TEMPO.CO, Jakarta - Liverpool membuat Sparta Praha babak belur dalam laga leg kedua babak 16 besar Liga Europa di Anfield Stadium, Jumat, 15 Maret 2024. The Reds menang 6-1 atas tim asuhan Brian Priske dan menggenapkan agregatnya menjadi 11-2.

Kemenangan telak Liverpool sudah seharusnya membuat Manchester United, tim yang akan dihadapi pada akhir pekan ini, tepatnya Minggu, 17 Maret, dalam lanjutan babak perempat final Piala FA ketakutan. Mengapa demikian?

Sparta Praha jelas berada di luar kemampuannya saat menghadapi Liverpool di Anfield. Tim asuhan Jurgen Klopp memanfaatkan situasi tersebut dengan kemampuan mereka. Ada nuansa penghancuran 7-1 atas Manchester United di Anfield musim lalu dalam laga tersebut. Kala itu, anak asuh Erik ten Hag juga terlihat berada di luar kemampuannya.

Kekalahan telak Sparta Praha tak lepas dari berbagai kesalahan yang dilakukan sendiri oleh para pemainnya. Mereka membuat umpan yang buruk di area belakang dan pengawalan yang tidak tepat sehingga memberikan ruang bagi para pemain Liverpool untuk berkreasi.

Pelatih Brian Priske mengakui Sparta Praha kerap melakukan kesalahan individu yang dimanfaatkan dengan klinis oleh Liverpool. "Mereka menunjukkan kualitas yang murni mereka miliki. Kami kecewa dengan kesalahan pribadi yang kami buat baik dalam laga pertama maupun di sini dalam 20 menit pertama," ucap Brian dikutip dari Liverpool Echo.

"Kami belum pernah menghadapi tim seperti ini. Liverpool merupakan tim yang levelnya Liga Champions dan mereka seharusnya berada di Liga Champions," kata dia menambahkan.

Situasi tersebut yang harus membuat Manchester United khawatir menjelang pertarungan kedua tim. Mereka tidak bisa membuat kesalahan-kesalahan seperti itu yang kerap dilakukan pada laga-laga sebelumnya di kandang sendiri. Seperti pada laga kontra Fulham akhir Februari lalu, misalnya. Kala itu, Setan Merah kecolongan gol menit akhir yang membuat mereka kalah 1-2.

Hasil imbang 0-0 dalam pertemuan Liverpool dan Manchester United di Anfield pada paruh pertama kompetisi Desember 2023 memang menunjukkan kecerdasan pelatih Erik ten Hag. Ia menerapkan garis pertahanan rendah dan menumpuk pemain di belakang. Namun, di sisi lain, lini depan The Reds kala itu juga tidak setajam sekarang yang dalam tiga pertandingan terakhir sudah mencetak 12 gol.

Manchester United tidak boleh membuat kecerobohan-kecerobohan seperti pertandingan melawan tim lain sebelumnya. Sebab, jika Liverpool mampu menemukan celah pada laga nanti, maka babak terbaru dari rivalitas ini bisa menjadi mimpi buruk bagi Marcus Rashford dan kawan-kawan.

SKY SPORTS

Pilihan Editor: Jurgen Klopp Tebar Ancaman Jelang Laga Manchester United vs Liverpool, Sebut Mohamed Salah Bakal Terus Cetak Gol