Jadwal Live Final Piala Dunia U-17 2023 Sabtu Malam Ini: Jerman vs Prancis, Simak Previewnya

Reporter

Antara

Editor

Nurdin Saleh

Sabtu, 2 Desember 2023 05:05 WIB

(Ki-ka) Pemain Prancis Mohamed-Amine Bouchenna, pelatih Prancis Jean Luc Vannuchi, pelatih Jerman Christian Wueck, pemain Jerman Noah Darvich dalam sesi jumpa pers final Piala Dunia U-17 2023 di Stadion Manahan, Solo, Jumat, 1 Desember 2023. TEMPO/Randy

TEMPO.CO, Jakarta - Piala Dunia U-17 2023 memasuki partai puncak. Timnas Jerman dan Prancis akan bertemu untuk berebut gelar juara dalam pertandingan final di Stadion Manahan Solo, Sabtu, 2 Desember 2023.

Pertandingan Jerman vs Prancis nanti akan berlangsung 19.00 WIB dengan disiarkan Indosiar dan SCTV. Live streaming-nya juga bisa disaksikan lewat layanan Vidio.

Laga ini akan menjadi ulangan partai final Euro U-17 2023. Kalah itu Prancis kalah 4-5 dari Jerman dalam adu penalti setelah Fode Sylla dan Saimon Bouabre yang menjadi dua penendang penalti Prancis gagal menunaikan tugasnya.

Final Euro U-17 itu dimenangkan Jerman walaupun Prancis menjadi tim yang lebih baik dalam pertandingan tersebut.

Prancis menjadi tim yang lebih menyerang dan menguasai lalu lintas bola sampai proporsi 64 persen. Prancis juga menciptakan 18 peluang gol, tiga kali lebih banyak dari yang diciptakan Jerman.

Pelatih Jean-Luc Vannuchi telah menarik pelajaran dari kekalahan itu. "Saya punya skuad yang istimewa. Saya punya staf yang juga istimewa. Ketika mereka mendengarkan dan menerapkan yang kami putuskan, itu berhasil," kata Vannuchi dalam laman Piala Dunia U-17 2023.

Advertising
Advertising

Pasti ada aroma emosi dalam final sesama Eropa kedua setelah Inggris melawan Spanyol pada 2017 itu, selain ambisi membuktikan siapa di antara kedua tim yang lebih unggul dan lebih baik.

Ketika bertemu tim asuhan Christian Wueck di Stadion Hidegkuti Nandor, Budapest, Hungaria, pada 2 Juni 2023 itu, Vannuchi memasang formasi 4-3-3 yang sekali dia gunakan pada Piala Dunia U-17 2023 saat melawan Uzbekistan dalam perempatfinal.

Sebaliknya, Wueck memasang formasi yang setia dia pertahanan selama Indonesia 2023 ini, 4-2-3-1. Formasi ini pula yang efektif menangkal gempuran Prancis dalam final Euro U-17 tahun ini.

Formasi bisa menentukan hasil pertandingan, tapi menyeleksi pemain dan mempelajari lawan adalah faktor tak kalah penting yang menentukan akhir lagi pamungkas dalam turnamen FIFA pertama yang diadakan di Indonesia itu.

Di antara pemain Jerman yang wajib diwaspadai ekstra oleh Prancis adalah Max Moerstedt, yang menjadi pemain Jerman paling berbahaya saat melawan Argentina pada semifinal.

Prancis juga mesti lebih memperhatikan playmaker Noah Darvich, gelandang Bayern Muenchen Kurt Rueger, dan Paris Brunner yang menciptakan dua gol ke gawang Argentina.

Sebaliknya, Jerman jangan sampai lengah dalam mencermati Tidiam Gomis yang sewaktu melawan Mali menjadi pemain Prancis yang paling sering melancarkan tekanan dan terobosan ke daerah pertahanan lawan.

Prancis juga memiliki Ismail Bouneb yang piawai memasok bola kepada eksekutor gol, selain juga bisa menjadi finisher yang andal. Juga, Nolan Ferro yang lincah dan cepat.

Sedangkan lini depan Jerman harus kreatif mengakali Bastien Meupiyou. Bek tengah tinggi besar ini sulit dilewati lawan, dan piawai dalam tekel serta mencegat bola, selain kerap merancang serangan jauh dari dalam daerah pertahanan Prancis.

Selanjutnya: Sama-sama tak terkalahkan
<!--more-->

Sama-sama tak terkalahkan

Jika berkaca dari laga-laga Piala Dunia U-17 2023, baik Jean-Luc Vannuchi maupun Christian Wueck mungkin akan memasang lagi lima gelandang, dalam formasi 4-2-3-1.

Prancis mungkin akan tergoda memasang pola 4-1-4-1, tapi formasi ini sering digunakan saat menghadapi tim agresif seperti Mali. Dan Jerman bukan tim sejenis Mali.

Formasi lima gelandang itu sendiri telah membuat kedua tim tak terkalahkan selama Piala Dunia U-17 Indonesia 2023. Prancis bahkan hanya kebobolan satu kali saat melawan Mali.

Khusus bagi Jerman, formasi itu juga membuat mereka tak saja tangguh di belakang, namun juga produktif di depan.

Sampai semifinal melawan Argentina tiga hari lalu, Jerman sudah mencetak 16 gol dan kemasukan 7 gol, di luar adu penalti, sedangkan Prancis memasukkan 10 gol dan kemasukan 1 gol.

Christian Wueck tak akan banyak mengubah starting-eleven Jerman seperti saat mengalahkan Argentina.

Konstantin Heide yang dua kali mementahkan tendangan pemain Argentina dalam adu penalti pada semifinal lalu, bisa menggantikan kiper reguler Max Schmitt yang sekali menggagalkan Prancis saat adu penalti dalam final Euro 2023.

Pilihan antara Heide dan Schmitt yang tak bisa turun saat semifinal karena cedera, mungkin bagian paling memusingkan Wueck.

Namun, David Odogu dan Finn Jeltsch tak tergantikan sebagai duo palang pintu. Mereka akan bek kiri Maximilian Hennig dan bek kanan Eric Da Silva Moreira di kedua sayap pertahanan Jerman.

Winners Osawe dan Fayssal Harchaoui yang bermain penuh saat melawan Argentina, kemungkinan tetap menjadi starter di lapangan tengah sebagai poros ganda permainan.

Kapten Noah Darvich kembali menjadi penyerang kedua di belakang Max Moestedt atau Kurt Rueger di ujung serangan Jerman. Dia akan digandeng Paris Brunner di sayap kiri serangan dan Bilal Yalcinkaya atau Charles Herrmann di kanan.

Prancis juga mungkin tak akan banyak mengubah susunan sebelas pemain pertamanya dari tim yang mengalahkan Mali dalam semifinal.

Paul Argney akan tetap berada di bawah mistar gawang Prancis dan dilindungi oleh dua bek tengah tangguh, Bastien Meupiyou dan kapten Joachim Kayi Sanda.

Sayap pertahanan Prancis akan kembali ditutup bek kiri Aymen Sadi dan Yvann Titi yang mencetak satu dari dua gol Prancis ke gawang Mali dalam semifinal.

Mathias Amogou yang menjadi poros tunggal kala melawan Mali, bisa berduet kembali dengan Saimon Bouabre, sebagai poros ganda.

Sedangkan Tidiane Diallo dan Tidian Gomis akan mengapit Ismail Bouneb yang akan berperan sebagai striker kedua di belakang Mathis Lambourde atau Joan Tincres.

Selanjutnya: Prancis Bisa Pegang Kendali
<!--more-->


Prancis Bisa Pegang Kendali

Prancis mungkin akan menjadi tim yang lebih menekan dalam final Indonesia 2023 itu.

Bukan saja karena Prancis akan mendekati pertandingan ini dengan pola yang ofensif seperti pada Euro 2023, tapi juga oleh kemungkinan bertahan rapatnya Jerman yang biasanya mereka lakukan saat menghadapi tim-tim agresif.

Jerman dipaksa mengambil pendekatan ini ketika menang 3-2 atas Amerika Serikat dalam pertandingan 16 besar, lalu ketika menaklukkan Spanyol 1-0 dalam perempatfinal, dan terakhir saat dipaksa melalui adu penalti oleh Argentina sebelum meraih tiket ke final turnamen ini.

Tetapi tiga pertandingan itu juga yang membuat skuad Jerman semakin percaya kepada kemampuan meredam dan mementahkan tekanan tinggi lawan yang sangat mungkin diterapkan pula oleh Prancis.

"Kami memiliki ketenangan dan kepercayaan tinggi kepada rekan-rekan satu tim sehingga kami selalu yakin pasti menang," kata bek kanan Eric da Silva Moreira.

Jika Jerman yang memenangkan laga ini, maka selain sukses menyandingkan trofi Euro U-17, Jerman juga menjadi tim Eropa kelima yang menjuarai Piala Dunia U-17 setelah Uni Soviet pada 1987, Prancis pada 2001, Swiss pada 2009, dan Inggris pada 2017.

Sebaliknya, jika Prancis yang menang, maka mereka menjadi negara Eropa pertama yang lebih dari satu kali menjuarai Piala Dunia U-17.

Jika pertandingan ini mesti dilanjutkan dengan adu penalti seperti final Euro U-17 2023 enam bulan silam, maka akan menjadi final berakhir adu penalti pertama sejak Nigeria menaklukkan Spanyol dalam final Piala Dunia U-17 2007.

Baik Prancis maupun Jerman sukses melewati adu penalti dalam turnamen ini, masing-masing melawan Senegal dan Argentina.

Pilihan Editor: Kata Pelatih Prancis dan Jerman Jelang Final Piala Dunia U-17 2023

Berita terkait

Profil Marco Reus yang akan Hengkang dari Borussia Dortmund

5 hari lalu

Profil Marco Reus yang akan Hengkang dari Borussia Dortmund

Borussia Dortmund mengumumkan, Marco Reus akan meninggalkan klub akhir musim ini dan berstatus bebas transfer

Baca Selengkapnya

Profil 4 Kiper Keturunan yang Dibidik Masuk Timnas Indonesia

17 hari lalu

Profil 4 Kiper Keturunan yang Dibidik Masuk Timnas Indonesia

Siapa saja kiper keturunan yang dibidik jadi pemain Timnas Indonesia?

Baca Selengkapnya

Timnas Jerman Perpanjang Kontrak Julian Nagelsmann hingga 2026, Berimplikasi ke Liverpool dan Bayern Munchen

20 hari lalu

Timnas Jerman Perpanjang Kontrak Julian Nagelsmann hingga 2026, Berimplikasi ke Liverpool dan Bayern Munchen

Timnas Jerman resmi memperpanjang kontrak pelatih Julian Nagelsmann sampai 2026. Ada dua implikasi penting.

Baca Selengkapnya

Tercatat 500 Penampilan Bersama Borussia Dortmund, Ini Profil Mats Hummels

21 hari lalu

Tercatat 500 Penampilan Bersama Borussia Dortmund, Ini Profil Mats Hummels

Mats Hummels kini tercatat sebagai pemain kedua dengan penampilan terbanyak bersama Borussia Dortmund

Baca Selengkapnya

Pimpin Timnas Prancis di Olimpiade 2024 Paris, Thiery Henry Targetkan Medali Emas

27 hari lalu

Pimpin Timnas Prancis di Olimpiade 2024 Paris, Thiery Henry Targetkan Medali Emas

Pelatih Timnas Prancis, Thiery Henry, menargetkan medali emas sepak bola Olimpiade 2024 Paris.

Baca Selengkapnya

Jersey Timnas Jerman Dianggap Punya Nomor Punggung Mirip Simbol Nazi, Ini Respons Asosiasi Sepak Bola Negara Itu

38 hari lalu

Jersey Timnas Jerman Dianggap Punya Nomor Punggung Mirip Simbol Nazi, Ini Respons Asosiasi Sepak Bola Negara Itu

Timnas Jerman tengah mendapat sorotan. Jersey baru mereka memiliki salah satu nomor punggung yang disebut-sebut menyerupai simbol Nazi.

Baca Selengkapnya

Mengenal Mahamadou Diawara, Pesepak Bola Prancis yang Memilih Hengkang dari Timnas U-19

45 hari lalu

Mengenal Mahamadou Diawara, Pesepak Bola Prancis yang Memilih Hengkang dari Timnas U-19

Mahamadou Diawara meninggalkan timnas U-19 Prancis, karena ia tidak diperbolehkan berpuasa selama latihan

Baca Selengkapnya

Dilarang Berpuasa Saat Latihan, Mahamadou Diawara Pilih Tinggalkan Timnas Prancis U-19

46 hari lalu

Dilarang Berpuasa Saat Latihan, Mahamadou Diawara Pilih Tinggalkan Timnas Prancis U-19

Mahamadou Diawara, bintang muda Prancis beragama islam, memilih meninggalkan Timnas U-19 karena tidak diperbolehkan menjalankan ibadah puasa.

Baca Selengkapnya

Hasil Laga Persahabatan: Timnas Jerman Kalahakan Prancis 2-0, Florian Wirtz Cetak Gol Tercepat dalam Sejarah Tim Panser

47 hari lalu

Hasil Laga Persahabatan: Timnas Jerman Kalahakan Prancis 2-0, Florian Wirtz Cetak Gol Tercepat dalam Sejarah Tim Panser

Timnas Jerman berhasil mengalahkan Prancis dengan skor 2-0 dalam laga persahabatan.

Baca Selengkapnya

Timnas Jerman Beralih Sponsor dari Adidas ke Nike, Dikritik Menteri Ekonomi Kurang Patriotik

47 hari lalu

Timnas Jerman Beralih Sponsor dari Adidas ke Nike, Dikritik Menteri Ekonomi Kurang Patriotik

Keputusan DFB untuk meninggalkan Adidas dan beralih menggunakan Nike untuk Timnas Jerman memicu kritik dari pemerintah setempat.

Baca Selengkapnya