TEMPO.CO, Jakarta - Pelatih Belanda Louis van Gaal terlibat perdebatan dengan wartawan seputar taktik, reputasi, dan sejarah masa lalunya menjelang babak perempat final Piala Dunia 2022 melawan Argentina. Pada konferensi pers Kamis, 8 Desember 2022, pelatih berusia 71 tahun itu melanjutkan perselisihannya dengan wartawan Belanda, yang mengkritik taktiknya di Qatar. Kritik tersebut dengan cepat memprovokasi Van Gaal.

Baca: Piala Dunia 2022: Alex Sandro Diragukan Bisa Memperkuat Timnas Brasil Melawan Kroasia

Keputusan Van Gaal untuk meninggalkan pendekatan menyerang tradisional Belanda dan menggunakan strategi serangan balik telah membuat banyak rekan senegaranya mendukung. Ia menegaskan memiliki taktik terbaik untuk memenangi Piala Dunia.

“Saya mendapat pertanyaan yang sama dari Anda setiap saat, tetapi Anda tidak mengerti bahwa sepak bola berkembang,” katanya dengan nada jengkel ketika ditanya apakah ia lebih suka melatih dengan cara lama Belanda, seperti yang ia lakukan di awal kariernya, atau serangan balik yang lebih pragmatis. Pendekatan yang berorientasi pada hasil itu yang sekarang ia gunakan.

“Sekarang jauh lebih sulit untuk bermain sepak bola menyerang daripada 20 tahun lalu ketika saya menjadi pelatih Ajax. Ketika saya datang dengan sistem yang lebih defensif pada 2014 (Piala Dunia di Brasil), saya juga menerima banyak kritik tapi sekarang separuh dunia bermain seperti itu. Sepak bola telah berkembang ke arah itu.”

“Di Piala Dunia ini kami melihat hasilnya sangat ketat, bahkan antara tim besar dan negara yang dianggap lebih kecil, karena pertahanan kompak lebih mudah daripada menyerang. Namun tidak benar jika kita terkesan hanya bertahan. Saya harap itu sudah jelas sekarang.”

Van Gaal mengatakan Brasil melakukan hal yang hampir sama dengan timnas Belanda. Brasil, kata dia, memiliki pemain dengan teknik yang hebat dan kadang-kadang mereka membuahkan hasil, tetapi di lain waktu mereka biasa-biasa saja dan tidak menarik.

“Tapi bukan berarti Brasil tidak melakukannya di sini, saya sudah katakan sebelumnya Brasil adalah favorit teratas di mata saya. Kami juga negara yang berpeluang menjadi juara dunia karena saya harap kami adalah tim terbaik.”

<!--more-->Pelatih Terburuk

Dia juga membela diri dari komentar yang dibuat oleh Angel di Maria, yang bermain di bawah Van Gaal di Manchester United dan bisa tampil untuk timnas Argentina pada hari Sabtu. Di Maria menyebut Van Gaal sebagai pelatih terburuk yang pernah bekerja sama dengannya.

“Angel Di Maria adalah pesepak bola yang sangat baik, yang ketika dia bermain di Manchester (United) memiliki banyak masalah dalam kehidupan pribadinya, termasuk rumahnya dibobol. Itu mempengaruhi penampilannya di tahun itu. Menyebut saya pelatih terburuk? Dia salah satu dari sedikit pemain yang mengatakan itu. Kebanyakan justru sebaliknya,” ujarnya.

Van Gaal akan pensiun dari timnas Belanda setelah Piala Dunia 2022 tetapi ia mengatakan mungkin tergoda untuk bekerja sedikit lebih lama jika mendapat tantangan yang tepat. “Anda tidak pernah bisa mengatakan tidak pernah. Saya berusia 71 sekarang, tapi saya masih terlihat seperti Dewa!” ujarnya, terbahak-bahak sebelum turun dari panggung jumpa pers.

Baca: Buntut Kegagalan Spanyol di Piala Dunia 2022, Pelatih Luis Enrique Dipecat

REUTERS