Jusuf Kalla: Kehadiran Timnas Israel di Piala Dunia U-20 Bisa Jadi Momentum Indonesia Bantu Palestina

Selasa, 28 Maret 2023 11:22 WIB

Mantan Wapres Jusuf Kalla saat melakukan wawancara khusus dengan Tempo di kediamannya yang berada di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa, 2 Februari 2023. TEMPO/M Julnis Firmansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) Pusat Jusuf Kalla menilai positif kehadiran timnas Israel di Piala Dunia U-20 2023. Menurut dia, kehadiran timnas Israel justru bisa menjadi momentum bagi Indonesia untuk membantu Palestina secara aktif memperjuangkan hak-haknya.

Kalla menilai salah satu cara untuk memperjuangkan dan memulihkan hak bangsa Palestina adalah melalui dialog perdamaian. "Kalau Indonesia menerima kehadiran Israel dalam keikutsertaannya di Piala Dunia U-20 2023, justru menunjukkan peran aktif Indonesia dalam memperjuangkan hak-hak bangsa Palestina," ujar dia di sela-sela kunjungan ke Phnom Penh, Kamboja, pada Senin, 27 Maret 2023.

Timnas Israel mendapat penolakan sejumlah pihak untuk bermain di Piala Dunia U-20 2023 Indonesia. Salah satunya datang dari Gubernur Bali I Wayan Koster yang sudah mengirimkan surat resmi ke Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Selain itu, penolakan juga dilakukan oleh sejumlah partai politik dan anggota organisasi masyarakat.

FIFA kemudian merespons penolakan tersebut dengan membatalkan agenda pengundian atau drawing Piala Dunia U-20 2023 yang seharusnya digelar di Bali pada 31 Maret 2023. Anggota Komite Eksekutif PSSI Arya Sinulingga mengonfirmasi pembatalan dalam sesi konferensi pers di GBK Arena, Minggu, 26 Maret 2023.

Kalla, di tengah agenda buka puasa bersama dengan Perdana Menteri Kamboja Hun Sen dan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim, menjelaskan bahwa konflik Israel dan Palestina sudah berlangsung selama 70 tahun. Sejumlah negara membantu Palestina seperti Mesir, Suriah, dan Yordania. Ketiga negara tersebut turut ikut serta dalam perang besar yang terjadi pada 1948, 1967, dan 1973.

Advertising
Advertising

Namun, Kalla menilai perang saat ini bukan lagi cara untuk menuju jalan perdamaian. Mantan Wakil Presiden Indonesia itu menilai harus ada yang menjadi penengah antara kedua negara dalam sebuah dialog perdamaian.

"Bila Indonesia ingin membantu kepentingan rakyat Palestina, maka posisi yang harus diperkuat adalah mengenal kedua belah pihak agar dapat mendorong mereka maju ke meja perundingan yang adil. Melalui ajang Piala Dunia U-20 dengan mengikutsertakan Israel justru dapat membangun upaya perdamaian yang tentunya dapat memperjuangkan kepentingan rakyat Palestina," kata Kalla.

Piala Dunia U-20 2023 rencananya akan berlangsung mulai 20 Mei - 11 Juni 2023 di Jakarta, Bandung, Solo, Palembang, Surabaya, dan Bali. Namun dengan pembatalan drawing, kini penyelenggaraannya pun di ambang ketidakpastian.

Massa aksi yang tergabung dalam PA 212 membawa poster saat menggelar aksi di kawasan Patung Kuda, Jakarta, Senin, 20 Maret 2023. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

Pilihan Editor: Drawing Piala Dunia U-20 Sudah Dibatalkan, FIFA Tetap Cek Kesiapan Stadion Kapten I Wayan Dipta Bali

Berita terkait

Reaksi Dunia atas Pengusiran Warga Palestina dari Rafah oleh Israel

4 jam lalu

Reaksi Dunia atas Pengusiran Warga Palestina dari Rafah oleh Israel

Israel telah meminta warga Palestina untuk mengosongkan bagian-bagian kota Rafahit di Gaza untuk persiapan serangan terhdap Hamas.

Baca Selengkapnya

Pelapor Khusus PBB: Serangan Darat Israel ke Rafah akan Memicu Pembantaian Massal

5 jam lalu

Pelapor Khusus PBB: Serangan Darat Israel ke Rafah akan Memicu Pembantaian Massal

Pelapor Khusus PBB untuk Palestina Francesca Albanese menyerukan gencatan senjata di Gaza dan menghentikan rencana serangan ke Rafah

Baca Selengkapnya

Israel Usir Warga Palestina dari Rafah, Belgia: Invasi akan Berujung pada Pembantaian

6 jam lalu

Israel Usir Warga Palestina dari Rafah, Belgia: Invasi akan Berujung pada Pembantaian

Brussels sedang berupaya menerapkan sanksi lebih lanjut terhadap Israel, kata wakil perdana menteri Belgia

Baca Selengkapnya

Netanyahu Dipaksa Mundur oleh Demonstran Israel dalam Upacara Peringatan Holocaust

6 jam lalu

Netanyahu Dipaksa Mundur oleh Demonstran Israel dalam Upacara Peringatan Holocaust

Seorang pria mendesak Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu untuk mundur dalam upacara Hari Peringatan Holocaust

Baca Selengkapnya

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!

7 jam lalu

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!

Pejabat senior Hamas, kelompok pejuang Palestina yang menguasai Gaza, mengatakan perintah evakuasi Israel bagi warga Rafah adalah "eskalasi berbahaya

Baca Selengkapnya

Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

7 jam lalu

Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

Amerika Serikat sempat menunda pengiriman amunisi senjata ke Israel pekan lalu hingga membuat para pejabat Israel khawatir

Baca Selengkapnya

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Siap Lancarkan Serangan Darat

8 jam lalu

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Siap Lancarkan Serangan Darat

Tentara Israel pada Senin 6 Mei 2024 mengusir ratusan ribu warga Palestina di Kota Rafah, selatan Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Benjamin Netanyahu: Kami Akan Lanjutkan Pertempuran

9 jam lalu

Benjamin Netanyahu: Kami Akan Lanjutkan Pertempuran

Bagi Benjamin Netanyahu, memenuhi tuntutan Hamas sama dengan menyerah. Pihaknya memilih untuk melanjutkan pertempuran

Baca Selengkapnya

Hamas Minta Bantuan Jusuf Kalla untuk Mediasi dengan Israel

10 jam lalu

Hamas Minta Bantuan Jusuf Kalla untuk Mediasi dengan Israel

Hamas meminta bantuan dari Jusuf Kalla agar menjadi mediator guna mengakhiri perang dengan Israel.

Baca Selengkapnya

Pembungkaman Al Jazeera oleh Israel: Pembunuhan Jurnalis hingga Penutupan Kantor

10 jam lalu

Pembungkaman Al Jazeera oleh Israel: Pembunuhan Jurnalis hingga Penutupan Kantor

Setelah berkali-kali diancam akan ditutup, Al Jazeera akhirnya benar-benar ditutup di Israel dengan alasan menyebarkan hasutan.

Baca Selengkapnya