TEMPO.CO, Jakarta - Duel Arsenal vs Manchester United akan tersaji pada lanjutan Liga Inggris di Emirates Stadium pada Ahad, 22 Januari 2023 pada pukul 23.30 WIB. Tak banyak orang yang mengira baik Arsenal maupun Manchester United bersaing di papan atas, tetapi duel tersebut dianggap bakal menentukan jalannya persaingan merebut gelar Liga Inggris musim ini.

Manchester United belum meraih gelar Liga Inggris dalam satu dekade terakhir. Mereka bahkan mencatatkan total poin Liga Premier terburuk pada musim lalu. Adapun bagi Arsenal, gelar juara terakhir kali diraih pada musim 2003-2004. Dalam enam musim terakhir, mereka juga tidak pernah finis di empat besar.

Namun, kali ini, kedua tim telah membalikkan keadaan. The Gunners, secara mengejutkan, unggul lima poin atas juara bertahan Manchester City. Tim asuhan Mikel Arteta kokoh di puncak klasemen menjelang pertandingan akhir pekan ini.

Bentrokan antara Arsenal dan Manchester United sering kali menjadi momen penentu para pemburu gelar. Duel di Emirates, Ahad mendatang, adalah ketiga kalinya Arsenal menjamu United dalam pertandingan Liga Premier saat berada di puncak klasemen. Kondisi serupa terjadi saat kedua tim bermain imbang 2-2 pada November 2007.

Man United melewatkan kesempatan untuk memperkecil jarak dengan Arsenal menjadi enam poin setelah hanya bermain imbang melawan Crystal Palace. Saat itu, tim Erik ten Hag yang sedang dalam performa terbaiknya dan pertama kali gagal meraih kemenangan dalam 10 pertandingan di semua kompetisi.

Gol penyama kedudukan bukan satu-satunya kemunduran yang dihadapi United pada hari Rabu lalu. Gelandang Man Utd Casemiro mendapatkan kartu kuning sehingga dia akan diskors untuk laga melawan Arsenal.

Meski begitu, Erik Ten Hag masih yakin United bisa menyelesaikan pertandingan dengan kemenangan tanpa pemain timnas Brasil itu. Apalagi, Manchester United berhasil mengalahkan tim asal London itu di Old Trafford September lalu. "Terakhir kali kami mengalahkan Arsenal tanpa Casemiro," kata Erik Ten Hag dikutip dari Reuters.

“Casemiro jelas merupakan pemain yang sangat penting bagi kami dan dia adalah salah satu alasan mengapa kami berada di posisi sekarang. Kami memiliki skuat dan kami harus mengisi celah itu dan membuat rencana yang tepat dan skuad harus mengisinya. Sebagai sebuah tim, kami telah menunjukkan cara mengalahkan Arsenal," ujar dia menambahkan.

Laga Penentu Liverpool vs Chelsea

Sebelum duel Arsenal vs Manchester United, dua tim pesakitan, Liverpool dan Chelsea, akan bertanding di Anfield. Keduanya kini harus puas berada di papan tengah klasemen Liga Inggris. Liverpool bertengger di peringkat kesembilan, sedangkan Chelsea berada di urutan ke-10.

Keduanya sangat membutuhkan kemenangan untuk menghidupkan kembali peluang finis di empat besar. Banyak yang mengharapkan Liverpool dan City kembali bersaing memperebutkan gelar lagi musim ini, tetapi The Reds sangat jauh dari performa terbaiknya.

Liverpool mengalami kekalahan 3-0 saat menghadapi Brighton & Hove Albion. Itu membuat Liverpool kalah beruntun di pertandingan Liga Premier untuk kedua kalinya musim ini. Mereka menderita enam kekalahan secara keseluruhan, tiga kali lebih banyak dari keseluruhan musim 2021-22.

Chelsea juga berharap banyak setelah menghabiskan banyak uang di bursa transfer. Namun setelah menggantikan Thomas Tuchel sebagai bos the Blues pada bulan September lalu, Graham Potter gagal memberi inspirasi tim barunya untuk bangkit.

Rekrutan baru terus berdatangan di bulan Januari, tetapi performa mereka tetap di bawah standar. Chelsea hanya memenangkan dua dari 10 pertandingan liga terakhir mereka, meskipun mereka mengalahkan Crystal Palace 1-0 pada laga terakhir. Namun, The Blues punya rekor tanpa kemenangan dalam lima pertandingan liga di laga tandang, rekor terpanjang mereka sejak September-Desember 2015.

Adapun Manchester City akan menjamu Woverhampton Wanderes atau Wolves pada Ahad mendatang. Tim asuhan Guardiola bisa memperkecil jarak poin di klasemen Liga Inggris sebelum kickoff Arsenal vs Manchester United.

Baca juga: Manchester City Menang atas Tottenham Hotspur, Pep Guardiola Malah Frustrasi