Pep Guardiola dan Jose Mourinho. REUTERS/Sergio Perez
TEMPO.CO, Barcelona - Dalam tiga tahun terakhir Barcelona selalu mendominasi La Liga. Terbukti dengan raihan gelar juara beruntun yang diperolehnya. Namun musim ini berbeda. Kubu Catalan kini berjarak tujuh angka dari pemuncak klasemen sementara, Real Madrid. Pep Guardiola selaku arsitek Barcelona justru tidak panik dengan situasi itu. Malah dia merasa tertantang.
Bagi Guardiola ini adalah sebuah tantangan baru baginya sebagai pelatih Barcelona dalam mempertahankan hegemoni klubnya di ranah Spanyol. “Apa yang harus kami lakukan adalah mencoba memperpanjang yang telah dilakukan para pemain. Itu adalah tantangan yang dibebankan pada saya sendiri. Ini tantangan yang menarik. Ini berarti bagi profesi saya,” kata Guardiola di situs resmi klub.
Banyak pihak yang mulai meragukan kemampuan Barcelona dalam mempertahankan gelar juaranya itu. Selain jarak tujuh angka yang terbilang lebar, performa Barcelona juga tidak meyakinkan dalam beberapa pertandingan terakhirnya. Blaugrana—julukan Barcelona—tak mampu meraih kemenangan di dua partai terakhirnya.
Toh faktor tersebut nyatanya tidak membuat Guardiola pesimistis pada kesempatan timnya. “Saya yakin kami bisa melakukannya sekali lagi. Kami masih punya 18 pertandingan lagi, bukan lima. Banyak orang percaya kami sudah kehilangan gelar La Liga, tapi mereka tidak meyakinkan saya,” ujar pelatih berusia 41 tahun itu.
Karena itu Guardiola mengingatkan anak buahnya untuk tampil lebih baik lagi pada laga-laga berikutnya. “Buat saya percaya bahwa kami bisa meraih kemenangan lagi. Dan jika tidak bisa, kami harus memberikan selamat kepada pihak lawan,” ujar dia.
