Pelatih Manchester City Roberto Mancini dalam pertandingan Liga Europa melawan Sporting Lisbon di stadion Etihad, Manchester, Inggris, Kamis (15/3). REUTERS/Phil Noble
TEMPO.CO, Manchester - Roberto Mancini mulai khawatir dengan masa depannya sebagai pelatih Manchester City. Mancini menyatakan ia bisa saja didepak dari kursi pelatih City bila tak mampu memberikan satu gelar juara di musim 2011/2012 ini.
“Ketika memilih pekerjaan ini, Anda tahu apa pun dapat terjadi setiap saat,” tutur bekas pelatih Lazio dan Inter Milan itu. “Dalam sepak bola bisa terjadi setiap saat, dan kompetisi ini bisa berubah dalam satu minggu. Hal ini sama dengan masa depan saya.”
Mancini mulai menangani City pada pertengahan musim 2009/2010. Ia ditunjuk untuk menggantikan posisi Mark Hughes yang dicap gagal. Dua setengah tahun membesut Carlos Tevez dan kawan-kawan, ia berhasil menyumbangkan satu gelar juara, Piala FA.
Meraih gelar Piala FA, kata Mancini, bukanlah suatu jaminan untuk mempertahankan posisinya. Ia mengambil contoh ketika melatih Inter Milan. “Saya meninggalkan Inter setelah memenangi tujuh trofi juara dalam empat tahun,” tutur pria kelahiran Ancona, Italia, 47 tahun yang lalu itu.
Namun Mancini tak terlalu memikirkan hal tersebut. “Saya tidak punya masalah dengan itu,” tutur pria yang pernah bermain bagi Bologna, Sampdoria, Lazio, dan Leicester itu. “Karena yang paling terpenting adalah bekerja keras dan meningkatkan performa tim Anda.”
Bila pada musim panas nanti pihak City mengakhiri kontrak kerjanya, Mancini akan tetap berusaha menjalin hubungan baik dengan klub yang bermarkas di Etihad Stadium itu. Pasalnya ia memiliki hubungan yang fantastis dengan presiden klub, Khaldoon Al Mubarak.
“Bila ia memecat saya di akhir musim ini atau di tahun depan, saya akan mengatakan setiap manajer yang bekerja dengan Khaldoon sangat beruntung," katanya. "Karena dia orang yang sangat baik. Ini tidak akan mengubah pendapat saya tentang dia atau klub.”
