Piala Dunia 2022, Tunisia vs Prancis: Les Blues Keok, Elang Kartago Tetap Pulang

Kamis, 1 Desember 2022 00:56 WIB

Kylian Mbappe bersama Timnas Prancis di Piala Dunia 2022. REUTERS/Peter Cziborra

TEMPO.CO, Jakarta - Prancis kalah 1-0 atas Tunisia di laga penyisihan grup D Piala Dunia 2022 Qatar. Kemenangan mengejutkan Tunisia tidak cukup jadi modal bagi mereka bertahan di turnamen dan melangkah ke 16 besar.

Gol tunggal di pertandingan yang digelar di Education City Stadium pada Rabu, 30 November 2022, itu, dicetak oleh pemain Tunisia kelahiran Prancis, Wahabi Khazri. Gelandang serang tersebut mencetak gol kemenangan pada menit ke-58.

Di pertandingan ini, Prancis membuat sembilan perubahan dalam susunan pemainnya dari tim yang mengalahkan Denmark sebelumnya. Les Blues telah membukukan tempat mereka di babak sistem gugur.

Baca Juga: Duel Polandia vs Argentina Bukan Hanya Milik Robert Lewandowski vs Lionel Messi

Anak asuh Didier Deschamps itu finis di puncak Grup D dengan selisih gol dari runner-up Australia, yang mengalahkan Denmark 1-0 pada waktu yang sama. Prancis kini akan menghadapi runner-up Grup C, yang akan diputuskan pada Rabu malam.

Advertising
Advertising

Tim Ayam Jantan memulai pertandingan di babak pertama dengan tempo yang relatif tidak terlampau tinggi. Tunisia, yang membutuhkan kemenangan sambil berharap Australia tergelincir cukup bermain agresif.

Jual-beli serangan terjadi di antara dua kesebelasan. Namun, Tunisia merepotkan lini belakang Prancis di bawah komando bek Manchester United Raphael Varane.

Di babak kedua, Tunisia masih mencoba ambil inisiatif serangan walaupun bola terus dikuasai oleh Prancis. Upaya anak asuh Jalel Kadri berbuah hasil pada menit ke-58 setelah Youssouf Fofana membuat kesalahan dalam mengendalikan bola. Sehingga, si kulit bundar direbut oleh pemain Tunisia yang mengirim umpan terobosan dan berbuah gol Khazri.

Prancis sempat terpacu oleh ketertinggalannya itu. Deschamps memasukkan beberapa pemain bintangnya, seperti Kylian Mbappe, Ousmane Dembele, hingga Antoine Griezmann. Nama terakhir sempat menjebol gawang Aymen Dahmen. Namun, dibatalkan oleh VAR. Skor bertahan setelah waktu tambahan 8 menit selesai.

Susunan pemain

Tunisia: Aymen Dahmen; Yassine Meriah, Nader Ghandri, Montassar Talbi; Wajdi Kechrida, Ellyes Skhiri, Aissa Laidouni, Ali Maaloul; Anis Ben Slimane, Mohamed Ali Ben Romdhane (Ghaylen Chaalali 74'; Wahbi Khazri (Issam Jebali 59').

Prancis: Steve Mandanda; Axel Disasi, Raphael Varane (William Saliba 63'), Ibrahima Konate, Eduardo Camavinga; Youssouf Fofana (Antoine Griezmann 73'), Aurelien Tchouameni, Jordan Veretout (Adrien Rabiot 63'); Matteo Guendouzi (Ousmane Dembele 79), Randal Kolo Muani, Kingsley Coman (Kylian Mbappe 63').

REUTERS

Baca Juga: Siasat Lionel Scaloni saat Timnas Argentina Hadapi Robert Lewandowski dan Polandia

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

Perebutan Peringkat 3 Piala Asia U-23 2024, Berikut Rekam Jejak Pertemuan Timnas Indonesia Vs Irak

5 jam lalu

Perebutan Peringkat 3 Piala Asia U-23 2024, Berikut Rekam Jejak Pertemuan Timnas Indonesia Vs Irak

Berikut track record pertandingan timnas Indonesia vs Irak. Malam ini akan berhadapan untuk meraih posisi 3 di Piala Asia U-23 2024.

Baca Selengkapnya

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

12 jam lalu

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

Setiap peserta akan diberikan keranjang piknik gratis yang dikemas sampai penuh oleh sejumlah pemilik restoran ikonik di jalanan Kota Paris itu.

Baca Selengkapnya

Shin Tae-yong Pernah Dilempar Telur di Negaranya Sendiri, Ini Sisi Lain Coach Shin

2 hari lalu

Shin Tae-yong Pernah Dilempar Telur di Negaranya Sendiri, Ini Sisi Lain Coach Shin

Pelatih timnas Indonesia Shin Tae-yong berhasil bawa Garuda Muda ke perempat final Piala Asia U-23 2024. Berikut sisi lain Coach Shin.

Baca Selengkapnya

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

6 hari lalu

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

Polisi Prancis membubarkan unjuk rasa pro-Palestina di Paris ketika protes-protes serupa sedang marak di Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

11 hari lalu

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Israel akan memanggil duta besar negara-negara yang memilih keanggotaan penuh Palestina di PBB "untuk melakukan protes"

Baca Selengkapnya

Indonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral

11 hari lalu

Indonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral

Delegasi Indonesia dan Tunisia membahas perjanjian perdagangan bilateral di Tangerang. Indonesia banyak mengekspor sawit dan mengimpor kurma.

Baca Selengkapnya

Legenda Sepak Bola Jerman dan Klub Eintracht Frankfurt, Bernd Holzenbein Meninggal di Usia 78 Tahun

15 hari lalu

Legenda Sepak Bola Jerman dan Klub Eintracht Frankfurt, Bernd Holzenbein Meninggal di Usia 78 Tahun

Bernd Holzenbein menjadi bagian dari generasi emas sepak bola Jerman yang menjadi juara Piala Dunia 1974.

Baca Selengkapnya

Dipertahankan Bayer Leverkusen, Simak Profil Granit Xhaka

16 hari lalu

Dipertahankan Bayer Leverkusen, Simak Profil Granit Xhaka

Direktur olahraga Bayer Leverkusen Simon Rolfes memastikan Florian Wirtz dan Granit Xhaka akan bertahan di klub itu

Baca Selengkapnya

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

16 hari lalu

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

Beberapa sekutu memperingatkan eskalasi setelah serangan Iran terhadap Israel meningkatkan kekhawatiran akan perang regional yang lebih luas.

Baca Selengkapnya

Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi

24 hari lalu

Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi

Rwanda pada Minggu memulai peringatan selama satu pekan untuk memperingati 30 tahun genosida terhadap ratusan ribu warga etnis Tutsi pada 1994.

Baca Selengkapnya