Alasan Timnas Belanda Disebut Spesialisasi Runner-up Piala Dunia

Minggu, 30 Oktober 2022 15:15 WIB

Timnas Belanda. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Timnas Belanda akan tampil di Qatar dengan semangat penebusan atau mengakhiri "kutukan". Negara ini satu-satunya yang tercatat kalah dalam final Piala Dunia selama tiga kali, yaitu pada pada 1974, 1978 dan 2010. Dala mketiga kesempatan mereka terus menjadi runner-up.

Seperti dikutip dari worldsoccertalk.com, dua kekalahan timnas Belanda di final Piala Dunia berasal dari negara tuan rumah itu sendiri. Yang pertama pada tahun 1974, mereka kalah dari timnas Jerman Barat, sedangkan pada tahun 1978 dikalahkan oleh tuan rumah Argentina. Meskipun mereka sudah bermain semaksimal mungkin dengan memberikan gaya sepakbola mengalir dan bebas.

Lalu pada era 1970-an, Belanda selalu mengikuti turnamen internasional. Terlebih ketika mereka memiliki Johan Cruyff yang mampu merevolusi permainan bernama “Cruyff Trun”. Cruyff dapat terlihat dengan teknik memperdaya bek dengan maju dan mundur dalam satu gerakan.

Baca: Piala Dunia 2022: Profil Timnas Belanda di Grup A, Selamat Datang de Oranje

Namun sayangnya dengan teknik itupun Belanda tetap kalah pada tahun 1974. Belanda menekan ke sepertiga serangan mereka dengan pengejaran tanpa henti untuk menyamakan kedudukan. Namun gagal karena perolehan skor akhir tetap kalah dengan nilai 2-1. Saat itu suporter masih beranggapan bahwa tim tetap memiliki kemampuan baik, hanya kurang beruntung.

Advertising
Advertising

Berlanjut di tahun1978, perjalanan menuju kemenangan Piala Dunia gagal kembali. Di saat itu pasukan Belanda melawan Oswaldo Ardiles dan Mario Kempes pada 1978. Permainan lawan cukup berani dan membuat mereka lebih mendominasi. Perolehan skor pun berakhir dengan 3-1.

Tak berhenti sampai di situ, upaya ketiga dilakukan oleh tim berjuluk De Orange ini untuk meraih kemenangannya di Piala Dunia Afrika Selatan 2010. Pada tahun ini, ciri khas tim De Orange adalah gaya umpan pendek ala Spanyol. Dengan teknik seperti itu, membuat tim Belanda dalam posisi yang menguntungkan. Namun Arjen Robben melewatkan peluang besar tersebut. Adapun tambahan waktu yang diberikan oleh Andres Iniesta. Tetap saja, Spanyol keluar menjadi juara pada Piala Dunia tahun tersebut.

Dengan ketiga kekalahan tersebut, Belanda tentu tetap menyimpan dendam kepada Jerman, Argentina dan Spanyol. Namun mereka tetap dinilai memiliki prestasi baik. Hal ini dibuktikan dengan sejumlah pemainnya yang mendapatkan penghargaan sepatu emas. Misalnya penghargaan ballon d'or diterima bagi para legenda seperti Johan Cruyff, Edgar Davids, Wesley Sneijder dan Ruud Gullit bermain di Piala Dunia.

Apakah timnas Belanda di Piala Dunia 2022 bisa mengubah "kutukan" itu?

FATHUR RACHMAN

Baca juga: 11 hari Sebelum Piala Dunia 2022, Netflix Rilis Serial Dokumenter Skandal FIFA

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Profil Marco Reus yang akan Hengkang dari Borussia Dortmund

11 jam lalu

Profil Marco Reus yang akan Hengkang dari Borussia Dortmund

Borussia Dortmund mengumumkan, Marco Reus akan meninggalkan klub akhir musim ini dan berstatus bebas transfer

Baca Selengkapnya

Banjir Rendam Selatan Brasil, 39 Orang Tewas dan 68 Lainnya Hilang

1 hari lalu

Banjir Rendam Selatan Brasil, 39 Orang Tewas dan 68 Lainnya Hilang

Sebanyak 39 orang tewas dan 68 lainnya belum ditemukan akibat hujan lebat dan banjir yang melanda Rio Grande do Sul, Brasil.

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

1 hari lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Perebutan Peringkat 3 Piala Asia U-23 2024, Berikut Rekam Jejak Pertemuan Timnas Indonesia Vs Irak

3 hari lalu

Perebutan Peringkat 3 Piala Asia U-23 2024, Berikut Rekam Jejak Pertemuan Timnas Indonesia Vs Irak

Berikut track record pertandingan timnas Indonesia vs Irak. Malam ini akan berhadapan untuk meraih posisi 3 di Piala Asia U-23 2024.

Baca Selengkapnya

Kisah Cut Nyak Dhien Ditetapkan Sebagai Pahlawan Nasional 60 Tahun Lalu, Rakyat Aceh Menunggu 8 Tahun

3 hari lalu

Kisah Cut Nyak Dhien Ditetapkan Sebagai Pahlawan Nasional 60 Tahun Lalu, Rakyat Aceh Menunggu 8 Tahun

Perlu waktu bertahun-tahun hingga akhirnya pemerintah menetapkan Cut Nyak Dhien sebagai pahlawan nasional.

Baca Selengkapnya

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

3 hari lalu

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

Deputi Otorita IKN Agung Wicaksono menyatakan beberapa perusahaan dari Malaysia dan Jerman telah menyatakan minatnya untuk berinvestasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Belanda Jajaki Peluang Kerja Sama di IKN

3 hari lalu

Belanda Jajaki Peluang Kerja Sama di IKN

Sejumlah perusahaan dan lembaga penelitian di Belanda, telah memberikan dukungan kepada Indonesia, termasuk terkait IKN

Baca Selengkapnya

Ujung Perang Dunia II Eropa: Eva Braun, Istri Adolf Hitler yang Tewas Sehari Setelah Pernikahan

4 hari lalu

Ujung Perang Dunia II Eropa: Eva Braun, Istri Adolf Hitler yang Tewas Sehari Setelah Pernikahan

Bernama lengkap Eva Anna Paula Braun, Braun adalah simpanan yang lalu menjadi istri Adolf Hitler, pemimpin Nazi Jerman di Perang Dunia II.

Baca Selengkapnya

Perang Dunia II: Kilas Balik Kematian Adolf Hitler 79 Tahun Silam

4 hari lalu

Perang Dunia II: Kilas Balik Kematian Adolf Hitler 79 Tahun Silam

Setelah kematian Adolf Hitler, Ibukota Jerman, Berlin, jatuh ke tangan Sekutu pada 7 Mei 1945. Itu menandai akhir dari Perang Dunia II di Eropa.

Baca Selengkapnya

Jaksa ICC Wawancarai Staf Dua Rumah Sakit Gaza soal Kejahatan Perang Israel

5 hari lalu

Jaksa ICC Wawancarai Staf Dua Rumah Sakit Gaza soal Kejahatan Perang Israel

Jaksa dari Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) dilaporkan telah mewawancarai staf dari dua rumah sakit terbesar di Gaza

Baca Selengkapnya