Cerita Pilu Keluarga Penyintas Tragedi Kanjuruhan Berjanji Tak Menonton Sepak Bola

Minggu, 1 Oktober 2023 11:10 WIB

Devi Athok Yulifitri (duduk menggunakan kupluk hitam), mengenakan kaus dengan foto dua putrinya yang menjadi korban Tragedi Kanjuruhan. Devi ikut hadir dalam proses ekshumasi makam kedua putrinnya di Tempat Pemakaman Umum Dusun Patuk, Desa Sukolilo, Wajak, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu, 5 November 2022. TEMPO/EKO WIDIANTO

TEMPO.CO, Malang - Salah seorang keluarga penyintas Tragedi Kajuruhan, Devi Athok Yulfitri, 44 tahun, trauma dan berjanji tidak akan menonton sepak bola. Ia kehilangan keluarga yang dicintai, dua putri dan mantan istri pada 1 Oktober 2022. Ketiganya Natasya Devi Ramadhani, 16 tahun, Naila Debi Anggraini, 13 tahun dan Gebi Asta Putri Purwoko, 37 tahun, meninggal dengan kondisi wajah membiru dan mulut mengeluarkan busa.

“Saya sejak kejadian ini tidak akan menonton sepak bola sampai mati. Trauma, tidak akan nonton tarkam maupun piala dunia.,” kata Devi, Jumat, 22 September 2023. Percuma, katanya, tak ada jaminan keamanan dan keselamatan. Sedangkan penonton membeli tiket dengan harga mahal. Pertandingan yang seharusnya menjadi hiburan, berubah menjadi tragedi kemanusiaan.

Devi Athok kerap mengajak Natasya menonton tertandingan klub Arema sejak anaknya masih bayi pada 2007, bahkan ikut tur pertandingan di sejumlah kota. Namun, sejak terjadi dualisme Devi Athok berhenti menonton Arema. “Saya berdosa, menanamkan fanatisme buta,” katanya. Sudah cukup, kata dia, tidak perlu menonton sepak bola.

Awalnya, Devi Athok juga bakal menemani kedua putrinya menonton laga Arema FC vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan yang berakhir dengan tragedi itu. Namun, dalam perjalanan pulang dari Situbondo terjadi kemacetan hingga tak bisa menemani menonton. “Saya wanti-wanti menonton di gate 4. Jangan di gate 11-13, sering terjadi gesekan,” tuturnya.

Devi Athok menunjukkan foto kedua putrinya semasa menonton pertandingan sepak bola di stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang. Tempo / Eko Widianto

Namun, ternyata mereka menonton di gate 13. Devi hanya menonton pertandingan melalui siaran langsung pertandingan Arema FC lawan Persebaya di televisi melalui gawai. Saat memasuki Arjosari, Kota Malang, ia melihat di media sosial terjadi kerusuhan usai laga tersebut. Temannya, sesama suporter, Iwan (Nawi) Junaedi meninggal. Kemudian berturut-turut sejumlah suporter Arema FC menulis “ada gas air mata”. "Padahal saat siaran langsung tidak ada apa-apa. Dikabari ada chaos,” katanya.

Seorang temannya mengabari jika Natasya meninggal. Jenazah di RS Wava Husada. Devi langsung memacu kendaraan ke rumah sakit. Ia menemukan Natasya terbujur kaku, tak bernyawa. “Saya peluk, saya lihat jenazah. Wajah menghitam seperti terbakar. Mulut berbusa,” katanya.

Advertising
Advertising

Lantas ia menelepon Naila, namun tak ada respons. Naila ditemukan teman-teman Devi Athok dalam kondisi tak bernyawa di stadion Kanjuruhan. Kondisi jenazah, katanya, tak ada luka. “Hati hancur, saya pingsan. Di sebelah Natasya, mamanya. Ditidurkan berbaris,” katanya.

Sejak kecil, Devi Athok menuturkan, Natasya bercita-cita menjadi polisi. Ia menyiapkan dana untuk masa depan buah hatinya yang tengah menempuh pendidikan di SMKN 1 Kota Malang. “Ternyata Tasya meninggal dibunuh polisi. Sangat sangat menyesali,” ucap dia.

Pillihan Editor: Ketua Umum PSSI Erick Thohir: Duka Mendalam Keluarga Korban Tragedi Kanjuruhan Tak Akan Hilang

Berita terkait

AFC Dukung Usulan Palestina untuk Menangguhkan Keanggotaan Israel di FIFA

1 hari lalu

AFC Dukung Usulan Palestina untuk Menangguhkan Keanggotaan Israel di FIFA

AFC memberikan dukungannya terhadap usulan Palestina untuk menangguhkan keanggotaan Israel dari FIFA menyusul konflik yang sedang berlangsung di Gaza.

Baca Selengkapnya

Berita Liga 1: Arema FC Selamat dari Degradasi, Tak Mau Buru-buru Tunjuk Pelatih

5 hari lalu

Berita Liga 1: Arema FC Selamat dari Degradasi, Tak Mau Buru-buru Tunjuk Pelatih

Arema FC gonta-ganti pelatih hingga empat kali selama Liga 1 musim 2023-2024, terakhir Widodo Cahyono Putro yang menyelamatkan tim dari degradasi.

Baca Selengkapnya

Usai Piala Asia U-23, Shin Tae-yong Yakin Masa Depan Sepak Bola Indonesia Cerah

7 hari lalu

Usai Piala Asia U-23, Shin Tae-yong Yakin Masa Depan Sepak Bola Indonesia Cerah

Pelatih Timnas Indonesia U-23 Shin Tae-yong (STY) menilai bahwa masa depan sepak bola Tanah Air akan cerah. Skuad sudah mumpuni untuk turnamen besar?

Baca Selengkapnya

Faisal Halim Pesepak bola Malaysia yang Disiram Air Keras Mulai Stabil, Begini Statistiknya saat Bermain

8 hari lalu

Faisal Halim Pesepak bola Malaysia yang Disiram Air Keras Mulai Stabil, Begini Statistiknya saat Bermain

Faisal Halim sempat mendapat hukuman dari Federasi Sepakbola Malaysia sebelum disiram air keras.

Baca Selengkapnya

Persija Jakarta, PSIS Semarang, Selangor, dan Sabah FC Ikuti Turnamen Internasional di Jakarta Mulai 30 Mei

9 hari lalu

Persija Jakarta, PSIS Semarang, Selangor, dan Sabah FC Ikuti Turnamen Internasional di Jakarta Mulai 30 Mei

Persija Jakarta, PSIS Semarang, Selangor, dan Sabah FC akan memainkan turnamen persahabatan internasional di Jakarta, mulai 30 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Kondisi Atlet Sepak Bola Malaysia yang Disiram Air Keras Kini Kritis Tapi Stabil

10 hari lalu

Kondisi Atlet Sepak Bola Malaysia yang Disiram Air Keras Kini Kritis Tapi Stabil

Atlet sepak bola Malaysia yang menjadi korban serangan air keras, Faisal Halim, berada dalam kondisi kritis.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Asia Putri U-17: Timnas Indonesia Putri U-17 Dihajar Filipina 1-6, Claudia Scheunemann Cetak Gol

11 hari lalu

Hasil Piala Asia Putri U-17: Timnas Indonesia Putri U-17 Dihajar Filipina 1-6, Claudia Scheunemann Cetak Gol

Claudia Scheunemann mencetak satu-satunya gol Timnas Indonesia Putri U-17 saat dihajar Filipina di Piala Asia Putri U-17 2024, Senin, 6 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Profil Kim Sang-sik, Pelatih Baru Timnas Vietnam asal Korea Selatan

13 hari lalu

Profil Kim Sang-sik, Pelatih Baru Timnas Vietnam asal Korea Selatan

Timnas Vietnam sudah memiliki pelatih anyar. VFF) mengumumkan penunjukan Kim Sang-sik sebagai pengganti Philippe Troussier.

Baca Selengkapnya

Jadwal Final Piala Asia U-23 2024: Jepang vs Uzbekistan Malam Ini, Timur Kapadze Optimistis Bawa Timnya Juara

15 hari lalu

Jadwal Final Piala Asia U-23 2024: Jepang vs Uzbekistan Malam Ini, Timur Kapadze Optimistis Bawa Timnya Juara

Duel timnas Jepang U-23 vs Uzbekistan U-23 pada final Piala Asia U-23 2024 akan berlangsung Jumat malam ini, mulai 22.30 WIB.

Baca Selengkapnya

Coach Justin: Sepak Bola Indonesia Berkembang Sangat Pesat

16 hari lalu

Coach Justin: Sepak Bola Indonesia Berkembang Sangat Pesat

Justinus Lhaksana alias Coach Justin mengatakan sepak bola Indonesia berkembang sangat pesat.

Baca Selengkapnya