Riedl dan Blakblakan Soal Pengaturan Skor Bahrain  

Reporter

Editor

Minggu, 15 April 2012 07:38 WIB

Alfred Riedl. ANTARA/Puspa Perwitasari

TEMPO.CO, Jakarta - Menyelesaikan misi yang belum usai. Itu alasan Alfred Riedl kembali ke Indonesia untuk memenuhi undangan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) versi Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI). Padahal badan sepak bola dunia (FIFA) belum mengakui keberadaan PSSI versi KPSI.

Ditemui oleh Tempo di sebuah hotel di Jakarta, Selasa 10 April 2012 sore lalu, pria kelahiran Wina, Austria, 62 tahun lalu ini menampilkan gaya bicara yang masih sama seperti dua tahun lalu. Tenang, dingin, dan serius. Berikut ini petikan wawancaranya:

Bagaimana Anda bisa kembali ke Indonesia?
Saya meninggalkan Indonesia sekitar musim panas tahun lalu, sekitar akhir Juli. Kemudian saya mendapatkan tawaran dari Laos untuk bergabung dengan tim Laos. Tapi saya hanya menjadi observer, tidak memiliki kuasa apa pun serta kontrak.

Kapan tepatnya Anda menerima tawaran tersebut?
Sekitar sembilan atau sepuluh hari lalu. Pak Iman, Pak Rahim (Soekassah), sempat juga menelepon saya (dalam konferensi pers di kantor PSSI versi KPSI beberapa waktu lalu ia sempat mengutarakan alasan kedatangannya ke Jakarta atas undangan sahabat).

Mengapa Anda mau mengambil pekerjaan ini?
Dulu pekerjaan saya diganggu oleh beberapa orang. Tiba-tiba saya diberhentikan begitu saja.

Jadi Anda ingin menyelesaikan pekerjaan yang dulu belum selesai?
Ya. Kami memulai sesuatu dan berjalan cukup baik pada awalnya. Tapi masalah mulai muncul pada Maret 2010. Pemerintah tidak memberikan dana, padahal kami memiliki banyak rencana, termasuk berlatih di luar negeri. Semuanya sudah terencana, tapi masalah kemudian muncul.

Kemudian digelar pertemuan Solo pada 9 Juli dan segala sesuatunya berakhir untuk saya. Saya adalah orang pertama yang dibuang. Tidak ada yang memberi tahu saya. Pak Iman yang memberi tahu saya bahwa saya bukan lagi pelatih utama. Sangat aneh dan tidak profesional. Tidak ada pemberitahuan dan surat sampai hari ini.

PSSI di bawah kepemimpinan Djohar Arifin Husin bilang Anda membuat kontrak secara personal (dengan Nirwan Bakrie)?
Saya bisa buktikan (bukan kontrak pribadi). Ada stempel resmi federasi dan bermaterai.

Lalu, bagaimana perkembangan di FIFA mengenai aduan pemutusan kontrak Anda?
Saya belum menerima kabar apa pun dari mereka. Saya harus bersabar. Saya meminta mereka untuk cepat menyelesaikan, tapi belum ada jawaban. Saya tidak tahu berapa kasus serupa yang mereka sedang tangani, tapi saya mesti bersabar. Yang penting, saya harus mendapatkan uang saya dari PSSI yang lama atau yang baru. Hal itu normal dan logis.

Siapa pemain nasional yang akan Anda temui?
Beberapa pemain timnas yang saya tahu dan beberapa pemain naturalisasi. Saya rasa tidak penting menyebut nama. Ya, pemain yang dulu saya latih, satu atau dua pemain yang berada di Jakarta. Pertemuan biasa antara mantan pelatih dan pemainnya yang masih aktif bermain serta beberapa pemain naturalisasi baru.

Saya juga akan bertemu dengan beberapa pelatih. Saya akan bertemu dengan Rahmad Darmawan, dan mudah-mudahan dia bisa menjelaskan kepada saya situasi yang terjadi di sini. Hanya pembicaraan antar-pelatih.

Anda tetap berhubungan dengan para pemain Indonesia sejak tidak lagi menjadi pelatih timnas?
Tidak. Saya tidak memiliki alasan untuk itu (berhubungan). Tapi suatu hari saya akan (menghubungi). Saya memiliki nomor mereka dan saya akan menyapa mereka.

Ada kabar yang mengatakan Anda penyebab para pemain melawan pelatih timnas PSSI, Wim Rijsbergen?
Saya rasa Anda tidak tahu sejarahnya. Pada pertandingan pertama melawan Bahrain di Jakarta, Indonesia kalah 2-0. Anda tahu apa yang terjadi pada babak pertama? Ia memaki para pemain saat kedudukan 1-0, dia bilang “Fu** you all! Jika kalian tidak memperbaiki permainan kalian, maka saya akan mengeluarkan Anda semua.”
Di situ ada banyak orang dan banyak saksi. Sekarang saya bertanya, apakah ada pemain yang masih bersedia bermain bagi pelatih yang berkata seperti itu? Itu fakta.
Ketika saya mendengar hal itu, saya berada di Eropa. Pelatih yang menghina pemain seperti ini dalam kualifikasi Piala Dunia, ia harus sesegera mungkin diberhentikan. Dia tidak seharusnya melakukan hal ini. Saya tidak memiliki masalah personal dengan Wim, tapi karena ia menghina mantan pemain saya. Dia seharusnya tidak bersikap seperti ini.

Bagaimana pendapat Anda tentang kekalahan telak 10-0 dari Bahrain lalu?
Kejutan buruk yang luar biasa bagi saya. Hasil yang buruk karena hanya bisa memainkan tim yang lemah. Kita tidak bisa menyalahkan para pemain. Mereka “overloaded”.

Jadi, menurut Anda, pemain yang dipilih bermain melawan Bahrain tidak pantas diturunkan?
Saya rasa mereka tidak cukup kuat. Mereka adalah pemain muda dan tidak berpengalaman. Saya katakan lagi: mereka “overloaded”.

Menurut Anda, berapa tahun lagi timnas Indonesia bisa bermain bagus dan terorganisasi?
Anda harus melihat, sistem pengembangan pemain muda di negara ini seperti apa? Apa yang kita punya di sini? Kalau tidak kita mulai dari sekarang, tidak akan bisa. Kita harus mulai membina dari pemain muda, menemukan pelatih yang bagus untuk mereka. Kalau tidak, ya selamanya tidak akan bisa.

Pada pertandingan final Piala AFF yang lalu, ada isu Anda berperan dalam “jual-beli” pertandingan melawan Malaysia. Apa benar?
Saya tidak akan menjawab rumor. Mereka boleh katakan apa yang ingin mereka katakan, tapi itu hanya kebohongan.

Ada dugaan Anda didepak sebagai pelatih timnas PSSI karena terlibat dalam pengaturan skor?
Ya, mereka memang ahli (memasang muka sinis). Mereka ahli mengatakan apa yang ingin mereka katakan. Saya tidak perlu banyak berkomentar.

Apakah Anda memiliki rencana untuk menemui Djohar Arifin?
Tidak. Untuk apa?

Anda yakin PSSI baru di bawah kepemimpinan La Nyalla Mattalitti akan membawa perubahan yang baik?
Tentunya akan membawa perubahan baik. Tapi kita harus menunggu sampai ada keputusan FIFA.

ANANDA W. TERESIA | ARIE FIRDAUS




Berita terkait
Riedl: Prestasi Pemain Timnas Jeblok
Soal Riedl, Djohar Pilih 'No Comment'
Rahmad Girang Riedl Kembali ke Indonesia
Riedl Bahas Kontrak 'PSSI Bayangan' Jumat Nanti
Riedl: PSSI Versi KPSI Lebih Baik
Riedl Terima Tawaran Kubu 'PSSI Bayangan'
Riedl Menginap di Kempinski
Latih Timnas 'Bayangan' Riedl Duet dengan RD?
Riedl Kembali ke Indonesia


Advertising
Advertising

Berita terkait

PSIS Semarang Resmi Lepas Alfeandra Dewangga ke Timnas U-23 Indonesia untuk Laga Lawan Guinea

2 menit lalu

PSIS Semarang Resmi Lepas Alfeandra Dewangga ke Timnas U-23 Indonesia untuk Laga Lawan Guinea

CEO PSIS Semarang Yoyok Sukawi berharap Alfeandra Dewangga bisa menambah kekuatan Timnas U-23 Indonesia di playoff Olimipadei Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Ketua Umum PSSI Erick Thohir: Generasi Emas Sepak Bola Indonesia Telah Lahir

1 jam lalu

Ketua Umum PSSI Erick Thohir: Generasi Emas Sepak Bola Indonesia Telah Lahir

Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengatakan generasi emas sepak bola Indonesia telah lahir tercermin dari prestasi timnas Indonesia U-23.

Baca Selengkapnya

Jelang Indonesia vs Guinea di Playoff Olimpiade 2024, Ivar Jenner Akui Para Pemain Kelelahan

4 jam lalu

Jelang Indonesia vs Guinea di Playoff Olimpiade 2024, Ivar Jenner Akui Para Pemain Kelelahan

Ivar Jenner menegaskan kemenangan menjadi harga mati yang harus diraih Timnas U-23 pada laga Indonesia vs Guinea pada playoff Olimpiade 2024.

Baca Selengkapnya

Timnas Indonesia U-23 Tiba di Paris, Erick Thohir Ingin Persiapan Hadapi Guinea Lebih Optimal

6 jam lalu

Timnas Indonesia U-23 Tiba di Paris, Erick Thohir Ingin Persiapan Hadapi Guinea Lebih Optimal

Erick Thohir ingin persiapan Timnas Indonesia menghadapi playoff Olimpiade Paris 2024 melawan Guinea, pada 9 Mei mendatang berjalan optimal.

Baca Selengkapnya

3 Masalah Timnas Indonesia U-23 Jelang Lawan Guinea di Playoff Olimpiade Paris 2024

6 jam lalu

3 Masalah Timnas Indonesia U-23 Jelang Lawan Guinea di Playoff Olimpiade Paris 2024

Pengamat sepak bola Mohamad Kusnaeni mengungkapkan tiga masalah Timnas Indonesia U-23 yang harus diperbaiki sebelum melawan Guinea.

Baca Selengkapnya

Timnas Indonesia U-23 Tiba di Paris untuk Laga Playoff Olimpiade Paris 2024 Lawan Guinea

6 jam lalu

Timnas Indonesia U-23 Tiba di Paris untuk Laga Playoff Olimpiade Paris 2024 Lawan Guinea

Timnas Indonesia U-23 telah tiba di ibu kota Prancis, Paris, untuk memainkan pertandingan playoff melawan Guinea.

Baca Selengkapnya

Pemain Timnas Indonesia Jay Idzes Tampil saat Venezia Menang dan Dekati Tiket Promosi ke Serie A Liga Italia

12 jam lalu

Pemain Timnas Indonesia Jay Idzes Tampil saat Venezia Menang dan Dekati Tiket Promosi ke Serie A Liga Italia

Pemain timnas Indonesia Jay Idzes kembali tampil saaat timnya, Venezia, mengalahkan Feralpi Salo 2-1 pada pekan ke-37 Serie B Liga Italia.

Baca Selengkapnya

3 Fakta Penting Laga Timnas U-23 Indonesia vs Guinea di Playoff Olimpiade Paris 2024 pada Kamis 9 Mei

16 jam lalu

3 Fakta Penting Laga Timnas U-23 Indonesia vs Guinea di Playoff Olimpiade Paris 2024 pada Kamis 9 Mei

Simak tiga fakta penting laga timnas U-23 Indonesia vs Guinea di playoff Olimpiade Paris 2024, salah satunya pertandingan digelar tertutup.

Baca Selengkapnya

Roberto Mancini Sebut 4 Pemain Timnas U-23 Indonesia Ini Layak Main di Serie B Italia

1 hari lalu

Roberto Mancini Sebut 4 Pemain Timnas U-23 Indonesia Ini Layak Main di Serie B Italia

Pelatih timnas Arab Saudi Roberto Mancini memuji penampilan Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024.

Baca Selengkapnya

Mengenal Guinea, Lawan Timnas Indonesia U-23 di Playoff Olimpiade Paris 2024

1 hari lalu

Mengenal Guinea, Lawan Timnas Indonesia U-23 di Playoff Olimpiade Paris 2024

Timnas Indonesia U-23 harus menang melawan Timnas Guinea U-23 jika ingin lolos Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya