakarta di Liga 1 pada 6 Februari nanti di Stadion Batakan, Balikpapa.

Baca Selengkapnya

Kaleidoskop 2023 Olahraga: Gagal Tuan Rumah Piala Dunia U-20, Jangan Lupakan Tragedi Kanjuruhan

30 Desember 2023

Kaleidoskop 2023 Olahraga: Gagal Tuan Rumah Piala Dunia U-20, Jangan Lupakan Tragedi Kanjuruhan

Berbagai peristiwa di dunia olahraga sepanjang 2023: Tragedi Kanjuruhan, gagal tuan rumah Piala Dunia U-20, penyelenggara Piala Dunia U-17.

Baca Selengkapnya

Catatan Anies Baswedan dan Ganjar Soal Tragedi Kanjuruhan Saat Debat Capres, Bagaimana Penanganan Hukumnya?

16 Desember 2023

Catatan Anies Baswedan dan Ganjar Soal Tragedi Kanjuruhan Saat Debat Capres, Bagaimana Penanganan Hukumnya?

Penyelesaian kasus tragedi Kanjuruhan dinilai masih tidak memihak korban, hal itu diangkat Anies Baswedan dan Ganjar saat debat capres.

Baca Selengkapnya