Setelah Dikurangi 15 Poin di Liga Italia, Juventus Terancam Dilarang Bermain di Kompetisi Eropa
Editor
Sapto Yunus
Selasa, 24 Januari 2023 12:12 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Segalanya bisa berubah dari buruk menjadi lebih buruk bagi Juventus. Pada Jumat lalu, Pengadilan Banding Federal menerima permintaan jaksa penuntut Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) untuk membuka kembali persidangan olahraga terhadap Juventus atas dugaan penggunaan keuntungan modal yang dipalsukan dan memberi mereka sanksi pengurangan 15 poin di Liga Italia Serie A.
Baca Juga: Angel Di Maria Senang di Juventus, Masalah Klub Tak Pengaruhi Keinginannya Tetap Bertahan
Sekarang, bagian kedua investigasi akan mencakup pembayaran gaji yang tidak diumumkan, yang dapat mengancam partisipasi Nyonya Tua dalam liga Eropa di musim mendatang.
Seperti dilansir AS pada Senin, 23 Januari 2023, hubungan antara raksasa Turin itu dan UEFA telah tegang akhir-akhir ini karena saga Liga Super Eropa dan tampaknya akan semakin memburuk. Selain kemungkinan perilaku tidak sportif atas masalah keuntungan modal, percobaan apa pun yang terkait dengan pembayaran gaji yang tidak diumumkan dapat membahayakan kesepakatan Financial Fair Play yang diselesaikan antara UEFA dan Juventus pada September lalu.
Saa itu, Juve diperintahkan membayar denda sebesar 3,5 juta euro atau sekitar Rp 56,8 miliar dan memenuhi target keuangan tertentu pada musim kompetisi 2025-2026. Jika klub gagal mematuhi perjanjian itu dan tidak dapat memenuhi target tersebut, denda akan mencapai 23 juta euro atau sekitar Rp 373,8 miliar dan dapat menyebabkan mereka dikeluarkan dari kompetisi Eropa. Peluang Juve untuk mendapat hukuman itu semakin besar jika terbukti telah terjadi penipuan akuntansi.
<!--more-->Menurut surat kabar Gazzetta dello Sport, larangan satu tahun dari kompetisi UEFA hanya dapat dijatuhkan bila klub yang bersangkutan benar-benar memenuhi syarat. Juventus tampaknya tidak mungkin lolos ke kompetisi Eropa pada musim depan setelah terkena sanksi pengurangan 15 poin—mungkin masih ada lagi sanksi yang akan diterima.
Itu berarti penangguhan hukuman akan berlanjut ke musim berikutnya, atau saat Juventus lolos ke kompetisi Eropa. Di atas semua itu, ada kemungkinan mereka juga akan menghadapi beberapa bentuk hukuman dari Pengadilan Uni Eropa atas keikutsertaan mereka dalam usulan Liga Super Eropa.
Secara keseluruhan, tidak ada banyak alasan untuk optimistis, seperti ditekankan oleh Evelina Christillin, anggota UEFA di Dewan FIFA yang memiliki hubungan dekat dengan keluarga Agnelli, pemilik Juventus. "Mereka (Juventus) memotong leher sendiri, penyadapan membuktikan hal itu," katanya kepada stasiun televisi Rai.
“Kami masih harus melihat apa yang terjadi dengan pembayaran upah yang tidak diumumkan dan apa yang diputuskan UEFA; bisa ada sanksi lebih lanjut. Jika mereka tidak bermain di Eropa, mereka akan memiliki masalah keuangan yang besar, lebih sedikit penggemar di stadion dan lebih sedikit sponsor,” Christillin menambahkan.
Baca Juga: Jadwal dan Prediksi Lazio vs AC Milan di Liga Italia Pekan Ke-19 Malam Ini
AS