Kongres KPSI Bukan untuk Lengserkan Djohar  

Reporter

Editor

Selasa, 13 Maret 2012 19:07 WIB

TEMPO/Amston Probel

TEMPO.CO, Yogyakarta – Dwi Irianto, salah seorang perintis terbentuknya Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI), buka suara menyikapi karut-marut dualisme PSSI. Pria yang juga Sekretaris Umum Pengprov PSSI DI Yogyakarta itu menuturkan orang-orang yang kini berada di KPSI dahulu sangat percaya kepada Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husin.

Dwi mengatakan, dalam kongres luar biasa PSSI di Solo, pihaknya sudah menerima setulus hati Djohar atau kubu George Toisutta sebagai kelompok 78 bisa terpilih agar ada perubahan dalam PSSI. “Tapi kemudian kok dia malah menyerang kelompok yang mendukungnya dengan membekukan 28 pengprov PSSI,” kata Dwi kepada Tempo, Selasa 13 Maret 2012.

Kekecewaan Dwi, yang akrab disapa Mbah Putih, kepada langkah Djohar itu pun lantas mendorongnya untuk membentuk Forum Pengprov PSSI (FPP). FPP terdiri dari 28 pengprov PSSI se-Indonesia yang dibekukan oleh Djohar. Dwi pun dipilih sebagai ketua dan kemudian bersama-sama menggulirkan KPSI sebagai tandingan PSSI.

KPSI sendiri, kata Dwi, menggelar kongres di Jakarta 18 Maret mendatang. Acara itu bersamaan dengan kongres tahunan PSSI di Palangkarya, Kalimantan Tengah. Namun kongres KPSI dilakukan bukan untuk melengserkan Djohar.

“Tak ada niatan pribadi untuk melengserkan Djohar dari tampuk pimpinan tertinggi PSSI. Tapi untuk meluruskan jalan amburadul yang dibuatnya karena rekonsiliasi diabaikan terus,” ujarnya.

Di mata Dwi, Djohar memiliki "kehebatan" yang akhirnya malah membuat sistem pesepakbolaan Indonesia kian kacau. “Kehebatannya, dia tidak pernah merasa perlu mendengarkan masukan orang-orang yang dirasa jadi musuhnya,” kata Dwi.

Pembekuan 28 organisasi Pengprov PSSI yang dilakukan Djohar justru menunjukkan bukti kuat lemahnya kabinet Djohar. “Kalau mau membekukan atau pecat kan orangnya, bukan organisasinya lantas menunjuk caretaker,“ ujarnya.

Tak hanya kubu Indonesia Super League (ISL) dan KPSI yang prihatin dengan karut-marut dunia sepak bola Indonesia yang kini hanya mengakui Indonesian Premier League (IPL) sebagai kompetisi legal dari PSSI.

Klub IPL yang ada di DI Yogyakarta, Persiba Bantul, pun turut prihatin dengan konflik tiada berujung yang menghantam PSSI pusat dan timnas saat ini.

Sekretaris Persiba Bantul Wikan Werdho Kisworo menuturkan saat kongres dulu pihaknya sangat menaruh harapan adanya pergantian membuat dunia sepak bola Indonesia kian jauh dari polemik. “Tapi kok malah semakin kencang gontok-gontokannya,” katanya.

PRIBADI WICAKSONO

Berita terkait

Merugi Bersama Pembatalan Piala Dunia U-20 di Indonesia

7 April 2023

Merugi Bersama Pembatalan Piala Dunia U-20 di Indonesia

Berbagai sektor kehilangan peluang meraup cuan karena batalnya Piala Dunia U-20 di Indonesia. Potensi uang yang hilang diperkirakan Rp 150 triliun.

Baca Selengkapnya

Berdirinya PSSI Bermula Semangat Menentang Kolonial Belanda

17 Februari 2023

Berdirinya PSSI Bermula Semangat Menentang Kolonial Belanda

PSSI terbentuk di Yogyakarta pada 19 April 1930

Baca Selengkapnya

Ketum PSSI Iwan Bule Menjawab Soal Desakan Mundur dalam Tragedi Kanjuruhan

14 Oktober 2022

Ketum PSSI Iwan Bule Menjawab Soal Desakan Mundur dalam Tragedi Kanjuruhan

Jawaban Ketum PSSI Iwan Bule Soal Desakan Mundur, Sanksi FIFA, dan Temuan Soal Tragedi Kanjuruhan

Baca Selengkapnya

Kongres PSSI Digelar Sabtu Ini 29 Mei, Bahas Dua Agenda Utama

29 Mei 2021

Kongres PSSI Digelar Sabtu Ini 29 Mei, Bahas Dua Agenda Utama

Kongres biasa PSSI digelar di salah satu hotel di Jakarta, Sabtu, 29 Mei 2021, mulai pukul 14.00 WIB.

Baca Selengkapnya

HUT ke-91 PSSI dan Karangan Bunga di Patung Soeratin Sosrosugondo

19 April 2021

HUT ke-91 PSSI dan Karangan Bunga di Patung Soeratin Sosrosugondo

PSSI menghormati sejarah perjalanan perkembangan federasi persepakbolaan Indonesia dengan meletakkan karangan bunga di patung Soeratin.

Baca Selengkapnya

Begini Jejak kontroversial Nurdin Halid di Kancah Sepak Bola Nasional

11 Februari 2021

Begini Jejak kontroversial Nurdin Halid di Kancah Sepak Bola Nasional

Nurdin Halid mendapat gelar Doctor Honoris Causa Unnes. Begini jejaknya yang kontroversial di sepak bola nasional.

Baca Selengkapnya

PSSI Gelar Rapat Exco Rabu, Putuskan Nasib Kompetisi Liga 1 dan Liga 2

19 Januari 2021

PSSI Gelar Rapat Exco Rabu, Putuskan Nasib Kompetisi Liga 1 dan Liga 2

PSSI akan membahas dua agenda, termasuk nasib kompetisi, dalam rapat Komite Eksekutif (Exco) yang digelar secara virutal pada Rabu.

Baca Selengkapnya

PSSI Akan Gelar Kongres Tahunan Pada 27 Februari 2021

26 Desember 2020

PSSI Akan Gelar Kongres Tahunan Pada 27 Februari 2021

PSSI dijadwalkan akan menggelar kongres tahunan pada 27 Februari 2021 yang akan dilakukan secara virtual.

Baca Selengkapnya

FIFA Datangi PSSI Terkait dengan KLB, Ini Hasilnya

12 April 2019

FIFA Datangi PSSI Terkait dengan KLB, Ini Hasilnya

PSSI berkonsultasi dengan Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) di Jakarta terkait kongres luar biasa (KLB).

Baca Selengkapnya

Andik Sebut Persiapan Timnas Piala AFF 2018 Kurang Panjang

24 November 2018

Andik Sebut Persiapan Timnas Piala AFF 2018 Kurang Panjang

Pemain sayap kawakan, Andik Vermansah, mengatakan persiapan timnas Indonesia untuk Piala AFF 2018 sangat minim sekali.

Baca Selengkapnya