Pemain Liverpool Roberto Firmino mencetak gol ke gawang Manchester United yang dikawal David de Gea dalam pertandingan Liga Inggris di Anfield, Liverpool, 5 Maret 2023. REUTERS/Carl Recine
TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Merseyside menangkap fans Liverpool yang nekat masuk ke lapangan ketika pertandingan melawan Manchester United sedang berlangsung di Anfield Stadium, Minggu, 5 Maret 2023. Peristiwa itu terjadi setelah Roberto Firmino mencetak gol ketujuh untuk tuan rumah.
Gol itu terjadi menyusul enam gol dari Cody Gakpo, Darwin Nunez, dan Mohamed Salah, masing-masing mencetak dua gol. Firmino yang masuk sebagai pemain pengganti menambah keunggulan timnya sehingga laga berakhir dengan skor 7-0.
Fans itu masuk ke lapangan saat Firmino dan rekan-rekannya sedang berselebrasi merayakan gol ketujuh mereka di laga Liverpool vs Manchester United. Dia tiba-tiba berlari ke arah kerumunan pemain untuk ikut merayakannya.
Saat fans itu sudah mendekat, dia terpeleset dan menabrak Andy Robertson. Bek asal Skotlandia itu tampak meringis kesakitan. Terlihat pula Curtis Jones yang terkena dampak dari insiden tersebut.
Pelatih Liverpool, Jurgen Klopp, terlihat kesal dengan kejadian itu. Dia terlihat meneriaki fans itu saat dia digiring keluar lapangan.
Fans Liverpool yang masuk ke lapangan itu ternyata remaja berusia 16 tahun asal Winsford. "Seorang anak berusia 16 tahun telah ditangkap setelah pertandingan Liverpool vs Manchester United di Anfield," bunyi keterangan resmi Kepolisian Merseyside.
Anak laki-laki itu diduga melakukan pelanggaran karena melewati pagar pembatas lapangan tanpa izin. Saat ini pihak kepolisian sedang berkoordinasi dengan klub terkait insiden tersebut.
Pihak Liverpool sebelumnya juga telah merilis pernyataan resmi tentang insiden suporter yang masuk ke lapangan. Klub sangat mengecam aksi tersebut meski tujuannya untuk ikut merayakan kemenangan The Reds.
Klub melakukan investigasi terhadap kejadian itu. Jika terbukti bersalah, fans tersebut akan dilarang datang ke Anfield, termasuk semua stadion di Liga Inggris seumur hidup.
"Tidak ada alasan untuk dapat menerima perilaku yang berbahaya ini. Keselamatan dan keamanan pemain, kolega, dan suporter adalah yang terpenting," demikian keterangan Liverpool yang disampaikan lewat laman resminya.
